[Marinir] [hankam] FW: Iklan MUNIR

Lucas Ony lucas_ony at yahoo.com.sg
Sun Jun 26 18:33:02 CEST 2005


tanpa mengurangi rasa hormat kepada beliau juga, saya rasa kematian Munir 
tidak ada sangkut paut dari dalam negri.. malah menurut beberapa kalangan 
yang terjadi adalah begini:

- pada awalnya Munir mempunyai ide untuk menjadi pembela HAM di Indonesia

- ide ini didukung oleh pihak yang bersedia menyediakan dana untuk membela 
HAM di Indonesia

- Munir mulai merealisasikan idenya dengan dana sokongan

- di tengah jalan ia diberi saran oleh penyokong dana untuk mengatakan ini, 
itu dst dengan alasan demi kebaikan Indonesia

- Munir melakukannya tanpa sadar Munir menjadi alat pengeras suara dari 
aspirasi si penyokong dana ini

- hal ini terjadi bertahun-tahun hingga Munir mempunyai banyak penggemar di 
tanah air

- tapi makin lama ia melakukan agresi pembelaan HAM ini, ternyata kondisi 
Indonesia malah lebih buruk. Tidak sebaik yang ia harapkan dari kegiatannya 
membela HAM di sini

- akhirnya Munir introspeksi mengenai apa yang salah dalam aksinya hingga 
akhirnya sadar bahwa ia diperalat oleh pihak penyokong dana untuk melakukan 
apa yang mereka inginkan, yaitu Indonesia harus selalu ada kekacauan supaya 
kondisi ekonomi tidak membaik

- jika kondisi ekonomi indonesia tidak kuat berkat adanya ketidakpercayaan 
rakyat terhadap pemerintah dan tentaranya, maka Indonesia akan selalu berada 
di predikat "negara berkembang"

- jika Indonesia tetap menjadi negara berkembang, maka negara maju selalu 
bisa menjadikan Indonesia sebagai target market mereka baik untuk penjualan 
produk maupun keuntungan bunga dari pinjaman luar negri

- Munir sadar akan hal ini dan ia berniat untuk istirahat di Belanda untuk 
introspeksi kembali

- pihak penyokong dana juga paham bahwa Munir telah sadar bahwa ia diperalat 
mereka

- akhirnya daripada nanti di Belanda Munir menceritakan yang sesungguhnya, 
maka ia dieksekusi

- eksekusi ini sangat menguntungkan pihak penyokong dana karena identitasnya 
tidak akan terbongkar.. malah yang dituduh membunuh Munir kemungkinan besar 
adalah TNI atau intelijen Indonesia.. tidak akan ada yang menyangka bahwa 
ini adalah pekerjaan intelijen asing. Kambing hitam sudah disiapkan.

- bukti nyata rakyat Indonesia tidak ada yang berpikir sampai ke sana karena 
kebanyakan dari kita sendiri berpikir dengan emosi, bukan berpikir strategis 
seperti jendral perang

- sampai kapan pun identitas pembunuhnya tidak akan terbongkar, dan rakyat 
(terutama pendukung Munir) dibiarkan tetap mencurigai pemerintahnya sendiri 
yang melakukannya

- ini adalah taktik adu domba yang sebenarnya sudah ada di jaman Romawi, 
tapi tetap ampuh digunakan di masa kini demi kepentingan ekonomi

- semua ini ujung-ujungnya adalah uang.. dollar sedang berkompetisi dengan 
euro.. masing2 harus mempunyai target pasar yang lebih besar daripada 
sebelumnya demi nilai tukar mata uang yang tinggi

- Munir hanya salah satu contoh korban keganasan politik ekonomi tingkat 
tinggi... kita tidak akan pernah tau siapa penyokong dana ini.. meskipun 
mungkin bisa menduga apakah intelijen negara A atau B, tapi tetap saja tidak 
ada bukti, karena toh kambing hitamnya sudah disiapkan jauh hari sebelum 
strategi ini dilaksanakan.



----- Original Message ----- 
From: "Yap Hong Gie" <ouwehoer at centrin.net.id>
To: "Post MAR Polarhome" <marinir at polarhome.com>; "Post KIAD Grp" 
<KIAD at yahoogroups.com>; "Post IndoMildiLN" <IndoUsaMil at yahoogroups.com>
Sent: Sunday, June 26, 2005 2:06 PM
Subject: [Marinir] [hankam] FW: Iklan MUNIR


> http://groups.yahoo.com/group/hankam/message/9009
>
> From: "adji ekawarman" <adji_trisakti at ...>
> Date: Fri Jun 24, 2005  4:02 am
> Subject: FW: Iklan MUNIR adjiekawarman
>
> teman2..
>
> tanpa mengurangi rasa hormat kepada almarhum,
> apalagi untuk menghinakan seseorang yang sudah meninggal..
> mungkin ada beberapa komentar yg bisa dikemukakan..?
>
> *adji*
>
> ---------
>
> Haekals wrote:
>
> Orang-orang LSM, semenjak kejatuhan Pak Harto memang banyak yang ke
> GR an, merasa bahwa nasib Republik ini seolah-olah berada di ketiak 
> mereka.
> Kebenaran hanya milik mereka dan mereka menjadi segerombolan mahluk
> yang menganggap seluruh rakyat berada di genggaman mereka, tak terkecuali
> almarhum Munir.
>
> Dalam sebuah diskusi yang disiarkan secara live oleh Radio Jaknews, 
> radionya
> gerombolan LSM di Jakarta, salah satu pembicara dengan pongahnya berkata
> "OK, kita beri kesempatan 3 bulan kepada SBY untuk memperbaiki negeri ini,
> kalau tenyata dalam waktu 3 bulan itu SBY nggak becus, kita turunin aja ".
> Apa nggak malu ya orang-orang yang mengaku paling ngerti Demokrasi ini
> ngomong seperti itu, karena bagaimanapun juga SBY jadi Presiden karena
> dipilih oleh jutaan rakyat yang suaranya nggak bisa di abaikan begitu saja
> oleh
> gerombolan LSM itu, apalagi tidak ada landasan apapun yang dapat
> meligitamasi klaim mereka yang meng atas namakan rakyat.
>
> Pada saat banyak media massa mempublikasikan 4 skenario kemungkinan
> pembunuhan Munir yang salah satunya malah mengarah ke Imparsial, dengan
> penuh keyakinan orang-orang Imparsial menanggapi dengan "kami jamin
> Imparsial 100% bersih!!", sementara ketika BIN dan Hendro mengatakan hal
> yang sama, sontak hampir seluruh gerombolan itu mengatakan bahwa BIN dan
> Hendro tidak membantu penyelidikan TPF, bukan main, seolah-olah bersih dan
> tidaknya suatu lembaga semata-mata tergantung dari penilaian dan statement
> mereka.
> Seperti mas Wien, saya pun termasuk yang menyesalkan pembunuhan Munir
> seandainya dia memang dibunuh.
> Tapi saya lebih menyesalkan lagi ulah segerombolan aktivis LSM yang 
> sekarang
> ini merasa menjadi satu-satunya gerombolan manusia terbersih di negeri 
> ini.
> CMIIW
>
> Haekals
>
> ----- Original Message -----
> From: winarto rasul
> To: bsd-society at yahoogroups.com
> Sent: Friday, June 24, 2005 1:10 PM
> Subject: Re: [bsd-society] .......Iklan Munir
>
> meskipun saya termasuk yang tidak setuju Munir dibenci
> tapi lalu disukabumikan .. namun saya punya cerita
> lain tentang orang yang disebut pahlawan HAM itu.
>
> persisnya di sekitar April 1999 ketika saya berada di
> kedubes Austria di Jakarta. saya saat itu tengah
> berada di lobi .. dan kemudian Munir datang .. maaf ..
> dengan pongahnya. saya katakan pongah karena dia
> berkata tentang sesuatu yang mestinya untuk kalangan
> internal tetapi dia ucapkan begitu saja di depan
> beberapa orang yang berada di situ .. yang sebagian
> besar tak berkaitan dengan urusan Munir. saat itu
> kepada seorang staf lokal Munir bicara dengan nada
> dikeraskan agar terdengar oleh orang-orang yang ada di
> lobi. "mbak tahu kedatangan saya ke sini? saya mau
> jatuhkan itu Habibie (presiden RI sat itu). dst. dst."
>
> rupanya dengan beberapa kali keluar-masuk di beberapa
> kedutaan asing telah menjadikannya "pahlawan". lalu
> "kepahlawannya" itu ia jual kemana pun dia pergi.
> "status" itu ia perdengarkan kepada siapa pun dan
> dengan pongahnya. mendengar ucapan dia di kedutaan
> Austria itu dalam hati saya terbisik .. "akan menemui
> apa orang ini nanti?"
>
> dan akhirnya semua orang tahu .. si "pahlawan"
> tersebut musuhnya lalu banyak. kemudian si "pahlawan"
> yang nggak sadar bahwa di negerinya itu mencari
> kebenaran sangat mahal harganya .. belakangan termasuk
> mencari kebenaran tentang siapa yang membunuh siapa ..
> akhirnya pergi untuk selama-lamanya dan dengan cara
> yang mengenaskan.
>
> wien ar.
>
> ------------------------------------------------------
>
> --- Kr <kristoforus at ...> wrote:
>
>> Iklan Munir: Saya Suciwati, Ibu Alif dan Diva, istri
>> Munir. Saya masih mencari pembunuh suami dan ayah
>> anak-anak saya. ....  (suara lain) Bukan hanya mereka,
>> kamipun ingin pembunuh Munir dipenjarakan. ....
>> (suara lain) Sedih saya karena Indonesia sedang saat-saatnya
>> membutuhkan dia. Pengadilan hak-hak azasi manusia
>> tidak jalan, satu saja hilang  kita kehilangan besar,
>> apalagi kehilangan seorang Munir.
> ------- 
>
> _______________________________________________
> Marinir mailing list
> Marinir at polarhome.com
> http://www.polarhome.com/mailman/listinfo/marinir
> 




More information about the Marinir mailing list