[Nusantara] Ba'asyir Katanya Tak Kenal, tapi Amrozy Dibelikan Motor oleh Baasyir

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Nov 21 06:24:02 2002


Ba'asyir Katanya Tak Kenal, tapi Amrozy Dibelikan
Motor oleh Ba’asyir  

Kenal enggak sih, Baasyir dengan Amrozy? Berkali-kali
Amrozy bilang kenal baik, tapi seperti biasa ditampik
oleh Baasyir. Namun kali ini ada pengakuan menarik
dari Amrozy, bahwa ia bukan tak hanya dikenal oleh
Baasyir, malah dibelikan sepeda motor. Dari mana
duitnya, kata TPM. Ya, dari mana juga duit untuk
membayar pengacara sekelas Adnan Buyung dan Assegaf?

Amrozi kembali berbicara tentang hubungannya dengan
Ustad Abu Bakar Ba’asyir. Tersangka peledakan bom Bali
ini mengaku kenal Ba’asyir bukan hanya ketika
menjemput pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo,
Jateng, itu, untuk berceramah di Ponpes Al Islam,
Tenggulun, Solokuro, Lamongan, Jatim. 

Kepada penyidik, Amrozi mengatakan sudah mengenal
Ba’asyir sejak 1991, ketika berada di Malaysia. Karena
itu, tak berlebihan jika Amrozi menganggap Ba’asyir
sebagai tokoh yang dikagumi. Di mata Amrozi, ulama
yang kini menjadi tersangka pengeboman malam Natal
2000 itu adalah guru dalam menuntut ilmu agama. 

Sumber Jawa Pos di lingkungan Mapolda Bali
menyebutkan, perkenalan Amrozi dengan Ba’asyir terjadi
saat dia belajar di sebuah pondok pesantren di kawasan
Ulu Tiram, Johor, Malaysia. Setelah berkenalan,
lama-kelamaan Amrozi akrab dengan Ba’asyir. 

Begitu dekatnya, sampai-sampai Amrozi sempat dibelikan
sepeda motor oleh Ba’asyir untuk dipakai ceramah agama
di kawasan Johor, Malaysia. Bukan itu saja wujud
kedekatan Ba’asyir terhadap Amrozi. "Ketika Amrozi mau
pulang ke Indonesia, tapi tidak punya uang, Ba’asyir
mengizinkan Amrozi untuk menjual sepeda motor itu
untuk ongkos pulang," kata sumber Jawa Pos kemarin. 

Saat akan meninggalkan Malaysia, lanjut sumber tadi,
Amrozi diberi wejangan oleh Ba’asyir. Intinya, Amrozi
harus benar-benar bisa mengamalkan ilmu agama yang
telah dipelajarinya. Amrozi menikah dengan seorang
wanita asal Jawa pada 1994. Sebagai guru, Ba’asyir
juga hadir dalam mendampingi Amrozi. Begitu juga
Abdulllah Sungkar, yang saat itu menjadi wali nikah
Amrozi. "Mendengar cerita Amrozi, tampaknya, mereka
sudah saling mengenal cukup lama," kata sumber itu. 

Tapi, selama ini Ba’asyir selalu membantahnya? Amrozi,
kata sumber itu lagi, tidak terlalu risau dan kecil
hati meski Ba’asyir mengklaim tak mengenalnya. Sebab,
saat merantau di Malaysia, Amrozi lebih dikenal sebagi
Rozi. Yang jelas, bagi Amrozi, Ba’asyir adalah sosok
yang tetap dikaguminya," terang sumber itu lagi. 

Selain Ba’asyir, tokoh lain yang dikagumi Amrozi
adalah Ja’far Umar Thalib dan Muklas (kakaknya).
Pengakuan gress Amrozi itu dibantah Ustad Abu Bakar
Ba’asyir. Hasyim Abdullah, keponakan Ba’asyir, saat
dihubungi Jawa Pos, menduga pengakuan itu sengaja
dikeluarkan aparat kepolisian sebagai upaya mengaitkan
kasus peledakan bom Bali dengan Ba’asyir. "Saya kira,
itu tuduhan tak mendasar. Sebab, selama di Malaysia,
Ustad Ba’asyir tak pernah satu kali pun bertemu
Amrozi," kata Hasyim. 

Saat dihubungi, Hasyim sedang berada di ruang rawat
inap Ba’syir di RS Soekanto, Jakarta. Semua pertanyaan
Jawa Pos yang menyangkut pengakuan terbaru Amrozi
langsung dikonfirmasikan kepada Ba’asyir yang
berbaring di tempat tidurnya. 

Ba’asyir membantah keras pengakuan Amrozi yang
menyebutkan pernah berguru agama Islam kepada Ba’asyir
pada 1991 selama di Pesantren Ulu Tiram, Johor,
Malaysia. Apalagi pengakuan Amrozi pernah diberi duit
untuk membeli sepeda motor, yang belakangan dijualnya
sebagai ongkos pulang ke Indonesia. "Semua itu tak
benar," kata Ba’asyir seperti dikutip Hasyim. 

Sementara itu, salah seorang pengacara Ba’asyir,
Achmad Michdan SH, membantah pengakuan Amrozi yang
mengaku pernah diberi sebuah sepeda motor oleh
Ba’asyir. "Ha... ha... Dari mana ketemunya. Saya
pernah menanyakan hal itu juga ke Ustad, beliau
membantahnya," ungkap Michdan kepada Jawa Pos tadi
malam. 

Michdan menambahkan, sebagai seorang ustad atau guru
di sebuah ponpes, tidak mungkin Ba’asyir mempunyai
uang untuk membelikan Amrozi sepeda motor. "Nggak
masuk di akal. Duitnya juga dari mana. Beliau
membantah hal itu," jelasnya. 

Michdan menegaskan, Ba’asyir tidak mengenal Amrozi.
"Setiap kali membesuk, saya selalu singgung itu dan
selalu dibantah Ustad Abu," tandasnya. 

Membantah, boleh saja. Itu adalah hak. Jalan masih
panjang, dan masih tersedia pengadilan untuk menguji,
apakah Amrozy yang benar, atau Baasyir yang pembohong.
 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus – Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com