[Nusantara] "sidikpamungkas" Re: Omelan Seorang Pemimpi - Sewot plus Qaeda2000
Gigih Nusantara
gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Sep 17 04:48:02 2002
"sidikpamungkas" Re: Omelan Seorang Pemimpi - Sewot
plus Qaeda2000
Ngomel adalah pekerjaan yang merugikan diri sendiri,
begitu kata
sementara orang, karena .. konon katanya lho ... bikin
tensi darah
cepat naik, bikin pikiran cepat mumet .. bikin perut
cepet laper.
Namun buatku, ngomel adalah sesuatu luapan hati yang
secara nggak
langsung melegakan hati, dan mampu membuat otak jadi
terasah (soalnya
ngomelnya mesti terarah, walau mungkin juga nyimpang
kesana sini).
Membaca tulisan2 kang mBat ... aku jadi minder deh,
soalnya untuk
nyaintifik ... saya ndak nyampe, ya terpaksa pakai
tatabahasa dan
cara yang gampangan. Hehehe harus ... atau must ...
membalas omelan.
Memang kalau memperhatikan atawa menyimak tingkah
polah elite (baik
politik, pejabat, petinggi, pemimpin dlsb dlsb) lama2
kok saya jadi
semengit, walau tidak seluruhnya, namun banyak yang
cuma mikir
memenuhi kebutuhan dari perut kebawah .... sampai
kekaki, buat diri
sendiri lagi. Lha cuma sak gelintir yang mau mikir
kebutuhan dan
kejernihan nurani dan otak. Pada waktu mau naik,
mereka jungkir
balik saling tonjok .. saling sikut, saling menjelekan
satu sama
lain, saling memuji kebaikan pribadi sendiri, saling
sogok menyogok,
saling obral janji bahwa mereka lah yang paling tahu
dan paling bisa
menaikan harkat hidup serta paling bisa
mensejahterakan rakyat.
Persis kayak sales nya beQiSAR, begitu dana ..eh ..
suara masuk,
selanjutnya hehehe masak bodo kamu lah ... sekarang
saatnya gue
nyerampang buat kebutuhan ku (kebutuhan dari perut
kebawah). Nah ..
nah .. kalau sudah salah invest kayak gitu, kita2 ...
maksudnya
rakyat ... sudah ndak bisa ngapa2in lagi, legislatip
rak ndak bisa
diturunkan (lha wong mereka nggerombol kayak asu ajak,
tergantung
kesamaan kepentingan dan tujuan ... kamukten).
Eksekutip ... heheh
rakyat punya kuasa apa buat nguthak athik ... rak itu
wewenang
legislatip. Yudikatip ... hehehe emang rakyat punya
kuasa? Ndak
lah .. lha itu rak dipilih oleh wakil2 rakyat
(legislatip) ... plus
eksekutip. Alat bela negara dan aparat penegak hukum
(petingginya
lho) rak dicalonkan oleh eksekutip dan disetujui oleh
legislatip.
Petinggi2 badan negara lain ... idem ditto. Nah rakyat
punya kuasa
cuma saat nyoblos thok ... abis mak blusss ...
kertasnya bolong, ya
kalian minggir saja deh, kami2 yang kini berkuasa ....
hehehe boleh
kalian njerit .. boleh kalian ngeluh ... itu rak sudah
nasib kalian.
Coba deh UUD ... mau udreg2an soal merevisi, apa ada
yang mau ingat
dan memperjuangkan perubahan yang memberi kuasa pada
rakyat untuk
mencabut wewenang atau kuasa para elite tadi? No ...
broer .. no ..
emang gue goblok mau nguthak athik masalah tadi. So
... biarkan semua
seperti ini, rakyat rak cukup disuruh nyoblos (kalau
perlu waktu
nyoblos dibagi kaos ... nasi kotak .. duwit ala
kadanya .. dan janji2
surgawi) .. setelah itu ya mesti diam nonton .. sambil
merasakan
kepedihan akibat tingkah para elite tadi ... plus
nanggung utangan
sama ketekoran duwit negoro. Kalau demikian, apa emang
kepandaian
elite2 kita yang lebih tinggi dari elite2 negara2 maju
(kayak Ngamrik
yang tukang sundut api, Inggris yang setia jadi
pengekor, Perancis
yang selalu bingung ... dan Ngostrali yang selalu
nyokot sambil
berlindung dibalik Ngamrik .... dlsb dlsb), atau ..
kita2 (rakyat)
yang saking biasanya ngenger petinggi ... hehehe ...
selalu
kehilangan otak diwaktu mendekat pemilu, mungkin
karena dapat janji
mau di sejahterakan .. mau dinaikkan derajadnya .. mau
dijadikan
lurah .. kepala laskar .. pemegang monopoli lahan
parkir dlsb dlsb.
Mungkinkah rakyat segera sadar akan hak dan
kewajibannya? Mungkinkah
rakyat segera sadar untuk segera mengakhiri situasi
yang edan ini?
Aku jadi ingat ada preman yang pernah masuk bui, eh
berusaha saja
ndak bener .. utang banknya sak ambreg2 .. eh malah
kepilih jadi
anggota dewan/majelis yang terhormat, lha sekarang
semua utang bank
lunas ... liwat re scheduling BPPN (yang tentu saja
dengan
intimidasi2 tertentu terhadap kepala2 BPPN yang lagi
duduk, lu mau
bikin revisi yang menguntungkan aku .. atau mau tak
ogrok2 liwat
dewan?). Kalau maling disuruh jaga keamanan kampung,
kalau rampok
disuruh jadi aparat penertib kampung, kalau tukang
gejoz disuruh
njaga perawan ayu montok ... ya kira2 kita tahu apa
hasilnya.
Saking serakahnya mereka, ndak cuma soal sogok2an
untuk kedudukan,
namun melimbah ke uthak athik bisnis edan (menurut
kang mBat ... ala
BPPC nya Tommy .... hehehe ala beQiSAR), juga ndak
haram menampung
dana liar dari mancanegara (kayak tho dana2 gelap yang
dibungkus
kertas ijo) ... heheh soal ini bikin banyak gembong
manca negara
ngamuk, lha dari pihak yang mengalirkan dana merasa
punya basic power
yang digrujug duwit sekian lama, ndak tahunya cuma
laskar2 edan doang
yang terbentuk .. cuma beberapa gelintir kaum ubel2
jenggoten yang
mbengok2 kanan kiri sambil mbawa klewang, cuma ribut2
lokalan yang
ada .. hehehe padahal sudah sekian banyak duwit yang
di grujug-kan.
Padahal menurut perhitungan penyandang dana, pasti di
ngIndonengsiah
sudah terbentuk jaringan kuat yang sangat teratur,
serta bisa
diandalkan sebagai second home. Belum tahu mereka ....
betapa
pandainya elite2 kita. Lha bagi mereka yang lagi
berlagak ngoboy ..
mau jadi penegak hukum dunia, maka negara kita juga di
amuk2 jadi
penampung teroris .. dan basic camp nya si Qaeda
setelah mereka
dibuyarkan dari Afganistan. Nah komplit dah .. kita
diobok obok dari
semua penjuru mancanegara, untuk suatu dugaan dan
sangkaan doang.
Hal2 seperti itu menimbulkan silang sengketa di dalam
negeri, yang
menimbulkan naiknya suhu pertentangan antar kita
sendiri, yang
kemudian dipakai dan dibikin tambah kabur lagi oleh
manuver elite2
yang jadi biang kerok (yang dulunya rajin jadi
penerima dana) untuk
menutupi nodanya, plus diramaikan oleh elite2 yang mau
popularitasnya
naik, dan mau nambah rumah (plus isinya ? hehehe).
Masih ditambah
lagi, aparat yang barui kehilangan peran juga ikutan
ngaduk ...
hingga kita ndak tahu lagi mana ekor .. mana kepala,
hehehe
akibatnya ... nih kang mBat ... soal tertangkapnya
tersangka tokoh al
Qaeda (suaminya ceuk Mira van Cijeruk) dilakukan diem2
tanpa
publikasi oleh aparat intelejen, hehehe .... hebohnya
Agus Dwipralaya
(mati dua kali) di Manila ... yang terkesan simpang
siur, kasus
Maluku yang ndak rampung2, Aceh nan porak poranda ....
dlsb dlsb, ya
karena aparat merasa ..lu bisa apa kalau gue mau gini.
Setelah mawut dan rawan perpecahan, dimana manuver2
politik malah
menambah gunjang ganjing negeri ini, maka pihak2
grayak ikutan
memanfaatkan situasi kacau ini ... untuk diem2
ngumpulkan kamukten
bagi diri dan kelompoknya (inner circle maupun outer
circle yang jadi
tameng penutupnya, pembagian menurut derajat dan peran
masing2). Jadi
menurutku yang goblok ini, reformasi malah jadi bandul
baja yang ..
gondal gandul kekanan dan kekiri merontokan tembok
persatuan negeri
ini, menghancurkan harta yang ada didalam negeri ini,
sambil bikin
giris penghuni negeri ini. Lha gimana ndak giris ...
apabila udara
dinegeri ini dipenuhi ancam mengancam ... saling
menjelekkan ..
saling mengatakan kafir .. biadab ...goblok .. munafik
.. dlsb dlsb.
Situasi begitu bikin para drakula ... penghisap duwit
dan harta
bangsa jadi kesamar, tertutup debu pertikaian yang tak
kunjung reda,
dan dengan bebasnya menghisap .. dan menghisap .....
sampai semua
musna.
Hehehe ... bener kan, kalau kebanyakan ngomel saya rak
jadi
ngawur ... udah deh kang, menurut aku kunci yang utama
adalah 'bagaimana kita2/rakyat bisa mendapatkan
kembali hak kita
(sebagai pemegang saham negeri ini) diluar saat
pemilu', maksudnya
ya kalau yang kita pilih ternyata Juranggrawah atau
Dursasana ya
seketika itu juga (berdasar undang2 atau aturan sah)
bisa digusur
turun ...tidak perlu nunggu pemilu berikut .. heheh
kalau perlu ..
langsung dirajam atau disiram bensin trus dibakar ...
kayak maling
sepeda montor. Rak kita sudah diberi contoh oleh
majelis wakil kita,
gimana menggusur presiden walau pemilu masih jauh? Nah
...
rasanya 'undang2' atau 'aturan' itu yang musti sigra
dibuat, mau ndak
hayo?
SP
---
=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! News - Today's headlines
http://news.yahoo.com