[Nusantara] BILA TANAH KEHILANGAN BUDAYANYA
Tangkisan Letug
tletug27@hotmail.com
Wed Oct 9 04:24:45 2002
BILA TANAH KEHILANGAN BUDAYANYA
Oleh Tangkisan Letug
Hatiku seperti tersayat sembilu
mendengarkan kisah seorang kawan lamaku
yang lama tinggal jauh di rantau
di Palembang orang punya nama
inilah kisahnya.
Sahdan sekelompok pemuda desa,
desa rantau tanah transmigran
berhasil membangun daerah menjadi megah,
tiada tampak orang hidup susah
segala hasil panenan selalu meriah
sepertinya orang dimanjakan Allah.
Tapi sayang semenjak banyak pabrik baru
berdiri di tanah-tanah baru
tergusur pula kedamaian di daerah itu.
Bila sore tiada lagi terdengar
pemuda pemudi berpantun saut-sautan,
tiada lagi muncul
para penutur menjajakan cerita
kisah tentang tokoh peradaban indah
kisah tentang kepahlawanan yang gagah
kisah tentang keluhuran para rajah.
Hilangnya pantun penuntun
hilangnya kisah ditutur
melahirkan jiwa-jiwa muda kehilangan gagahnya,
melahirkan penjahat-penjahat mengejar harta,
melahirkan perompak-perompak keji di pematang,
melahirkan pembunuh-pembunuh berani tiada duanya.
Setiap malam minggu,
kampung-kampung ramai oleh pesta dangdut
yang selalu meninggalkan mayat terapung
di kali tempat singgah ulat dan capung.
Pesta dangdut bukanlah sebabnya
orang menjadi lekas naik pitam
tetapi kultur yang makin tak bertuan
lenyap tergusur jaman
kultur tempat melahirkan gagasan
kisah hidup berkeutamaan
cerita jiwa gagah pembela kehidupan
dalam keindahan pantun ditutur
di mulut-mulut sejak belia muda usia.
Kejahatan begitu berkuasa di sana,
tetesan air mata menyudahi kisah kawan lama.
Palembang ya Palembang,
Belitang ya Belitang,
Plaju ke Sungai Gerong,
dan masih banyak lagi
tanah-tanah yang kian kehilangan tuan,
tuan yang mampu melahirkan keluhuran
dalam tutur pantun keindahan,
dalam merdu melodi para putri negeri.
Hanya jauh di lubuk batin
tangisanku kian pilu
bertanya kemana lagi
indahnya pantun-pantun itu,
luhurnya cerita ditutur dulu.
Meski aku hidup jauh di seberang,
tangisan kawan lama di tanah Palembang,
tetap jernih kudengar kian terang,
suara merindukan sukma yang hilang.
Oktober 2002
_________________________________________________________________
Chat with friends online, try MSN Messenger: http://messenger.msn.com