[Nusantara] Gus Dur: Yang Nakut-nakutin Rakyat Sendiri itu Teroris Domestik

gigihnusantaraid gigihnusantaraid@yahoo.com
Fri Oct 4 08:12:06 2002


Gus Dur: Yang Nakut-nakutin Rakyat Sendiri itu Teroris Domestik 
  
 
Jakarta gusdur.net
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyakini adanya jaringan terorisme 
nasional, atau disebutnya dengan terorisme domestik. 

Soal keterkatan antara teroris domestik dengan Internasional, ia 
meminta pemerintah menyelidiki kembali dengan serius.

"Kalau soal jaringan terorisme nasional, ya ada. Itu buktinya mereka 
keluyuran bawa senjata di tempat umum," kata Gus Dur kepada wartawan 
usai menerima Duta Besar Amerika Serikat, Ralph L. Boyce di Kantor 
PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Senin (30/9) sore. 

"Padahal membawa senjata ditempat umum dilarang undang-undang. Itu 
menakut-nakuti orang dengan senjata. Apa itu bukan teroris?" kata 
Gus Dur.

Ia menjelaskan mengapa kelompok Islam garis keras Indonesia, 
didefinisikannya sebagai teroris domestik. "Mereka dapat disebut 
teroris domestik karena nakut-nakutin rakyat sendiri, dengan 
sweepingnya itu."

Atas pernyataannya itu, Gus Dur mengatakan tidak takut terhadap 
ancaman dari kelompok Islam garis keras. Menurutnya kelompok itu 
telah menyalahgunakan Islam.

"Islam tidak mengenal kekerasan. Itu yang saya jengkel, karena 
mereka menyalahgunakan nama Islam."

Karena itu, Gus Dur meminta agar aparat keamanan menangkap teroris-
teroris itu. Ia mempertanyakan mengapa Wardah Hafidz dapat ditangkap 
Polisi, tetapi kelompok yang jelas membawa senjata di tempat umum 
dibiarkan. "Polisi nggak mau nangkap, bukan nggak ada undang-
undangnya."

Soal apakah jaringan terorisme domestik itu memiliki keterkaitan 
dengan jaringan terorisme internasional, Gus Dur mengatakan tidak 
mempunyai kesimpulan untuk hal itu. 

"Sebaiknya pemerintah menyelidiki lagi hal itu. Menyelidikinya harus 
sungguh-sungguh jangan seperti sekarang. Walau yang ngomong itu 
Dubes Boyce atau CIA selidiki lagi. Tetapi juga jangan seperti 
Wapres Hamzah Haz yang mendatangi Jaa'far Umar Thalib di Mapolda," 
tegas Presiden RI ke 4 ini.