[Marinir] [KCM] Panglima TNI: Farid Faqih Arogan

YapHongGie ouwehoer at centrin.net.id
Thu Feb 3 16:13:09 CET 2005


http://www.kompas.com/utama/news/0502/02/210712.htm

Updated: Rabu, 02 Februari 2005, 21:06 WIB
NASIONAL
Panglima TNI: Farid Faqih Arogan
Banda Aceh, Rabu

"Farid Faqih dengan arogan berkata bisa mencopot Panglima TNI atau Panglima
Kodam Iskandar Muda," kata Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto pada
jumpa pers di di Banda Aceh, Rabu (2/2), mengomentari kasus pemukulan
terhadap tokoh LSM itu oleh oknum TNI di kawasan Lanud Iskandar Muda Banda
Aceh baru-baru ini.

Menurut Panglima TNI, Farid telah mengambil barang-barang tanpa ijin dan
kewenangan dari si penerima barang dan pengambilan barang itu dilakukan
secara terancana dan sistematis. Meski Farid sempat ditegur oleh salah satu
angota Front Pembela Islam (FPI), namun Farid tetap mengambil barang-barang
yang bukan miliknya itu.

Jika alasan Farid mengambil barang tersebut untuk diamankan, menurut
Panglima TNI, sangat sulit diterima karena Farid mengambil barang tersebut
ketika baru diturunkan dari pesawat. "Seharusnya Farid melaporkan saja ke
posko TNI yang berjarak puluhan meter dari landasan pacu jika ada
barang-barangnya yang tercecer," kata Endriartono.

Jenderal Endriartono Sutarto sangat menyesalkan tindakan koordinator Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Government Watch (Gowa) yang mengambil
bantuan kemanusiaan dari hangar maupun yang baru diturunkan dari pesawat
ke dua gudang yang diakui sebagai miliknya padahal barang bantuan itu sangat
dibutuhkan oleh pengungsi Aceh termasuk diantaranya keluarga TNI yang
kehilangan rumah atau anggota keluarganya.

"Sangat disesalkan ditengah-tengah bencana ternyata dinodai oleh mereka yang
merasa paling benar dan berhak berbuat apa saja yang tindakannya itu
merugikan masyarakat," kata Panglima TNI.
Meski demikian, tindakan Kapten Syuib Mahmud yang memukul Farid tidak
bisa diterima sehingga proses hukum tetap akan dilakukan.(Ant/Nik)

---------------------------


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0502/03/nas05.html

N A S I O N A L
Kamis, 03 Februari 2005 No.  4918
Panglima TNI Nilai Farid Faqih Arogan

Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Endriartono Sutarto
menilai Koordinator Government Watch (Gowa) Farid Faqih arogan.
"Farid Faqih dengan arogan berkata bisa mencopot Panglima TNI atau
Panglima Kodam Iskandar Muda," kata Panglima TNI Jenderal Endriartono
Sutarto, pada jumpa pers di Aceh, Rabu (2/2), mengomentari kasus pemukulan
terhadap tokoh LSM itu oleh oknum TNI di kawasan Lanud Iskandar Muda Banda
Aceh baru-baru ini.

Menurut Panglima, Farid telah mengambil barang-barang tanpa izin dan
kewenangan dari si penerima barang dan pengambilan barang itu dilakukan
secara terencana dan sistematis.
Meski Farid sempat ditegur salah satu anggota Front Pembela Islam (FPI)
namun Farid tetap mengambil barang-barang yang bukan miliknya itu. Jika
alasan Farid mengambil barang tersebut untuk diamankan, menurut Panglima,
sangat sulit diterima karena Farid mengambil barang tersebut ketika baru
diturunkan dari pesawat.

"Seharusnya, Farid melaporkan saja ke posko TNI yang berjarak puluhan meter
dari landasan pacu jika ada barang-barangnya yang tercecer," kata Panglima.
Jenderal Endriartono Sutarto sangat menyesalkan tindakan koordinator Lembaga
Swadaya Masyarakat Government Watch (LSM GOWA) yang mengambil
bantuan kemanusiaan dari hangar maupun yang baru diturunkan dari pesawat
ke dua gudang yang diakui sebagai miliknya, padahal barang bantuan itu
sangat
dibutuhkan oleh pengungsi Aceh termasuk di antaranya keluarga TNI yang
kehilangan rumah atau anggota keluarganya.
Meski demikian, tindakan Kapten Sueb yang memukul Farid tidak bisa
diterimanya sehingga proses hukum terhadap Kapten Sueb tetap akan dilakukan.
Namun, Panglima menyebutkan sejak tanggal 12 Januari 2004, Farid sudah
mengambil barang-barang yang bukan miliknya tanpa seizin Satkorlak maupun
dari pengirim barang.

Desak Diusut
Sementara itu, Gowa mendesak pengusutan kasus pemukulan terhadap Farid
Faqih. "Gowa mendesak agar pemeriksaan pelaku kekerasan terhadap Farid R
Faqih tidak hanya bertumpu pada Kapten Syuaib semata tapi harus juga
pelaku-pelaku lainnya," kata Sekretaris Eksekutif Gowa Andi W Syahputra di
Jakarta, Rabu.

Selain itu, Gowa juga mendesak agar proses pen-yidikan terhadap pelaku
penganiayaan tersebut dilakukan oleh polisi sesuai dengan UU TNI Pasal 65
yang menyebutkan proses pemeriksaan terhadap pelaku tindak pidana yang
dilakukan oknum TNI merupakan delik pidana biasa yang pemeriksaannya
dapat dilakukan penyidik polisi.

Sementara itu, terhadap pemeriksaan pada Farid R Faqih oleh polisi maupun
Kapten Syuaib oleh POM TNI, Gowa mendesak agar dilakukan secara adil
dan transparan dengan memberikan akses liputan seluas-luasnya pada wartawan.
Andi juga menyampaikan sejumlah bantahan yang dikemukakan Farid terkait
tuduhan yang dialamatkan padanya, seperti bantahan terhadap tuduhan bahwa
Farid pernah menawarkan sogokan pada Kapten Syuaib sebesar Rp1 miliar.
Farid, kata Andi, juga membantah pernah dengan arogan melontarkan perkataan
bahwa dirinya telah menjatuhkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari kursi
kepresidenan dan akan menjatuhkan Panglima TNI yang disebut Farid sebagai
upaya menyudutkan dirinya guna menutupi fakta sebenarnya dan mengadu domba
dirinya dengan Gus Dur dan Panglima TNI. (*)

Copyright © Sinar Harapan 2003




More information about the Marinir mailing list