[Karawang] SIAPA MAU BELI CELANA KOLOR TOSARI WIJAYA SEHARGA 5 MILYAR RUPIAH?!

panca karawang@polarhome.com
Sat Sep 7 17:21:01 2002


Sudah ketahuan Korupsi masih juga sombong buka mulut, kalau dia masih
muda lebih baik jual DIRI saja. Kalau dia dapat mengembalikan uang yang
sebesar 5M itu, dari mana dia dapat uang, kalau tidak dari hasil mencuri
atau menggarong.

Maaf kata-kata Korupsi terlalu SOPAN.

Oh nasib bangsaku yang dipimpin oleh bandit-bandit yang bermuka TEBAL.

Salam dari 
tukang curi ayam
-------------------------------------------------

Kembalikan Dana PPP Rp 5 M
Tosari Siap Jual Celana Kolor
Reporter : Wildan Hakim

detikcom, Sabtu, 07/08/2002 - Jakarta, Untuk pertama kalinya setelah
bangkrutnya PT Qurnia Subur Alam Raya (QSAR) meledak, Tosari Wijaya
tampil di muka umum. Dia menyatakan siap mengembalikan dana partai Rp 5
miliar yang nyemplung di QSAR. "Kalau perlu jual celana kolor,"
sesumbarnya agak emosional.

Hal itu diungkapan salah satu ketua DPP PPP ini pada wartawan sebelum
pembukaan "Konsultasi Nasional RUU Bidang Politik PPP" di Ruang Rose
I-II, Hotel Acacia, Jl.Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2002)
pukul 16.20 WIB. Tosari banyak menjawab dengan nada tinggi dan terus
berusaha menghindar. Ini merupakan wawancara pertama wartawan dengan
wakil ketua DPR ini.

Berikut wawancara singkat wartawan dengan Tosari Wijaya:
Bagaimana investasi dana PPP ke PT QSAR?
Duduk persoalannya adalah seperti yang saudara baca di koran. Kalau
sudah (diberitakan) apalagi? Sampeyan baca koran nggak? Ikut (nonton) TV
nggak?
Dana partai sudah selamat. Jadi, tujuan investasi itu memang cari
untung.
Kenapa dana partai yang dipakai?

Lho, memang untuk partai. Soal QSAR yang sekarang bangkrut, itu urusan
saya dengan partai. Bukan urusan Saudara. Saya sudah klarifikasi dengan
ketua umum. Dan ketua umum membenarkan.

Bagaimana dengan Tim Penyelemat Dana bentukan Kolima?
Saya nggak dengar adanya Kolima. Saya memang harus mengembalikan dana
itu. Dan tidak perlu kesepakatan. Sebab hal itu merupakan tanggung jawab
saya.
Jadi Bapak sanggup mengembalikan dana itu?

Sanggup! Kenapa tidak! Pemimpin mesti sanggup dong. Kalau perlu jual
celana kolor, itu merupakan urusan saya.
Siapa mau beli?