[Nusantara] "Mang Ucup" : Indonesia - Sia-sia
Gigih Nusantara
gigihnusantaraid@yahoo.com
Fri Sep 20 10:12:02 2002
"Mang Ucup" : Indonesia - Sia-sia
Akan sia-sia saja usaha mendongkel Akbar, karena
usaha ini sama seperti
juga
usaha untuk mendongkel menara Pisa yg miring, walaupun
udah miring
kagak
bakalan bisa rubuh. Cobalah Anda menjerit sekuat
tenaga Anda di pinggir
pantai: “Mundur – Mundur – Mundur!” apakah air laut
akan bisa mundur
oleh
jeritan Anda? No wey laa..ah! Bukankah ada pepatah
“Karena nila
setitik,
rusak susu sebelanga”, tetapi pada zaman edan ini “Apa
yang bisa
diperbuat
oleh setitik susu dalam nila yang sebelanga?” Yg
terbaik ikutilah jadi
Nila!
Begitu juga sudah terbuktikan bahwa bunyi teriakan
huruf M baca Mangkel
nya
jutaan suara rakyat maupun ribuan mahasiswa, tidak
akan bisa
mengalahkan
“keheningan” nya suara M baca Milyar duit penyumpal
hati nurani anggota
DPR
DKI. Lebih baik mendemo ke SU-rga daripada mendemo
SU-ti, minimum
kagak
bakalan sakit perut karena kerancunan dan kemungkinan
di dengar ada
jauh
lebih besar. Demo yg sia-sia!
Sia-sia saja usaha reformasi bangsa Indonesia,
walaupun sudah tiga kali
ganti presiden, tetapi kenyataan bukannya semakin baik
bahkan semakin
buruk,
bahkan kalau kita jujur sejak adanya reformasi rakyat
menjadi semakin
REPOT
CARI NASI. Berapa banyak rakyat sekarang ini yg
mendambakan the oldi
but
goldi time, sambil bernostalgia kembali dgn lagu2
oldies dari Soe Har
Tayjin, walaupun suaranya sumbing, tetapi isi perut
rakyat masih
terpenuhi.
Menurut Amien Rais: Mencari tokoh yang betul-betul
bersih dari KKN,
ibaratnya lebih sulit dari menemukan jarum dalam
tumpukan jerami.
Sedangkan
menurut mang Ucup, mencari koruptor disini sama
seperti mencari pasir
di
gurunpasir. Jadi sia-sia lah!
Hari demi hari kita mendengar teriakan para Apache
politik sambil
menabuh
gendrang perang untuk melawan korupsi. Dari hari ke
hari pula kita
mendengar
para pejabat menghibur dan bersumpah untuk memberantas
korupsi, kolusi,
dan
nepotisme. Tetapi jangan lupa ini hanya sekedar di
film di depan TV,
karena
kenyataannya, mana ada sih Apache bisa menang melawan
koboi dgn pestol
yg
paling getol bersekongkol. Entah di film atau
dimanapun juga Sang Koboi
koruptor selalu keluar sebagai pemenang. Kita boleh
menyaksikan
High-Noon
duel di gedung DPR, tetapi para koruptor yg menjadi
lakon sudah bisa
dipastikan akan keluar sebagai pemenang, jadi
sebenarnya sia-sia saja
kita
nonton duel tsb.
Para elit politik kita menjerit di depan rakyat
“Perjuangan kami”,
tetapi yg
dimaksud sebenarnya adalah “Penjarahan kami”, dlm
cerita perwayangan
kita
mengenal pahlawan Gatot Goco, tetapi di koran sekarang
kita hanya
mengenal
tokoh “Gato Loco” yg bisanya hanya mengeong melulu.
Dlm bhs Spanyol:
Gato =
kucing; Loco = edan. Maka dari itu tidaklah salah
kalau pepatah
mengatakan
“Guru kencing berdiri murid kencing berlari”, tetapi
di jaman sekarang
ini
pepatah tsb udah kuno yg bener adalah “Guru kencing
berdiri, murid main
ecstasy”.
Anda boleh dan bisa saja mengeritik ato nulis di
ratusan macam milis
ampe
tangan jadi budukan ato ber-koar2 ampe mulut bukan
hanya berbuih azah,
bahkan jadi sumbing, tetapi jangan harap bisa merubah
sistem yg berlaku
di
Indonesia sekarang ini, sebab Indonesia = sia – sia!
Sejak jaman orba s/d saat ini: Tak ada yg baru, adakah
sesuatu yg dapat
dikatakan: “lihat, ini baru” (Pkh 1:9-10), para
pejabat yg jujur masuk
bui,
pejabat korup diangkat jadi gubenur (Pkh 8:14). Jadi
sebenarnya ucapan
“Indonesia sia-sia” itu hanyalah menggenapi nubuatan
letih dari seorang
Pengkhotbah purba, yg tiga ribu tahun sebelumnya,
sudah meng-antisipasi
seluruh rentangan manusia ini dan memasukannya ke dlm
Alkitab.
Ayub dahulu mendemo Allah ambil mengacungkan tinjunya
kepada Allah,
atas
ketidak adilan yg menimpa dirinya, mungkin hal yg sama
bisa juga kita
lakukan, dimana seluruh rakyat Indonesia pada saat yg
bersamaan
melakukan
demo akbar terhadap Allah, tanpa pandang bulu agama
apapun yg ia anut,
tetapi yg menjadi pertanyaan apakah mungkin demo kita
akan di dengar?
Apakah
Allah perduli terhadap bangsa Indonesia? Indonesia
sia-sia!
Kalau kita menceritakan apa yg terjadi pada saat
sekarang ini di
Indonesia,
kepada Sang Pengkhotbah, pasti ia hanya akan
mengangkat bahunya, sambil
mengguman: “Lalu kenapa?” dan mengulurkan tangan untuk
meneguk segelas
anggur lagi dgn mengucapkan: "C'est la vie" =
“Begitulah hidup” sambil
mendengarkan alunan lagu dari Frank Sinatra: “That's
life, that's life
and I
can't deny it”
Berdasarkan Alkitab sejak Yesus menjadi dewasa, Ia
menangis hanya tiga
kali,
tetapi Allah di surga hanya sekali saja menangis ialah
pada saat
melihat
Indonesia pada jaman sekarang ini. Tangisan Allah pun
sia-sia saja!
Salam
Mang Ucup rakyat sia-sia
=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com