[Nusantara] Remehkan Lulusan SMP, Sebuah Opini Pembelokan

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Nov 21 06:24:06 2002


Remehkan Lulusan SMP, Sebuah Opini Pembelokan 
 
Amrozy memang SMP saja (bahkan ada yang bilang tak
selesai). Dan latar belakang pendidikannya itulah yang
dipakai untuk menampik tudingan bahwa dia bagian dari
pelaku 'bomba' (bom Bali). Saya nilai ini sebagai
upaya membangun opini untuk membelokkan perhatian
masyarakat. 

Berdasarkan hasil sementara, yang berhasil dalam waktu
singkat dicapai oleh Pastika dan segenap jajaran
Polri, maka nama Amrozy merupakan nama paling mencuat,
meski nama-nama lain tak kalah beken. Jika boleh
disebut, maka sebenarnya Amrozy barulah temuan awal
semata, berdasarkan data-data yang amat minim,
sehingga mempersoalkan kenapa Amrozy adalah terlalu
gegabah. 

Amrozy memang boleh dianggap sebagai pelaku utama
dalam lakon 'bomba' ini, tetapi dia adalah mata
rantai. Katakanlah, sebagai petunjuk awal untuk menuju
ke arah sasaran yang lebih besar, dan masif. Dengan
mengabaikan peran Amrozy, lebih-lebih dengan
menggiring opini masyarakat dengan menyebarkan
keraguan-keraguan terhadap peran dominan Amrozy,
adalah tindakan gegabah. 

Dalam kasus yang pelik, maka setitik kecil informasi
tetap harus diolah sedemikian upa, sebab siapa tahu,
justru dari temuan-temuan kecil tersebut akan menyeret
para penyelidik ke arah sasaran yang sebenarnya.
Mengabaikan temuan awal akan membuat penyelidik harus
kembali dari titik nol, yang semakin lama akan semakin
kabur, seiring dengan perjalanan waktu, dan
kemungkinan penghapusan jejak. 

Tak kurang dari Maulani, Suripto, lalu Amien Rais dan
Fatwa, yang mencoba menggelindingkan keraguan
kemampuan Amrozy sebagai aktor utama 'bomba'.
Penggunaan orang-orang beken bukanlah sebuah
kebetulan, tetapi saya nilai sebagai cara untuk
mempercepat perolehan legitimasi atas pandangan miring
tadi. Maulani kan bekas boss-nya BAKIN? Suripto kan
orang intelijen? Amien Rais kan ketua MPR? Fatwa kan
bla... bla... bla... ? Bahkan keraguan itu
ditambah-tambah, bagaimana bom yang membuat
kiehancuran besar itu bisa gampang diracik dari
bahan-bahan kimia yang dijual di toko kimia biasa
segala. Makin tampak legitimated, kan? 

Padahal, sejauh ini, mana kita dengar sih, kalau
polisi menyebut Amrozy sebagai aktor utama? Atau,
bahwa bom yang meledak hebat itu adalah bom yang
dibuat Amrozy? 

Sejumlah orang bahkan dengan sinis ingin memberikan
gelar doktor kepada Amrozy segala. Padahal, apa
pembuatan bom itu harus melalui penelitian di
laborotarium segala, kalau hanya sekedar merakit dari
buku-buku petunjuk cara membuat bom, yang cukup
tersebar di internet, dan pernah dilansir pula melalui
situs-situs terkait Al Qaeda? 

Cobalah datang ke Pindad, misalnya, siapa yang merakit
senapan serbu SS-11 yang mirip dengan M16, atau
pelontar roket, apa mereka itu doktor semua? Saya
yakin, tak sedikit yang *censored*a SMA, dan itupun
karena persyaratan formal belaka untuk melamar sebagai
pegawai di situ. 

Perakitan bom adalah sebuah pekerjaan ketrampilan.
Jika ditambah dengan semangat membunuh dan kebencian,
bahkan tak perlu pendidikan segala. Buktinya, Amrozy
yang hanya SMP toh bisa bikin usaha elektronik, bikin
antena telepon selular di desanya, kan? Tinggal
selangkah lagi saja kalau hanya merakit bom. 

Di sebuah perusahaan tambang asing, saya pernah
menjumpai, mine manager mereka *censored*a SD saja.
Boleh percaya atau tidak. Bahkan ia membawahi puluhan
insinyur lulusan ITB. Dan di perusahaan itu, saya
diam-diam menanggalkan gelar S1 di isian identitas
saya, hanya karena setelah saya melihat file-file
personalia, banyak sekali doktor yang tak memajang
gelarnya. 

Jadi, saya sampai kepada kesimpulan, bahwa penggunaan
isu Amrozy yang 'hanya SMP' untuk merendahkan temuan
polisi lebih saya lihat sebagai sebuah penggalangan
opini untuk menyesatkan rakyat, sheingga tetap
terpeliharanya suasana tidak stabil, yang banyak
memberikan peluang aktor-aktor yang otaknya berisi
angin untuk dapat 'tanggapan' (dalam bahasa Jawa, yang
artinya selalu dapat order untuk omong sana-sini).
Padahal polisi masih jauh dari kesimpulan. Lagian,
semua yang terungkap saat ini adalah pengakuan asli
dari Amrozy. Kenapa tidak menunggu dulu saja.  


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Web Hosting - Let the expert host your site
http://webhosting.yahoo.com