[Nusantara] Gigih Nusantara : Keluarga Berencana dan DR. HH

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Sep 26 06:37:05 2002


Keluarga Berencana dan DR. HH 

Dunia semakin cepat saja menurun produktivitas dan
kesuburannya. Maksudnya, kemampuan alam untuk
menyediakan semua kebutuhan manusia berkurang  sangat
cepat. Tingkat kesuburan tanah, luasnya lahan untuk
tanaman pangan, pemukiman yang semakin padat, dan
menurunnya kualitas jaminan kesehatan, menunjukkan
bahwa alam semakin berat menanggung beban. Demi anak
cucu ke depan, maka semua pihak diharap memikirkan
jalan keluar, setidaknya dengan memperlambat penurunan
tingkat kemampuan dukungan alam, perlu digalakkan. Di
suatu kesempatan, DR. HH malah merencanakan
membubarkan BKKBN selaku penggerak utama KB. Nekad.




Berbagai cara dipikirkan, mulai dari upaya memperoleh
varietas tanaman pangan unggul dengan produktivitas
tinggi, perluasan lahan tanaman pangan, pelestarian
lingkungan hidup, dan lain sebagainya, telah
dilakukan, dan semakin ditingkatkan. Salah satu unsur
penting adalah menjaga keseimbangan populasi manusia,
dibanding dengan daya dukung alam, yang dilakukan
melalui metode Keluarga Berencana, yang di bagisn
belahan dunia lain diperketat menjadi pembatasan
kelahiran.

Berbeda dengan apayang dilakukan oleh mereka-mereka
yang paham mengenai bakal sulitnya kemampuan alam
mendukung ledakan populasi penduduk, dengan berbagai
caranya, alih-alih demikian, malah DR HH yang wapres
menyampaikan gagasan yang sulit dimengerti, yaitu akan
menghentikan program KB, paling tidak, dengan
membubarkan BKKBN, yang notabene adalah motor
penggerak utama program KB tersebut.

Dengan KB, setidaknya, pertambahan penduduk bisa direm
lajunya, sembari membuat perencanaan bagi peningkatan
kualitas kehidupan keluarga, agar mereka dapat
memperoleh kesmepatan pendidikan, lapangan kerja, dan
lain sebagainya, secara terencana. Ledakan kelahiran
yang semena-mena tentu akan membuat repot perencanaan
penyediaan bangku pendidikan, lapangan kerja, dan
kesejahteraan sosial.

Pelaksanaan KB di Indonesia tergolong paling elegan.
Tak ada pemaksaan, baik dalam bentuk fisik maupun
pembatalan hak-hak sosial. Beda, misalnya, dengan di
Cina, yang menggunakan cara-cara yang terkesan
mengekang hak asasi. KB di Indonesia, meski problem
pertambahan penduduk di negeri ini tergolong
menguatirkan, tetap bermain di tataran moral,
himbauan, dan sejenisnya. Maka meski KB sedemikian
digalakkan, dan Indonesia dibilang sukses, tetap saja
kita jumpai keluarga-keluarga dengan anak lebih dari
3, atau malah 12.

Sayangnya, selalu saja ada pihak-pihak yang berpikir
aneh, dan sayangnya pula, tak hanya sebatas dalam
pemikiran saja, tetapi sudah melakukan propaganda yang
sangat tak elok, bahkan menyebarkan
informasi-informasi yang kurang senonoh.

Hampir semua mengetahui, bahwa kalangan garis keras
umat Islam, sangat menentang program KB ini. Usaha
mengerem laju pertambahan penduduk dengan menunda usia
perkawinan, dan mempercepat penghentian usia untuk
melahirkan, dilawannya dengan anjuran kawin muda, dan
'rejeki anak sudah ada yang mengatur'. Banyak anak,
banyak rejeki. 

Tak hanya itu, juga diimbuhi dengan pernyataan bahwa
KB hanya untuk menekan umat Islam. Golongan lain,
Cina, misalnya, tak tersentuh KB. Bahkan, sinyalemen
lain, menyatakan, bahwa, akibatnya jumlah umat Islam
menjadi semakin menurun. Dan entah ada hubungan atau
tidak, diikuti dengan pernyataan DR HH yang aku rasa
sangat kontroversial itu. 

Penghentian program KB, di tengah tak fokusnya arah
pembangunan negeri ini, sama saja dengan menanam
sebuah bom waktu, yang pada saatnya bangsa ini akan
terwarisi oleh suatu kondisi yang berpeluang chaos,
karena terbatasnya kebutuhan hidup, sementara mulut
yang menganga berjumlah sekian kali lipat. Dalam
suasana perebutan dan persaingan, jangan anggap
enteng, bahwa hukum rimba bakal sehari-hari terdengar.

Dengan pernyataan DR HH tersebut, kembali negeri ini
memunculkan kontroversi terhadap tanggungjawab negeri
ini sebagai warga dunia. Bangsa ini seolah-olah
menganggap sepi masalah berat yang dihadapi oleh
penghuni planet bumi ini, seraya lebih mementingkan
dan mengedepankan kebutahannya sendiri saja. Ini bukan
lagi sikap egois, tetapi ndableg yang kurangajar. (gn)
 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com