[Nusantara] "Mang Ucup" : Kagak tahu malu

Reijkman Carrountel reijkman@europe.com
Mon Sep 2 11:36:59 2002


"Mang Ucup" : Kagak tahu malu 
1 Sep 2002 12:25:38 +0200 
         
Tiap tahun sudah bisa dipastikan Karl Schumacher selalu terpilih 
sebagai
juara balap mobil, begitu juga dgn Indonesia, yg sudah menjadi 
langganan
tetap selalu terpilih dlm top ten negara terkorup sejagat raya. Oleh 
sebab
itulah kalho kita ngomong masalah suap itu adalah masalah yg udah basi 
dan
udah membosankan.

Akhir pekan ini banyak sekali komentar di lontarkan mengenai masalah 
kasus
suap ato adanya mafia praperadilan, ini kagak beda jauh seperti juga 
kalho
orang ngomong bangsa Indonesia itu rambutnya ireng, lho kagak ngomong 
juga
gue udah tahu dari doeloe. Walaupun demikian harus diakui bahwa seabrek
perkara ini bisa menjadi ladang baru sumber rejeki siapa saja yang mau,
misalnya jadi seminar, diskusi, nampang di layar tivi, nulis di koran 
dan
macem-macem, yang babar blas nggak produktif, yang muaranya cuma
memperpanjang dan memperleler kelendiran Orde Baru.

Disamping itu rakyat boleh memggongong ampe berbuih menyatakan rasa
kesalnya, tetapi khalifah baca koruptor tetap berlalu.

Harus diakui bahwa sebagian besar rakyat Indonesia merasa malu dan
menginginkan adanya perubahan, hanya sayangnya walaupun 98% rakyat 
Indonesia
merasa malu, tetapi sisanya yg dua persen yg memiliki kekuasaan riil, 
urat
kemaluannya udah putus. Yg dua persen miliki kulit muka tebal seperti 
beton
jadi bukannya rai gedhek lagi. Seperti juga pepatah karena nila setetes
merusak susu sebelanga, sehingga akhirnya bangsa kita dicap sebagai 
bangsa
yg udah kagak memiliki kemaluan lagi.

Men In Black (MIB) baca “Pejabat Baju Ireng” itu semuanya maling, hal 
inilah
yg dilontarkan oleh Prof Dr Moh Mahfud MD. pakar hukum tata negara dari 
UII,
Dia mengungkapkan, hukum di Indonesia susah ditegakkan karena hampir 
semua
pejabat melakukan korupsi. Dia mencontohkan, seorang hakim yang sedang
mengadili koruptor mendapat kiriman surat yang isinya peringatan bahwa 
dia
juga memiliki masalah. Demikian juga dengan jaksa, ketika sedang 
menangani
perkara diperingatkan melalui telepon agar tak menuntut hukuman tinggi. 
Jika
itu dilakukan, kasus dia saat menerima uang akan dibongkar.

Maka dari itu seperti yg saya usulkan sebaiknnya perkataan suap itu 
dirobah
saja dgn kata yg lebih puitis, kalho riba bisa menjadi bunga kenapa 
kita
tidak bisa merubah kata suap menjadi benih, karena uang yg ditanam 
pasti
akan berbuah di kemudian hari. Maklum menurut filosofis
industrialisasi-globalisasi para pelaku bisnis dianjurkan untuk tidak
menunggu kesempatan, karena esempatan itu harus diciptakan, terutama 
dgn
memberi suap kepada pejabat pemerintah.

Juga satu pernyataan yg sudah usang, dimana dinyatakan bahwa lembaga
peradilan kita telah berubah fungsinya menjadi “Balai Lelang Keadilan” 
dan
para pokrol bambu adalah calonya seperti juga calo dari makelar rumah 
R.
White, karena mereka mampu meRobah dari yg ireng menjadi putih. Mungkin
tanpa adanya para calo ini tidak akan ada kasus penyuapan, maka dari 
itu
cara satu2nya cara untuk menegakan hukum kembali di Indonesia, kita 
harus
mengikuti anjuran dari William Shakespeare: “First thing we do, let’s 
kill
all the lawyers.”

Perlu diketahui bahwa penulis juga moralnya mungkin jauh lebih bejad
daripada mereka yg tercantum diatas ini, untuk ini penulis udah ngaca 
dgn
sepenuh jidatnya, bahkan bakat nyuap ini udah di praktekan semenjak 
usia 11
th ketika ingin nonton film Niagara (Marilyn Monroe) yg sebenarnya 
untuk
usia 17 th keatas. Mungkin karena ini udah bakat dari sononya ataukah 
munkin
production error entahlah, yg penting “every bodi hepilah” sesuai dgn 
moto:
“Donn’t weureu be hepi” – weureu = worry dlm bhs Sunda.

Saya akhiri tulisan ini dgn permohonan maaf kepada rekan2 maupun para
pembaca yg secara langsung atau tidak langsung merasa tersinggung oleh
oret2an saya ini, karena saya yakin hakul yakin masih banyak
pengacara/jaksa/hakim yg masih memiliki hati nurani bersih yg tidak mo
berzinah dgn duit haram.

Salam hangat dari Londo
Mang Ucup

-- 
__________________________________________________________
Sign-up for your own FREE Personalized E-mail at Mail.com
http://www.mail.com/?sr=signup