[Nusantara] Ali Imron Ditangkap di Lamongan
reijkman
reijkman@excite.com
Wed Nov 13 12:12:23 2002
--EXCITEBOUNDARY_000__84919196e2c87d503d78b59eca678ca9
Content-Type: text/plain; charset="us-ascii"
Content-Transfer-Encoding: 7bit
Ali Imron Ditangkap di Lamongan
Denpasar, Sinar Harapan
Tim invetigasi kasus pengeboman di Bali yang dibantu tim polisi Australia akhirnya mengetahui jenis bom yang ditaruh di Mistubishi L300 dan meledak pada 12 Oktober lalu, namun belum diungkapkan lebih jauh jenis bom itu. Selain itu, Ustadz Zakaria, salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Al Islam, kemungkinan besar berubah status menjadi tersangka.
Sementara itu, Tim gabungan Polda Jatim dan Bali, Selasa pagi, menangkap adik Amrozi, Ali Imron, di Lamongan. Sumber SH, Selasa pagi menyebutkan, dari keterangan tersangka, Amrozi, diketahui bahwa bom tersebut diletakkan di tiga titik berdasarkan keterangan yang dikumpulkan oleh Teuku Idris yang bertugas mencarikan tempat bagi ketujuh orang tersangka yang meledakan bom di Sari Club dan Paddy's Irish Pub.
Untuk saat ini tim investigasi yang dipimpin oleh Irjen Mangku Pastika berjanji akan segera menuntaskan kasus ini dalam 10 hari. setelah sedikit demi sedikit telah berhasil menguak misteri pengeboman yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI) itu. Sebelumnya, polisi juga telah berhasil menangkap Arkam, pelatih menembak dan berkemampuan merakit bom asal Sumbawa yang tertangkap di Lamongan Juli tahun lalu.
Direncanakan juga senjata yang ditemukan di Hutan Dadapan itu akan dibawa ke Polda Bali untuk diperiksa di Laboratorium Forensik. Sumber itu menyebutkan pula status pimpinan Pondok Pesantren Al Islam Ustadz Zakaria menjadi berubah, yang sedianya dari saksi kini menjadi tersangka. Status itu bisa berubah dikarenakan, pria berusia 35 tahun ini asal NTT, mengetahui persembunyian senjata dan ditemukannya VCD latihan ala militer.
Tim investigasi juga berhasil mengungkap keterlibatan seorang profesor doktor dari Malaysia dalam jaringan Jamaah Islamiyah, yaitu Prof. Dr. Amshari. Dia ikut membantu merakit bom bersama Ir. Imam Samudra, seorang ahli perakit bom yang telah memberikan dana kepada Amrozi sebesar Rp 200 juta.
Sementara itu, Made Mangku menegaskan, atas kejadian peledakan bom tersebut, Indonesia dirugikan kurang lebih US$ 1 miliar. Kerugian itu belum termasuk yang luka serta dampak pariwisata di Bali. Karena kehidupan masyarakat Bali adalah dari kepariwisataan. Padahal, Amrozi hanya membutuhkan Rp 70 juta untuk mengebom Sari Club dan Paddy's Irish Pub.
Setelah dilaksanakan pemeriksaan secara intensif oleh Polda Lamongan, tersangka Qomaruddin atau Kamar rencananya akan dibawa ke Bali untuk dipertemukan dengan Amrozi. Pertemuan ini untuk mengetahui dan mencocokkan kebenaran keterangan dari kedua tersangka tersebut. Juru bicara Tim Investigasi Kasus Peledakan Bom di Bali, Brigjen Edward Aritonang, kepada SH Selasa pagi mengatakan, selain akan dipertemukan dengan Amrozi, kepada Kamar juga ditanyakan juga barangkali masih ada barang berbahaya yang dititipkan Amrozi. Hal itu mungkin terjadi, kata Edward Aritonang.
Kamar adalah pensiunan mandor hutan dari satuan polisi hutan Dadapan, Solokuro. Kepadanya juga akan ditanyakan peran Zakaria yang kini masih diperiksa di Polda Bali. Aritonang belum bisa memastikan dari mana senjata F16, AK47, AR15/A2 dan FN, serta ribuan butir peluru yang ditemukan di hutan Dadapan, 5 km dari Desa Tenggulun. "Memang peluru-peluru tersebut buatan Pindad oleh sebab itu kita masih akan memeriksanya ke laboratorium forensik. Dari situ baru dapat diketahui buatan dari mana peluru-peluru yang dimiliki oleh Amrozi.
Pipa Paralon
Sebelumnya, petugas menemukan enam pipa paralon di hutan Dadapan yang disembunyikan atau ditanam di sebuah kubangan yang ditanami pohon agar tidak diketahui penyimpanannya. Paralon yang berukuran 1 meter dengan diameter 20 cm dan berisikan senjata M16 jenis senapan otomatis, AK 47, satu pucuk senjata AR15/A2, merupakan senjata super canggih yang dimiliki Amrozi.
Sumber itu menerangkan senjata AR15/A2 itu memiliki keistimewaan meluncurkan roket hanya dengan menggunakan remote control. Oleh sebab itu, pihak kepolisian masih terus memburu keterangan Amrozi tentang kepemiliikian senjata AR15/A2 itu. Pihak kepolisian yakin senjata tersebut baru beberapa bulan disimpan di hutan jati Dadapan itu.
Keenam pipa paralon itu ditemukan tim gabungan yang dipimpin Koordinator Tim Khusus Polda Jatim Kombes Ade Rahardja atas informasi dari salah seorang kawan Amrozi bernama Qomaruddin alias Kamar. Informasi yang didapat SH menyebutkan, 20 petugas tim Polda Jatim dan Polda Bali dari unit lengkap yang terdiri atas petugas laboratorium forensik (labfor), penjinak bahan peledak (jihandak), reserse, dan intelijen itu berangkat dari Mapolda Jatim sekitar pukul 14.00 WIB.
Tim terpadu menyisir hutan di perbatasan desa Tenggulun dan Trembelu kecamatan Solokuro, kabupaten Lamongan selama dua jam sejak pukul 16.15 hingga 18.00 WIB. Lokasi penemuan berjarak sekitar 5 km ke arah selatan rumah Amrozi. Barang-barang yang diduga milik Amrozi itu kini diamankan di Mapolres Lamongan.
Qomaruddin sendiri ditangkap, Senin (11/11) pagi, akibat pernyataannya yang meragukan keterlibatan Amrozi dalam aksi pengeboman di Bali. Alasannya, Amrozi dan ia tengah menonton tinju di televisi yang disiarkan Indosiar pada 10 dan 11 Oktober.
Sebelum Qomaruddin, aparat kepolisian juga menangkap Tasfir pada Minggu (10/11) malam, karena adik tiri satu-satunya tersangka pengeboman Bali itu diduga sebagai pengemudi yang membawa mobil L-300 ke Bali.
Sementara itu menurut beberapa sumber di Surabaya, hari Selasa ini tim investigasi kembali akan melakukan penyisiran di sekitar hutan Dadapan yang kemungkinan besar pernah dijadikan latihan ala militer. Menurut sumber tersebut, hal ini dikarenakan sangat tertutupnya hutan yang kini terlihat gersang karena kemarau. Sumber itu menegaskan pihak kepolisian mendapatkan satu bukti kemajuan, dengan adanya jaringan-jaringan yang dilakukan oleh Amrozi bersama teman-temannya. Ia tidak menjelaskan jaringan yang dimaksud.
Sementara itu menurut beberapa sumber di Surabaya, hari Selasa ini tim investigasi kembali akan melakukan penyisiran di sekitar hutan Dadapan yang kemungkinan besar pernah dijadikan latihan ala militer. Menurut sumber tersebut, hal ini dikarenakan sangat tertutupnya hutan yang kini terlihat gersang karena kemarau. Sumber itu menegaskan pihak kepolisian mendapatkan satu bukti kemajuan, dengan adanya jaringan-jaringan yang dilakukan oleh Amrozi bersama teman-temannya. Ia tidak menjelaskan jaringan yang dimaksud.
Kejar Zawawi
Polisi juga akan mengejar Zawawi, salah seorang saudara Amrozi yang juga terlibat dalam pengeboman bom di Bali. Tim investigasi hingga kini terus mengejar para pelaku yang kemungkinan besar sudah melarikan diri ke daerah Solo serta Serang.
Ditanya mengenai RDX (bahan pembuat bom) dibeli dari mana, Aritonang menegaskan bahwa itulah yang masih kita cari. Namun demikian selain RDX yang masih kita telusuri didapat dari mana. Pihak kepolisian juga akan menelusuri pembelian senjata-senjata yang ditemukan di hutan Dadapan, juga akan ditelusuri peluru buatan Pindad mana. Aritonang tidak mau berkomentar saat ditanya mengenai adanya keterlibatan anggota TNI ataupun polisi dalam penjualan senjata dan peluru kepada Amrozi.
"Kita tidak dapat menuduh orang per orang namun kita akan melakukan pemeriksaan terhadap Amrozi kembali mengenai didapat dari mana barang-barang yang kita sita itu. Kalau sudah kita periksa Amrozi serta kita teliti di forensik, tentu kita akan mengetahui lebih banyak. Oleh sebab itu, tunggu hingga kita melakukan pemeriksaan secara intensif.
Selain Amrozi kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap Zakaria, yang kemungkinan besar juga berperan dengan telah ditemukannya ribuan peluru serta senjata api. Siapa di balik dalang itu semua, masih kita telusuri," ujar jenderal bintang satu ini.
Sementara itu, Polda Bali akan mempertemukan Amrozi dengan Tafsir, yang telah membeli AC, Mistubishi L300, tape recorder, dan jok mobil. Polda Lamongan hanya melakukan wajib lapor bagi Muksan, yang telah memotong rambut Amrozi saat sketsa wajah itu muncul.
Tempat Kos Ali Imron
Tim penyidik di Polda Bali berhasil menemukan kembali tempat kos yang diduga pernah ditempati saudaranya Amrozi, yaitu Ali Imron dan Ali Rozi. Tempat kos tersebut terletak di Jalan Tengku Umar, Gang Malboro, Denpasar.
Saat dilakukan penggerebegan di tempat kos tersebut, polisi tidak menemukan apapun di rumah kos tersebut. Bahkan menurut pemilik kos, para pelaku masih membawa kuncinya. Tempat kos yang disewa Ali Imron dan Ali Rozi berukuran 4 x 5 meter, dengan harga Rp 250.000,- sebulan. Kemungkinan besar yang mencarikan tempat kos-kosan itu adalah Idris. Namun, ia mengaku pada pemilik kos bernama John Hendrawan dari Surabaya. Di tempat kos itu polisi hanya menyelidiki sidik jari para pelaku.
Idris dikenal dengan Tengku Idris yang diawal tahun 2000, juga pernah melakukan pertemuan di Perak, Malaysia dengan Abu Bakar Ba'asyir, Hambali, Muklas (kakak Hambali), dan Abu Satif. Hingga kini polisi belum mengetahui tugas Tengku Idris ini, karena tempat kos-kosan ini, Tengku Idris-lah yang mencari. Oleh karena itu polisi masih terus memburu Tengku Idris yang berpipi tembem, dan berbadan gempal. (han/bud)
_______________________________________________
Join Excite! - http://www.excite.com
The most personalized portal on the Web!
--EXCITEBOUNDARY_000__84919196e2c87d503d78b59eca678ca9
Content-Type: text/html; charset="us-ascii"
Content-Transfer-Encoding: 7bit
<table cellpadding=10 cellspacing=0 border=0 width=100% bgcolor=white><tr height=200><td width=100%><font size=2 color=black>Ali Imron Ditangkap di Lamongan
<br />
<P>Denpasar, Sinar Harapan
<br />
<P>Tim invetigasi kasus pengeboman di Bali yang dibantu tim polisi Australia akhirnya mengetahui jenis bom yang ditaruh di Mistubishi L300 dan meledak pada 12 Oktober lalu, namun belum diungkapkan lebih jauh jenis bom itu. Selain itu, Ustadz Zakaria, salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Al Islam, kemungkinan besar berubah status menjadi tersangka.
<br />
<P>Sementara itu, Tim gabungan Polda Jatim dan Bali, Selasa pagi, menangkap adik Amrozi, Ali Imron, di Lamongan. Sumber SH, Selasa pagi menyebutkan, dari keterangan tersangka, Amrozi, diketahui bahwa bom tersebut diletakkan di tiga titik berdasarkan keterangan yang dikumpulkan oleh Teuku Idris yang bertugas mencarikan tempat bagi ketujuh orang tersangka yang meledakan bom di Sari Club dan Paddy's Irish Pub.
<br />
<P>Untuk saat ini tim investigasi yang dipimpin oleh Irjen Mangku Pastika berjanji akan segera menuntaskan kasus ini dalam 10 hari. setelah sedikit demi sedikit telah berhasil menguak misteri pengeboman yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI) itu. Sebelumnya, polisi juga telah berhasil menangkap Arkam, pelatih menembak dan berkemampuan merakit bom asal Sumbawa yang tertangkap di Lamongan Juli tahun lalu.
<br />
<P>Direncanakan juga senjata yang ditemukan di Hutan Dadapan itu akan dibawa ke Polda Bali untuk diperiksa di Laboratorium Forensik. Sumber itu menyebutkan pula status pimpinan Pondok Pesantren Al Islam Ustadz Zakaria menjadi berubah, yang sedianya dari saksi kini menjadi tersangka. Status itu bisa berubah dikarenakan, pria berusia 35 tahun ini asal NTT, mengetahui persembunyian senjata dan ditemukannya VCD latihan ala militer.
<br />
<P>Tim investigasi juga berhasil mengungkap keterlibatan seorang profesor doktor dari Malaysia dalam jaringan Jamaah Islamiyah, yaitu Prof. Dr. Amshari. Dia ikut membantu merakit bom bersama Ir. Imam Samudra, seorang ahli perakit bom yang telah memberikan dana kepada Amrozi sebesar Rp 200 juta.
<br />
<P>Sementara itu, Made Mangku menegaskan, atas kejadian peledakan bom tersebut, Indonesia dirugikan kurang lebih US$ 1 miliar. Kerugian itu belum termasuk yang luka serta dampak pariwisata di Bali. Karena kehidupan masyarakat Bali adalah dari kepariwisataan. Padahal, Amrozi hanya membutuhkan Rp 70 juta untuk mengebom Sari Club dan Paddy's Irish Pub.
<br />
<P>Setelah dilaksanakan pemeriksaan secara intensif oleh Polda Lamongan, tersangka Qomaruddin atau Kamar rencananya akan dibawa ke Bali untuk dipertemukan dengan Amrozi. Pertemuan ini untuk mengetahui dan mencocokkan kebenaran keterangan dari kedua tersangka tersebut. Juru bicara Tim Investigasi Kasus Peledakan Bom di Bali, Brigjen Edward Aritonang, kepada SH Selasa pagi mengatakan, selain akan dipertemukan dengan Amrozi, kepada Kamar juga ditanyakan juga barangkali masih ada barang berbahaya yang dititipkan Amrozi. Hal itu mungkin terjadi, kata Edward Aritonang.
<br />
<P>Kamar adalah pensiunan mandor hutan dari satuan polisi hutan Dadapan, Solokuro. Kepadanya juga akan ditanyakan peran Zakaria yang kini masih diperiksa di Polda Bali. Aritonang belum bisa memastikan dari mana senjata F16, AK47, AR15/A2 dan FN, serta ribuan butir peluru yang ditemukan di hutan Dadapan, 5 km dari Desa Tenggulun. "Memang peluru-peluru tersebut buatan Pindad oleh sebab itu kita masih akan memeriksanya ke laboratorium forensik. Dari situ baru dapat diketahui buatan dari mana peluru-peluru yang dimiliki oleh Amrozi.
<br />
<P>Pipa Paralon
<br />
<P>Sebelumnya, petugas menemukan enam pipa paralon di hutan Dadapan yang disembunyikan atau ditanam di sebuah kubangan yang ditanami pohon agar tidak diketahui penyimpanannya. Paralon yang berukuran 1 meter dengan diameter 20 cm dan berisikan senjata M16 jenis senapan otomatis, AK 47, satu pucuk senjata AR15/A2, merupakan senjata super canggih yang dimiliki Amrozi.
<br />
<P>Sumber itu menerangkan senjata AR15/A2 itu memiliki keistimewaan meluncurkan roket hanya dengan menggunakan remote control. Oleh sebab itu, pihak kepolisian masih terus memburu keterangan Amrozi tentang kepemiliikian senjata AR15/A2 itu. Pihak kepolisian yakin senjata tersebut baru beberapa bulan disimpan di hutan jati Dadapan itu.
<br />
<P>Keenam pipa paralon itu ditemukan tim gabungan yang dipimpin Koordinator Tim Khusus Polda Jatim Kombes Ade Rahardja atas informasi dari salah seorang kawan Amrozi bernama Qomaruddin alias Kamar. Informasi yang didapat SH menyebutkan, 20 petugas tim Polda Jatim dan Polda Bali dari unit lengkap yang terdiri atas petugas laboratorium forensik (labfor), penjinak bahan peledak (jihandak), reserse, dan intelijen itu berangkat dari Mapolda Jatim sekitar pukul 14.00 WIB.
<br />
<P>Tim terpadu menyisir hutan di perbatasan desa Tenggulun dan Trembelu kecamatan Solokuro, kabupaten Lamongan selama dua jam sejak pukul 16.15 hingga 18.00 WIB. Lokasi penemuan berjarak sekitar 5 km ke arah selatan rumah Amrozi. Barang-barang yang diduga milik Amrozi itu kini diamankan di Mapolres Lamongan.
<br />
<P>Qomaruddin sendiri ditangkap, Senin (11/11) pagi, akibat pernyataannya yang meragukan keterlibatan Amrozi dalam aksi pengeboman di Bali. Alasannya, Amrozi dan ia tengah menonton tinju di televisi yang disiarkan Indosiar pada 10 dan 11 Oktober.
<br />
<P>Sebelum Qomaruddin, aparat kepolisian juga menangkap Tasfir pada Minggu (10/11) malam, karena adik tiri satu-satunya tersangka pengeboman Bali itu diduga sebagai pengemudi yang membawa mobil L-300 ke Bali.
<br />
<P>Sementara itu menurut beberapa sumber di Surabaya, hari Selasa ini tim investigasi kembali akan melakukan penyisiran di sekitar hutan Dadapan yang kemungkinan besar pernah dijadikan latihan ala militer. Menurut sumber tersebut, hal ini dikarenakan sangat tertutupnya hutan yang kini terlihat gersang karena kemarau. Sumber itu menegaskan pihak kepolisian mendapatkan satu bukti kemajuan, dengan adanya jaringan-jaringan yang dilakukan oleh Amrozi bersama teman-temannya. Ia tidak menjelaskan jaringan yang dimaksud.
<br />
<P>Sementara itu menurut beberapa sumber di Surabaya, hari Selasa ini tim investigasi kembali akan melakukan penyisiran di sekitar hutan Dadapan yang kemungkinan besar pernah dijadikan latihan ala militer. Menurut sumber tersebut, hal ini dikarenakan sangat tertutupnya hutan yang kini terlihat gersang karena kemarau. Sumber itu menegaskan pihak kepolisian mendapatkan satu bukti kemajuan, dengan adanya jaringan-jaringan yang dilakukan oleh Amrozi bersama teman-temannya. Ia tidak menjelaskan jaringan yang dimaksud.
<br />
<P>Kejar Zawawi
<br />
<P>Polisi juga akan mengejar Zawawi, salah seorang saudara Amrozi yang juga terlibat dalam pengeboman bom di Bali. Tim investigasi hingga kini terus mengejar para pelaku yang kemungkinan besar sudah melarikan diri ke daerah Solo serta Serang.
<br />
<P>Ditanya mengenai RDX (bahan pembuat bom) dibeli dari mana, Aritonang menegaskan bahwa itulah yang masih kita cari. Namun demikian selain RDX yang masih kita telusuri didapat dari mana. Pihak kepolisian juga akan menelusuri pembelian senjata-senjata yang ditemukan di hutan Dadapan, juga akan ditelusuri peluru buatan Pindad mana. Aritonang tidak mau berkomentar saat ditanya mengenai adanya keterlibatan anggota TNI ataupun polisi dalam penjualan senjata dan peluru kepada Amrozi.
<br />
<P>"Kita tidak dapat menuduh orang per orang namun kita akan melakukan pemeriksaan terhadap Amrozi kembali mengenai didapat dari mana barang-barang yang kita sita itu. Kalau sudah kita periksa Amrozi serta kita teliti di forensik, tentu kita akan mengetahui lebih banyak. Oleh sebab itu, tunggu hingga kita melakukan pemeriksaan secara intensif.
<br />
<P>Selain Amrozi kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap Zakaria, yang kemungkinan besar juga berperan dengan telah ditemukannya ribuan peluru serta senjata api. Siapa di balik dalang itu semua, masih kita telusuri," ujar jenderal bintang satu ini.
<br />
<P>Sementara itu, Polda Bali akan mempertemukan Amrozi dengan Tafsir, yang telah membeli AC, Mistubishi L300, tape recorder, dan jok mobil. Polda Lamongan hanya melakukan wajib lapor bagi Muksan, yang telah memotong rambut Amrozi saat sketsa wajah itu muncul.
<br />
<P>Tempat Kos Ali Imron
<br />
<P>Tim penyidik di Polda Bali berhasil menemukan kembali tempat kos yang diduga pernah ditempati saudaranya Amrozi, yaitu Ali Imron dan Ali Rozi. Tempat kos tersebut terletak di Jalan Tengku Umar, Gang Malboro, Denpasar.
<br />
<P>Saat dilakukan penggerebegan di tempat kos tersebut, polisi tidak menemukan apapun di rumah kos tersebut. Bahkan menurut pemilik kos, para pelaku masih membawa kuncinya. Tempat kos yang disewa Ali Imron dan Ali Rozi berukuran 4 x 5 meter, dengan harga Rp 250.000,- sebulan. Kemungkinan besar yang mencarikan tempat kos-kosan itu adalah Idris. Namun, ia mengaku pada pemilik kos bernama John Hendrawan dari Surabaya. Di tempat kos itu polisi hanya menyelidiki sidik jari para pelaku.
<br />
<P>Idris dikenal dengan Tengku Idris yang diawal tahun 2000, juga pernah melakukan pertemuan di Perak, Malaysia dengan Abu Bakar Ba'asyir, Hambali, Muklas (kakak Hambali), dan Abu Satif. Hingga kini polisi belum mengetahui tugas Tengku Idris ini, karena tempat kos-kosan ini, Tengku Idris-lah yang mencari. Oleh karena itu polisi masih terus memburu Tengku Idris yang berpipi tembem, dan berbadan gempal. (han/bud) <BR><BR></P><BR><BR><BR><BR><br></font></td></tr></table><p><hr><font size=2 face=geneva><b>Join Excite! - <a href=http://www.excite.com target=_blank>http://www.excite.com</a></b><br>The most personalized portal on the Web!</font>
--EXCITEBOUNDARY_000__84919196e2c87d503d78b59eca678ca9--