[Nusantara] Re: [apakabar] Gigih Nusantara : Keluarga Berencana dan DR. HH
singo menggolo
krirnojuki@hotmail.com
Fri Oct 4 06:00:21 2002
>From: Gigih Nusantara <gigihnusantaraid@yahoo.com>
>Reply-To: apakabar@yahoogroups.com
>To: nusantara@polarhome.com
>CC: indonesia_damai@yahoogroups.com, kuli-tinta@indoglobal.com,
>demokratisasi@yahoogroups.com, national@mail2.factsoft.de,
>arek-suroboyo@yahoogroups.com, sketsa@yahoogroups.com,
>nusantara2000@yahoogroups.com, apakabar@yahoogroups.com,
>proletar@yahoogroups.com
>Subject: [apakabar] Gigih Nusantara : Keluarga Berencana dan DR. HH
>Date: Wed, 25 Sep 2002 21:18:00 -0700 (PDT)
>
>Keluarga Berencana dan DR. HH
s.Seandainya HH mau sedikit saja melihat kenyataan mayoritas rakyat
Indonesia yaitu PETANI,tentunya beliau TIDAK TEGA untuk berpikir membubarkan
BKKBN,sebab salah satu PENYEBAB KEMISKINAN petani adalah masalah hukum waris
yang mengatur pembagian harta warisan.
Harta paling berharga petani adalah tanah,akibat dibagi2 pada setiap
anaknya,pada generasi selanjutnya tanah petani hanya seper sekian dari
jumlah anak.
Penyebab utama munculnya buruh tani adalah karena tanah petani sudah terlalu
sempit akibat dibagi2.
Bayangkan saja transmigran yang 30 tahun yang lalu dibagi tanah 2
HA,keturunanya saat ini hanya memliki 400m2 bila bersaudara lima orang hal
itu bila bapak petani hanya memiliki satu istri.
Parahnya bila beristri lebih dari satu,biasanya anaknya bisa belasan
jiwa,karena masing2 istri bersaing untuk mempunyai anak banyak dengan
harapan jumlah bagian warisannya lebih besar dari pihak madunya.
Apa yang akan terjadi bila para petani transmigran MENELADANI HH yang istri
resminya saja 4 orang[entah yang tidak terdaftar] mungkin setiap anaknya
hanya kebagian tanah 50 m2.
Wajarnya DPR menggugat HH karena beliau secara jelas memarginalkan
rakyat/petani melalui teladan hidupnya dan terutama rencananya akan
membubarkab BKKBN.
Membaca titel kesarjanaan yang disandangnya rencana HH bukan karena
kebodohan tetapi memang rencana keji untuk menyengsarakan rakyat.
singo.
>
>Dunia semakin cepat saja menurun produktivitas dan
>kesuburannya. Maksudnya, kemampuan alam untuk
>menyediakan semua kebutuhan manusia berkurang sangat
>cepat. Tingkat kesuburan tanah, luasnya lahan untuk
>tanaman pangan, pemukiman yang semakin padat, dan
>menurunnya kualitas jaminan kesehatan, menunjukkan
>bahwa alam semakin berat menanggung beban. Demi anak
>cucu ke depan, maka semua pihak diharap memikirkan
>jalan keluar, setidaknya dengan memperlambat penurunan
>tingkat kemampuan dukungan alam, perlu digalakkan. Di
>suatu kesempatan, DR. HH malah merencanakan
>membubarkan BKKBN selaku penggerak utama KB. Nekad.
>
>
>
>
>Berbagai cara dipikirkan, mulai dari upaya memperoleh
>varietas tanaman pangan unggul dengan produktivitas
>tinggi, perluasan lahan tanaman pangan, pelestarian
>lingkungan hidup, dan lain sebagainya, telah
>dilakukan, dan semakin ditingkatkan. Salah satu unsur
>penting adalah menjaga keseimbangan populasi manusia,
>dibanding dengan daya dukung alam, yang dilakukan
>melalui metode Keluarga Berencana, yang di bagisn
>belahan dunia lain diperketat menjadi pembatasan
>kelahiran.
>
>Berbeda dengan apayang dilakukan oleh mereka-mereka
>yang paham mengenai bakal sulitnya kemampuan alam
>mendukung ledakan populasi penduduk, dengan berbagai
>caranya, alih-alih demikian, malah DR HH yang wapres
>menyampaikan gagasan yang sulit dimengerti, yaitu akan
>menghentikan program KB, paling tidak, dengan
>membubarkan BKKBN, yang notabene adalah motor
>penggerak utama program KB tersebut.
>
>Dengan KB, setidaknya, pertambahan penduduk bisa direm
>lajunya, sembari membuat perencanaan bagi peningkatan
>kualitas kehidupan keluarga, agar mereka dapat
>memperoleh kesmepatan pendidikan, lapangan kerja, dan
>lain sebagainya, secara terencana. Ledakan kelahiran
>yang semena-mena tentu akan membuat repot perencanaan
>penyediaan bangku pendidikan, lapangan kerja, dan
>kesejahteraan sosial.
>
>Pelaksanaan KB di Indonesia tergolong paling elegan.
>Tak ada pemaksaan, baik dalam bentuk fisik maupun
>pembatalan hak-hak sosial. Beda, misalnya, dengan di
>Cina, yang menggunakan cara-cara yang terkesan
>mengekang hak asasi. KB di Indonesia, meski problem
>pertambahan penduduk di negeri ini tergolong
>menguatirkan, tetap bermain di tataran moral,
>himbauan, dan sejenisnya. Maka meski KB sedemikian
>digalakkan, dan Indonesia dibilang sukses, tetap saja
>kita jumpai keluarga-keluarga dengan anak lebih dari
>3, atau malah 12.
>
>Sayangnya, selalu saja ada pihak-pihak yang berpikir
>aneh, dan sayangnya pula, tak hanya sebatas dalam
>pemikiran saja, tetapi sudah melakukan propaganda yang
>sangat tak elok, bahkan menyebarkan
>informasi-informasi yang kurang senonoh.
>
>Hampir semua mengetahui, bahwa kalangan garis keras
>umat Islam, sangat menentang program KB ini. Usaha
>mengerem laju pertambahan penduduk dengan menunda usia
>perkawinan, dan mempercepat penghentian usia untuk
>melahirkan, dilawannya dengan anjuran kawin muda, dan
>'rejeki anak sudah ada yang mengatur'. Banyak anak,
>banyak rejeki.
>
>Tak hanya itu, juga diimbuhi dengan pernyataan bahwa
>KB hanya untuk menekan umat Islam. Golongan lain,
>Cina, misalnya, tak tersentuh KB. Bahkan, sinyalemen
>lain, menyatakan, bahwa, akibatnya jumlah umat Islam
>menjadi semakin menurun. Dan entah ada hubungan atau
>tidak, diikuti dengan pernyataan DR HH yang aku rasa
>sangat kontroversial itu.
>
>Penghentian program KB, di tengah tak fokusnya arah
>pembangunan negeri ini, sama saja dengan menanam
>sebuah bom waktu, yang pada saatnya bangsa ini akan
>terwarisi oleh suatu kondisi yang berpeluang chaos,
>karena terbatasnya kebutuhan hidup, sementara mulut
>yang menganga berjumlah sekian kali lipat. Dalam
>suasana perebutan dan persaingan, jangan anggap
>enteng, bahwa hukum rimba bakal sehari-hari terdengar.
>
>Dengan pernyataan DR HH tersebut, kembali negeri ini
>memunculkan kontroversi terhadap tanggungjawab negeri
>ini sebagai warga dunia. Bangsa ini seolah-olah
>menganggap sepi masalah berat yang dihadapi oleh
>penghuni planet bumi ini, seraya lebih mementingkan
>dan mengedepankan kebutahannya sendiri saja. Ini bukan
>lagi sikap egois, tetapi ndableg yang kurangajar. (gn)
>
>
>
>=====
>Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia'
>dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
>Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
>http://matpithi.freewebsitehosting.com
>
>__________________________________________________
>Do you Yahoo!?
>New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
>http://sbc.yahoo.com
>
_________________________________________________________________
Join the world’s largest e-mail service with MSN Hotmail.
http://www.hotmail.com