[Karawang] AM Fatwa: Amrozi Hanya Pelaku Pinggiran
panca
karawang@polarhome.com
Mon Nov 18 00:48:30 2002
------------------------------------------------------------------
MEMBASMI TERORISME = MEMBASMI BARBARISME
------------------------------------------------------------------
+ "Dalam kasus Bali, Amrozi hanya pelaku pinggiran dan saya tidak percaya
kalau orang sekelas Amrozi bisa mempersiapkan dan meledakan mikro nuklir
seperti yang terjadi di Legian, Bali," kata AM Fatwa, ketika ditemui usai
menghadiri pelantikan walikota dan wakil walikota Bengkulu periode
2002-2007, di Bengkulu, Minggu (17/11).
- Ah, komentar ini 'kan asal komentar, yang maksudnya hanya untuk
mengecilkan hasil investigasi Polri saja. Lalu, apa maunya si Fatwa ini?
Kemudian, dari mana Fatwa tahu bahwa yang meledak itu "mikro nuklir" atau
bukan? Paling-paling katanya, atau menurut keterangan "pakar" atau karena
menurut Z.A. Maulani yang jenderal dan bekas kepala intelijen, yah?!
+ Karena itu, ungkap Fatwa, hal terpenting yang harus dilakukan tim
investigasi kasus pengemboman di Bali saat ini adalah mencari aktor
intelektual (dalang) yang berada di balik peristiwa yang menewaskan ratusan
orang itu.
- Ini ngomong atau ngiler doang. Lha, apa merasa diri lebih tinggi dari para
petugas Polri yang melakukan kerja keras investigasi, yah?!
----------------------------------
AM Fatwa: Amrozi Hanya Pelaku Pinggiran
Bengkulu, Kompas, Minggu, 17/11/2002
Wakil Ketua DPR RI, AM Fatwa mengatakan, Amrozi hanya sebagai pelaku
pinggiran dalam peristiwa pengeboman di Jalan Legian, Kuta, Bali pada 12
Oktober lalu.
"Dalam kasus Bali, Amrozi hanya pelaku pinggiran dan saya tidak percaya
kalau orang sekelas Amrozi bisa mempersiapkan dan meledakan mikro nuklir
seperti yang terjadi di Legian, Bali," kata AM Fatwa, ketika ditemui usai
menghadiri pelantikan walikota dan wakil walikota Bengkulu periode
2002-2007, di Bengkulu, Minggu (17/11).
Karena itu, ungkap Fatwa, hal terpenting yang harus dilakukan tim
investigasi kasus pengemboman di Bali saat ini adalah mencari aktor
intelektual (dalang) yang berada di balik peristiwa yang menewaskan ratusan
orang itu.
Menurut Fatwa, dalam peristiwa pengeboman di Bali pasti ada pihak luar
(negara lain-red), karena ledakan sedahsyat itu tidak mungkin dilakukan oleh
orang Indonesia. "Saya yakin faktor atau orang dalam negeri hanya sebagai
pembantu saja dalam peristiwa itu, sedangkan untuk aktor intelektualnya dari
luar," katanya tanpa bersedia menyebutkan negara mana yang dimaksud negara
luar itu.
Fatwa juga mempertanyakan bahan membuat bom yang diledakkan di Bali dibeli
dari Surabaya. "Tidak mungkin barang itu ada di pasaran, sedangkan TNI saja
tidak mempunyai bahan seperti yang digunakan untuk membuat bom yang meledak
di Bali tersebut," ungkapnya.
Namun Fatwa menyarankan, agar berbagai pihak mempercayakan pengusutan kasus
peledakan bom di Bali pada kepolisian, dan memberi kesempatan untuk
menjalankan tugasnya dengan benar.
Terkait dengan penangkapan dan pemberian status tersangka kepada Amrozi,
Fatwa menyebutkan, polisi tentunya sudah punya data cukup tentang
keterlibatan Amrozi dalam kasus tersebut. "Kalau tidak punya data cukup
tidak mungkin polisi dapat menangkap pelaku secepat itu," katanya. (Ant/ima)