[Nusantara] achmad.chodjim Re: Negara

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Sep 19 12:48:04 2002


achmad.chodjim Re: Negara 

     Saya pun ikut bela sungkawa atas kejadian di
Lombok. Ketika saya masih 
     duduk di bangku SLTA, tetanggaku adalah seorang
Ahmadiyah. Saya pun 
     waktu itu belum tahu apakah ia termasuk Lahore
atau Qadiani. Cuma saya 
     menjadi terpancing untuk tahu lebih banyak. Saya
pergi ke perpustakaan 
     kota, dan memburu buku-buku Ahmadiyah, yang waktu
itu masih tersedia 
     dalam bahasa Inggeris.
     
     Saya pun akhirnya tahu dan menyadari bahwa dalam
Islam penuh keaneka- 
     ragaman pandangan, madzhab atau aliran. Apalah
sebutannya, tak menjadi 
     masalah bagiku. Yang jelas, saya bersyukur di
kampungku orang tersebut 
     diterima dengan baik. Yang saya tahu, kalau
shalat id dia bersama-sama 
     orang sekampungku. Dan, yang saya tahu kalau
jumatan dia lebih memilih 
     di masjid Ahmadiyah yang ada di Bubutan,
Surabaya.
     
     Yang jelas di kampungku ada banyak paham
keagamaan, seperti NU [mean- 
     stream], MD, LDII, dll. Bahkan di antaranya
terjadi pertemuan dari 
     berbagai paham misalnya, Tarekat Qadiriyah,
Naqsyabandiyah, Qadiriyah- 
     Naqsyabandiyah. Ada juga Islam yang beraliran
kejawen seperti Sumarah, 
     Pangestu, dll. Mereka semua rukun, wujud dari
Indonesia Damai.
     
     Memang, pada 1977 pernah terjadi rumah seorang
fungsionaris Jamaah 
     LDII dilempari massa hingga berantakan. Hal itu
disebabkan orang-orang 
     LDII waktu itu mengatakan mereka yang bukan di
dalam jamaahnya 
     tergolong orang-orang kafir. Sehingga terjadi
kemarahan massa. Tetapi 
     setelah mereka cuma memberikan pengajian, tanpa
loud speaker, dan 
     hanya didengarkan yang hadir, massa pun
menerimanya.
     
     Nah, kita memang butuh kedewasaan bersama. Tanpa
mengkapirkan yang 
     lain secara terbuka, sehingga bisa hidup bersama.
     
     Salam damai,
     
     'stadz


______________________________ Reply Separator
_________________________________
Subject: [indonesia_damai] Re: Negara Kafir Re:
[apakabar] Re: Jema
Author:  dbahar (dbahar@indo.net.id) at MIME
Date:    9/18/2002 5:23 PM


> --- In proletar@y..., "M. A. Suryawan"
<azzahra@g...> wrote:
     
Mas Suryawan, Anda tahu bahwa tidak semua orang Islam 
mainstream 
membenci Jemaah Ahmadiah. Malah saya yakin yang tidak
membenci,  pasti 
jauh lebih banyak.  Di kampung halamanku, Sumbar,
seingat saya Jemaah 
Ahmadiah aman-aman saja. Orang-orang tua dulu,
menyebutnya orang  lore 
(berasal dari kata  Lahore ). Dulu saya juga agak
salah faham---tetapi 
tidak benci--- kepada Ahmadiah. Saya juga pernah
menulis di Milis Surau 
agar Wan Nadri dikeluarkan dari Surau, tetapi bukan
karena benci kepada 
Ahmadiah atau  Wan Nadri, melainkan kepada cara Wan
Nadri berdiskusi, 
sehingga kalau orang berdiskusi dengan
beliau---maaf---seperti berdiskusi 
dengan tape recorder, tidak nyambung. Orang ke kiri,
beliau mendudu saja 
ke atas, dan seterusnya. Tetapi setelah membaca
posting-posting Fajrina 
dan---terutama---Anda, baik di Prol maupun di Surau
sendiri, mata saya
semakin terbuka dan akhirnya saya sampai kepada
kesimpulan bahwa sekalipun 
cukup berbeda dalam beberapa pandangan keagamaan
dengan Islam  mainstream 
yang agak sulit untuk mempertemukannya, saya tidak
berani mengatakan bahwa 
Jemaah Ahmadiah bukan orang Islam. Malah sering saya
merasa terharu ketika 
menemukan, bahwa  cara Anda memuliakan Al-Mustafa 
serta kecintaan Anda 
kepada Beliau, seperti yang tercermin dari
posting-posting Anda, tidak 
kalah dengan saya dan kaum muslimin lainnya. Selain
itu beberapa tulisan 
Engku Boes yang Islam  mainstream  di Surau, yang
tidak ikut-ikut arus, 
juga ikut menggugah pikiran saya. Dan saya merasa
sedih ketika Anda tidak 
muncul-muncul lagi di Surau.
     
Saya sendiri tidak tahu apakah ada hubungnnya atau
tidak dengan peristiwa 
di Lombok Timur. Tetapi tangan saya waktu itu
sebenarnya sudah  gatal 
untuk mengecam sebuah Seminar yang mengusulkan kepada
Pemerintah untuk 
membubarkan Organisasi Jemaah Ahmadiah di Indonesia
dan mengusulkan 
pemerintah Saudi Arabia untuk melarang Jemaah Ahmadiah
untuk menunaikan 
Ibadah Haji. Kalau diri merasa lebih benar,  kok tidak
mengajak berlomba 
dalam kebajikan saja? Biar saja ummat yang menilai
mana lebih konsekuen 
dalam meneladani Rasulullah dan mana yang tidak. Kalau
orang-orang itu 
tidak merasa malu atas terjadinya peristiwa Lombok
Timur, saya pikir 
mereka tidak pantas mengaku menjadi pengikut Muhammad
SAW, Nabi yang 
sangat agung, toleran dan penuh welas asih itu.
     
Semoga saudara-saudara kita di Lombok Timur menghadapi
musibah ini dengan 
tabah.
     
Dan saya percaya bahwa Anda dan saudara-saudara Jemaah
Ahmadiah lainnya 
tidak akan mudah terpancing oleh provokator-
provokator berhati busuk dan 
bermotivasi busuk yang berusaha untuk meningkatkan
perasaan saling benci 
membenci antara Jemaah Ahmadiah dengan orang Islam 
mainstream   karena 
Peristiwa Lombok Timur ini.
     
Wassalam Darwin


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com