[Karawang] Perakitnya Iman Samudera, Idris dan Dulmatin
panca
karawang@polarhome.com
Mon Nov 18 00:48:02 2002
------------------------------------------------------------------
MEMBASMI TERORISME = MEMBASMI BARBARISME
------------------------------------------------------------------
Perakitnya Iman Samudera, Idris dan Dulmatin
TEKA-TEKI siapa perakit bom yang meledak dahsyat di Legian Kuta, akhirnya
terjawab. Ketua Tim Investigasi Gabungan Polri-AFP (Australia Federal
Police) Irjen Pol. Drs. Made Mangku Pastika, Minggu (17/11) kemarin
mengatakan, perakitnya adalah Imam Samudera, Idris dan Dulmatin.
Iman Samudera ahli komputer, sedangkan Dulmatin dikenal jenius dan ahli
elektronik. Dialah perakit bom menggunakan perangkat elekronik dengan
menyambungkannya ke handphone. Sementara Idris adalah wakil Imam Samudera.
Di mana dirakit, dipastikan di Denpasar. Sebab, dua tempat dari empat tempat
yang pernah ditempati Amrozy dan komplotannya selama di Bali, ditemukan
residu bahan bom. Residu atau sisa itu mirip bahan bom yang digunakan
meluluhlantakkan Legian, Kuta. ''Di mana dirakit, kemungkinan besar di dua
tempat terakhir yang sempat dijadikan tempat tinggal selama Amrozy di Bali.
Sebab, di sana tim investigasi menemukan residu bahan peledak yang sama
dengan bahan peledak yang ditemukan di TKP,'' kata Pastika.
Sebagaimana dikemukakan Amrozy, kata Pastika, ada empat lokasi yang pernah
dijadikan tempat tinggal Amrozy dan komplotannya selama di Bali. Dari empat
tempat itu, hanya tiga yang bisa diketahui yaitu rumah kos di Jalan Marlboro
IV, rumah kos di Jalan Gatot Subroto II D, dan di Hotel Harum Denpasar. Satu
tempat lagi yang disebut sebagai rumah kosong, belum diketahui di mana
persisnya.
Siapa yang meledakkan dan dengan cara apa? Mangku Pastika menjelaskan,
peledakan di Legian, baik di Paddy's maupun di depan Sari Club dilakukan
Dulmatin. Caranya dengan menggunakan handphone. Sesaat setelah mobil itu
diparkir di depan Sari Club, nomor handphone yang telah disambungkan dengan
bom dihubungi. Begitu nyambung seketika itu ''dooorrr...'' meledaklah bom di
depan Sari Club tersebut.
Yang bertugas menaruh atau memarkir mobil Mitsubishi L-300 dengan muatan bom
persis di depan Sari Club dengan posisi terkunci adalah Idris. Sementara
yang meletakkan bom di Paddy's adalah Umar alias Wayan. Setelah mobil
diparkir, dan saat kemudian meledak, mereka lantas lari dengan menggunakan
sepeda motor F1ZR yang telah dipersiapkan oleh Umar alias Patek. Dengan
menggunakan sepeda motor F1ZR, pelaku lari menuju Denpasar ke arah Jalan
Nusa Ceningan dan meninggalkan begitu saja sepeda motor tersebut di Musala
Al-Ghuroba. Sepeda motor itu ditinggalkan oleh Umar alias Patek.
Yang menarik, Imam Samudera yang notabene menjadi buronan penting karena
terlibat dalam pengeboman di sejumlah gereja di malam Natal di Riau, Batam
dan Jakarta itu, ternyata bisa melenggang dengan bebas di Bali hingga 16
Oktober. ''Jadi, seberapa besar akibat yang ditimbulkan dan apa yang
dilakukan polisi dan masyarakat juga diketahuinya,'' katanya. (yad)
(Bali Post, Senin, 18/11/2002)