[Karawang] [Nasional] Moral Ala Partai Golkar - "ismudjiarko"

panca karawang@polarhome.com
Sat Sep 7 17:48:01 2002


-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
STOP Exodus TKI !!  STOP Exodus bangsa kita  !!   STOP Exodus TKI !!
-----------------------------------------------------------------------
Datum: Fri, 6 Sep 2002 14:05:27 +0200
Von: "ismudjiarko" <nenpon@freenet.de>
An: "nasional" <nasional@mail2.factsoft.de>
-----------------------------------------


Moral Ala Partai Golkar.
Menjelang disidangkannya Akbar Tanjung di PN Jakarta Selatan, banyak
hiruk-pikuk yang dilakukan oleh pimpinan dan anggauta Partai
Golkar.Wakil-wakil DPD dari Sabang sampai Meraoke telah dikerahkan untuk
mengikuti jalannya sidang pengadilan ( baca unjuk gigi ). Sidang pengadilan
kasus Buloggate ini memang sudah lama ditunggu-tung- gu oleh rakyat. Rakyat
menghendaki keadilan dan penegakkan hukum. Karena itu tidak mustahil bahwa
sidang pengadilan kasus ini menarik perhatian sangat besar.Sampai-sam- pai
ada taruhan dikalangan penjaga parkir mobil tentang berapa tahun Akbar
Tanjung akan dijatuhi hukuman.

Yang menarik adalah pernyataan dibawah ini.
Kutip: "Vonis apapun yang dijatuhkan hakim, posisi Akbar sebagai ketua
umum Partai Golkar tidak akan goyah.Para pendukungnya akan mati-matian
mempertahankan",tandas wakil sekjen DPP Partai Golkar Bomer Pasaribu kepada
wartawan di sela-sela pertemuan dengan sejumlah pengurus DPD di Hotel
Indonesia Jakarta.

Komentar:
Soal para pimpinan dan anggauta Partai Golkar akan mati-matian
mempertahankan Akbar Tanjung, itu adalah hak mereka.Tentu saja orang
yang berakal waras akan bertanya-tanya. Bagaimana orang seperti Akbar
Tanjung yang dengan lahap mengantongi uang Rp40 milyar untuk sembako 1,6
juta rakyat yang menderita kelaparan masih dipertahankan mati-matian
sebagai ketua partai? Tahukah orang-orang anggauta Partai Golkar itu, apa
artinya lapar bagi rakyat miskin? Lapar bagi rakyat miskin, hari ini tak
ada yang dimakan, besok ma- kan apa? Bukalah matamu lebar-lebar pasanglah
telingamu baik-baik orang-orang Golkar jangan bikin derita rakyat yang
sudah sangat menderita.

Benar uang Rp40 milyar itu sudah dikembalikan, tapi Akbar Tanjung dan
konco-konconya sudah sempat membikin sengsara rakyat yang waktu itu
membutuhkan bantuan untuk hidup. Perlu juga dipertanyakan, dari mana
uang Rp40 milyar yang dikembalikan itu?
Menjawab tentang moral jika vonis menyatakan Akbar bersalah, Bomer
menyebut tiga dimensi ukuran moral. Yang pertama saja perlu dikomentari.
Kedua dan ketiga baca Suara Merdeka 4 September 2002.
Pertama;Bomer bilang " moral hukum,seseorang bisa dikatakan bersalah
jika sudah ada ke-putusan tetap. Selama belum ada keputusan hukum tetap,
orang tersrebut tidak bersalah."

Komentar:
Bomer lupa bahwa partainya, Golkar, selama 32 tahun adalah penyangga
utama kekuasaan Orde Baru Suharto. Tanpa Partai Golkar, tak mungkin Orde
Baru Suharto bisa bertahan sampai 32 tahun. Apa yang terjadi selama 32
tahun itu? Semua orang tahu, seluruh dunia tahu, Golkar termasuk pelakunya,
Bomer tahu.
Pembantaian berdarah, pemenjaraan ,pembuangan ke pulau-pulau terpencil dan
penjarahan harta rakyat adalah pekerjaan Orde Baru sehari-hari. Semua itu
dilakukan oleh Orde Baru Suharto/Golkar tanpa ada keputusan pengadilan.

Yang dibantai, yang dibuang yang dijarah hak-miliknya  tidak diadili
lebih dulu. Artinya si penderita itu tidak bersalah.( Bomer sendiri bilang
begitu ) Jadi Bomer sebagai wakil sekjen DPP Partai Golkar mengakui telah
membantai,memenjarakan, membuang dan menjarah hak milik rakyat yang tak
bersalah. Alias Partai Golkar telah me-lakukan kriminalitet, lebih besar
lagi, Partai Golkar telah melanggar HAM. Jadi Partai Golkar harus
dihadapkan dipengadilan. Ya pada saatnya Partai Golkar harus diseret
kepe-ngadilan.Dan Jendral Suharto penjahat terbesar abad 20 itu ternyata
pengecut. Dia tak berani menghadap pengadilan dengan pura-pura sakit.

Hiruk-pikuk menjelang persidangan pengadilan Akbar Tanjung diramaikan
lagi dengan ratap-tangis si anak yang mendengar vonis tiga tahun penjara
terhadap bapaknya. Kita bisa puas atau tak puas terhadap keputusan hakim.
Kenyataan palu sudah diketokan. Tapi kita harus tetap waspada terhadap
penegak hukum di Indonesia. Semuanya bisa terjadi.
Uang sangat berkuasa. Jangan-jangan keputusan hakim itu hanya sekedar
peredam kemarahan rakyat. Dalam banding nanti bisa saja Akbar bebas.
Tunggu saja tanggal mainnya.

Didik.    

Berlin, 6 September 2002

Sumber berita, Suara Mersdeka,4September2002, 
Kompas Cyber Media,4 September 2002.

-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-f:http://redhat.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-f
------------------Mailing List Nasional----------------------