[Nusantara] MAKI-MAKI ATAU SUARA NURANI?
Tangkisan Letug
tletug27@hotmail.com
Wed Oct 9 04:24:31 2002
MAKI-MAKI ATAU SUARA NURANI?
Oleh Tangkisan Letug
--Kepada Heru Susanto--
Ketika aku bercermin diri,
jangan-jangan kau katakan aku mengancami.
Ketika aku menari,
jangan-jangan engkau katakan aku lupa diri.
Ketika aku bernyanyi,
jangan-jangan engkau katakan aku memaki-maki lagi.
Kasihan orang-orang jaman ini,
tidak tahu membedakan sentilan seni dan maki-maki.
Kasihan orang-orang petinggi kini,
tidak tahu membedakan tangis dan tajamnya senjata api.
Kasihan orang-orang pengaku pembela negeri,
tidak tahu membedakan ratapan sedih dan ancaman keji.
Kasihan orang-orang pengaku pecinta demokrasi,
tidak tahu membedakan aspirasi dan ambisi.
Kasihan orang-orang pengaku terdidik berakal budi,
tidak tahu membedakan suara nurani dan suara judi.
Kasihan orang-orang pesorak kepincangan negeri,
tidak tahu membedakan cinta negeri dan korupsi tanpa henti.
Memperbaiki negeri ini,
mulai dengan memperbaiki akal budi.
Memperbaiki negeri ini,
mulai dengan bagaimana kita menilai kritik.
Memperbaiki negeri ini,
mulai dengan bagaimana kita menghargai seni.
Memperbaiki negeri ini,
mulai dengan bagaimana kita menyampaikan ide dengan seni.
Memperbaiki negeri ini,
mulai dengan bagaimana kita berkata mengikuti nurani.
Memperbaiki negeri ini,
mulai dengan bagaimana kita jujur mengakui kelemahan diri.
Itu saja.
Tak perlulah kita saling memaki,
tiada guna saat banyak luka negeri makin nyeri.
Dengan nurani, sambutlah tantangan hidup berseni.
Dengan nurani, bangunlah demokrasi dengan hormat sejati.
Oktober 2002
_________________________________________________________________
Chat with friends online, try MSN Messenger: http://messenger.msn.com