[Marinir] Re: [nasional-list] [SP] Elite Sipil Masih Minder HadapiTNI

Hong Gie ouwehoer at centrin.net.id
Wed Aug 11 19:44:16 CEST 2004


Bung Arif Yth,

Maaf agak lama menanggapi Anda, sambil berharap rekan-rekan lainnya bisa
ikut dalam interaksi ini, karena milis Marinir ini adalah milik kita
bersama.
Tulisan Anda akan saya tanggapi seperti dibawah ini.
-------------------------------

----- Original Message -----
From: "Arif Darmawan" <denpasar50 at yahoo.com>
To: <nasional-list at yahoogroups.com>; <marinir at polarhome.com>; "HKSIS"
<SADAR at netvigator.com>; "Posting Tionghoa - Net"
<tionghoa-net at yahoogroups.com>; "Posting to Apakabar"
<apakabar at yahoogroups.com>; "Posting Wahana" <wahana-news at yahoogroups.com>;
"Posting X-PPI Se-Eropa '77-'87" <X-PPI_Se-Eropa77-87 at yahoogroups.com>
Sent: Monday, August 09, 2004 4:58 PM
Subject: [Marinir] Re: [nasional-list] [SP] Elite Sipil Masih Minder
HadapiTNI

Kalau soal "minder" sih, mungkin, benar, karena selama
lebih dari 30 tahun disubordinasi oleh suatu rezim
militer. Dan selama itu, yang namanya "backing", kan,
mesti "baju hijau". Kagak pernah dengar ada "backing"
kok "baju sipil". Jadi ras "minder" itu keterusan
sampai sekarang.


YHG:
Soal "minder"nya kalangan sipil bisa dilihat seperti alasan yang Anda
sampaikan (kutipan): "...karena selama lebih dari 30 tahun disubordinasi
oleh suatu rezim
militer", namun bisa juga dilihat bahwa Sipil, secara fisik dan mental,
memang belum siap berperilaku sebagai sebuah supremasi.
Dalam menikmati evoria kekuasaannya mereka heboh memperebutkan kepentingan
pribadi dan kelompoknya, sehingga kepentingan negara dan bangsa dijadikan
prioritas paling buntut.
-----------------------

AD:
Kalau soal dwifungsi TNI dan POLRI (dulu namanya
ABRI), ya harus harus dipilah-pilah pengertiannya.
Yang jelas bahwa fungsi pertama adalah pertahanan
untuk TNI dan keamanan untuk POLRI. Lha, fungsi yang
lain apa? Fungsi sosial. Eeeh, jangan keburu komentar
dulu! Baca dulu. Yang saya maksud dengan fungsi sosial
adalah, misalnya, kalau ada bencana alam, ya TNI dan
POLRI harus bantu, wong bantu sesama warga bangsa. Dan
fungsi ini wajar-wajar saja, karena di negara yang
paling kapitalis, seperti AS, sampai ke Republik
Rakyat Tiongkok (yang eks Komunis), fungsi itu juga
dilaksanakan. Tapi ya cuma itu, saja. Jangan melebar
kemana-mana!!! Jadi kagak ada tuh urusan kekaryaan.

YHG:
Setuju dengan fungsi sosial, khususnya dalam keadaan darurat dan bencana
alam.
Hal ini sudah dibuktikan ketika terjadi Gempa yang dahsyat di Bengkulu,
Banjir di Jakarta, maupun ketika ratusan TKI dari Malaysia harus diungsikan
ke Nunukan.
Akan tetapi yang diributkan kalangan tertentu mengenai fungsi kekaryaan (8
jabatan) dalam RUU TNI adalah sebenarnya fungsi-fungsi yang memang selama
ini diisi oleh anggota aktif TNI, seperti halnya Sekretaris Militer (Sekmil)
Presiden, Ajudan Presiden, SAR, beberapa jabatan di Intelijen dan Hankam.
Saya tidak memiliki draft RUU tersebut mungkin ada rekan-rekan lainnya yang
bisa membantu mengirimkannya melalui milis ini.
-----------------------

AD:
Berpolitik? TNI dilarang berpolitik? Wah, nanti dulu!
Kalau yang dimaksud politik praktis, ya, kagak boleh!
Itu jelas-jelas pamali!!!

YHG:
Saya setuju, Pamali !
-----------------------

AD:
Tetepi, kalau TNI bersikap menolak, seandainya ada
yang mau mengubah dasar negara Pancasila, itu
boleh-boleh saja. Kalau ada yang mau mengubah NKRI
menjadi RIS, kemudian TNI bersikap menolak, itu mah
boleh-boleh saja. Kalau ada yang mengganti bendera RI,
Sang Merah Putih dengan yang warnanya "obar-abir"
(campuran banyak warna yang kagak karuan), kemudian
TNI bersikap menolak, itu juga boleh. Kalau TNI
menolak separatisme, itu boleh-boleh saja. Klau TNI
menolak upaya penghancuran demokrasi di Indonesia. Itu
juga boleh-boleh saja. Dan itu semua adalah sikap
politik! Artinya, dalam batas2 itu TNI malahan harus
berpolitik.

YHG:
Saya setuju lagi. Bahkan urusan NKRI, UUD, mengganti lambang-lambang
kenegaraan, yang dilakukan dengan kekuatan massa atau milisi bersenjata,
saya kira  bukan saja wilayah politik murni, melainkan sudah masuk domein
Hankamnas. Karena aspirasi politik sudah jelas saluran dan tempatnya, bukan
aksi kegiatan diluar parlemen yang mengancam ketentraman dan kehidupan
masayarakat.
-----------------------


AD:
Artinya dengan memiliki sikap politik, TNI bukanlah
tentara barak yang hanya nurut komandannya (disuruh
nyerbu ke Irak ya mau saja), melainkan tetap Tentara
Nasional Indonesia, malah harus tetap menjadi
tentaranya Rakyat. Selalu melindungi dan
berdharmabakti bagi Rakyat. Artinya kembali kepada
kodratnya, yaitu dilahirkan oleh Rakyat melalui
kelaskaran-kelaskaran. Dan tentara yang model
beginilah yang memiliki Hati Nurani. Kalau tentara
barak tidak punya hati nurani. Mereka adalah robot
yang patuh kepada perintah. Inilah esensi
kemanunggalan TNI-Rakyat. Jadi kemanunggalan bukan
dalam hal dikasih makan Rakyat pada saat perjuangan
menegakkan kemerdekaan. Atau pada saat TNI bikin jalan
dan jembatan atau waduk atau tanggul. Tidak!!!

YHG:
Setuju !
----------------------


AD:
Ttg "penguasaan teritorial" lebih baik kagak usaha aja
deh! "Teritorinya" mbok seperti TNI-Angkatan Laut,
yang punya Armada Timur dan Armada Barat. TNI-AD cukup
komando-komando saja. Menghapus "pembinaan terotorial"
kagak ada hubungannya dengan "menghapus" kemanunggalan
TNI - Rakyat.
Gitu dulu, komentarku.
AD


YHG:
Masalah Komando Teritorial (Koter) harus dilihat bukan saja dari segi
sosial-politis namun dipertimbangkan wilayah geografis nusantara yang adalah
kepulauan dan yang tersebar begitu luas serta juga situasi kondisi ekonomi
negara.
Apabila Koter-koter mau dihapuskan, dimana pasukan TNI akan
dikonsentrasikan?
Untuk memobilisir dan mengirim pasukan kesuatu wilayah, diperlukan waktu,
sarana transport, logistik dan biaya yang luar biasa besarnya.
Sistim Koter adalah suatu sistim pertahanan yang paling efisien dan efektif
bagi suatu negara dengan kondisi seperti kita.
Bahwasanya terjadi penyimpangan dari Koter itu, saya setuju harus segera
dibenahi, tetapi bukan dihilangkan.
TNI-AL, disamping pembagian Armarbar dan Armartim, tetap memiliki berbagai
Pangkalan AL (LANAL) dan Pangkalan Utama AL (LANTAMAL), yang tersebar
diwilayah yang dianggap strategis.

Mungkin ada rekan-rekan lainnya yang ingin berbagi pendapat.

Wassalam, yhg.



More information about the Marinir mailing list