[Marinir] Pak Harto, Sudi lah Memaafkan Bangsa ini ....
Yap Hong Gie
ouwehoer at centrin.net.id
Fri May 13 10:06:11 CEST 2005
Pak Harto adalah negarawan besar, seorang patriot berjiwa perajurit sejati,
beliau tidak pernah berupaya kabur, beliau juga tidak pernah merengek-rengek
minta pengampunan.
Sekarang justru banyak pihak yang salah tingkah dan menyesali ulah mereka
terhadap Pak Harto, diawal periode reformasi 7 tahun lalu.
Saya setuju dan mendukung pemikiran Pinantun Hutasoit, agar Pak Harto sudi
memaafkan bangsa ini, yang sekian lama mengingkari jasa-jasa beliau bagi
bangsa dan negara.
Wassalam, yhg.
----------------
http://www.mediaindo.co.id/
POLITIK Kamis, 12 Mei 2005 08:54 WIB
Sejumlah Tokoh Minta Soeharto Dimaafkan
JAKARTA--MIOL: Sejumlah tokoh yang datang menjenguk mantan Presiden
Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Rabu,
meminta agar penguasa Orde Baru tersebut dimaafkan atas kesalahannya di masa
lalu.
"Apapun yang dituduhkan kepada beliau, jasanya banyak sekali kepada negeri
ini," kata mantan Menteri Kehakiman, Muladi, SH.
Menurut Muladi, berbagai ketimpangan yang terjadi pada masa lalu merupakan
kesalahan kolektif bangsa, bukan kesalahan Soeharto semata.
"Karena semua langkah Pak Harto mendapat dukungan dari lembaga legislatif,"
jelasnya. -------------------- c u t ------------------------------------
http://www.kompas.com/utama/news/0505/12/015242.htm
Updated: Kamis, 12 Mei 2005, 01:52 WIB
NASIONAL
Setelah Maaf, Muncul Wacana Cabut Tap Pengusutan KKN Soeharto
Jakarta, Rabu
Berita Terkait:
. Gus Dur: Maafkan Soeharto Lewat Prosedur Hukum
. Soeharto Sakit, Ramai-ramai Memaafkan
Setelah memaafkan kesalahan mantan Presiden Soeharto, kini muncul wacana
untuk mencabut Ketetapan (Tap) MPR Nomor XI Tahun 1998.
Wacana ini dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR Zaenal Ma'arif, Rabu (11/5),
usai membesuk Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertaminan (RSPP).
Menurut Zaenal, perlu diadakan Sidang Istimewa MPR sebagai bentuk
rekonsiliasi terhadap Soeharto.
"Tidak ada satu orang pun yang mempunyai kapasitas untuk mengampuni Soeharto
kecuali rakyat," katanya.
Tap MPR Nomor XI/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme antara lain mengamanatkan pengusutan terhadap
dugaan KKN yang dilakukan Soeharto.
------------------------------- c u t -------------------------------
http://www.mediaindo.co.id/
POLITIK
Rabu, 11 Mei 2005 13:48 WIB
Sikap Terhadap Pak Harto Momen Rekonsiliasi
JAKARTA--MIOL: Sikap sejumlah tokoh masyarakat dan para pemimpin yang
makin melunak dalam menghadapi sakitnya mantan Presiden Soeharto dinilai
sebagai momen yang baik untuk rekonsiliasi nasional.
"Jika kita mengacu pada keinginan-keinginan untuk melakukan rekonsiliasi
nasional, agar bangsa dan negara ini bisa mencapai kemajuan dan
kesejahteraan, momen ini rasanya pas untuk mewujudkan keinginan rekonsiliasi
nasional," kata anggota Fraksi Partai Golkar (F-PG) DPR, H Marzuki Achmad di
Jakarta, Rabu.
Rekonsiliasi nasional, menurutnya, dibutuhkan untuk melepas rasa permusuhan
dan saling curiga akibat masa lalu.
Banyaknya tokoh masyarakat yang membezuk Pak Harto dan mengimbau masyarakat
memaafkan kesalahan-kesalahan mantan pengusaha Orde Baru selama 32 tahun
itu, menurut Marzuki, adalah semata-mata didasari rasa kemanusiaan.
"Apalagi kondisi Pak Harto cukup tua," katanya.
Kondisi ini, menurutnya, juga merupakan pertanda bahwa 'kita memahami
kondisi obyektif dan perasaan emosional bangsa ini terhadap Pak Harto
semakin berkurang.'
"Ini jelas perkembangan yang baik. Apalagi jika kita manfaatkan momen ini
untuk rekonsiliasi nasional," tegasnya.
Mantan Ketua F-PG DPR ini juga menyatakan mendukung imbauan sejumlah
tokoh masyarakat agar memaafkan kesalahan-kesalahan Pak Harto dan mengingat
jasa-jasa penguasa Orde Baru itu.
"Saya kira, banyak nilai positif yang dicapai bagi pembangunan bangsa ini ke
depan jika kita melakukan itu," tuturnya. (Ant/OL-1)
-----------------------------------------------------
http://www.mediaindo.co.id/
POLITIK
Rabu, 11 Mei 2005 12:58 WIB
Pinantun Berharap Pak Harto Maafkan Bangsa Ini
JAKARTA--MIOL: Tokoh ormas MKGR, Pinantun Hutasoit, berharap mantan
Presiden Soeharto yang kini sedang terbaring di Rumah Sakit Pusat Pertamina
(RSPP), dengan segala kearifan dan keteguhan jiwanya mau memaafkan bangsa
ini.
"Bagi saya, bukan masyarakat yang diminta untuk memaafkan
kesalahan-kesalahan Pak Harto, tapi Pak Harto-lah yang diharapkan sudi
memaafkan bangsa ini, setelah sekian lama mengingkari jasa-jasanya bagi
bangsa dan negara," kata Pinantun Hutasoit, yang juga mantan Ketua DPP
Golkar, di Jakarta, Rabu.
Ia mencatat, selama ini, tokoh-tokoh bangsa ini hanya melihat Pak Harto dari
sisi kelemahannya, tidak memperhitungkan jasa-jasa yang telah dia berikan
kepada bangsa dan negara.
"Tokoh-tokoh seperti itu, terutama adalah para penikmat Orde Baru yang
kemudian menyatakan dan mencitrakan dirinya sebagai tokoh reformis. Mereka
seakan menghapus kesinambungan sejarah bangsa ini di bawah kepemimpinan
Soeharto sebagai Presiden RI kedua."
Tentang siapa-siapa mereka itu, Pinantun tersenyum mengatakan, 'semua orang
tahu.' ------------------------- c u t ------------------------------
http://www.mediaindo.co.id/
UMUM Senin, 09 Mei 2005 08:28 WIB
Yuddy Chrisnandi: Tidak Semua Rakyat Kehendaki Soeharto Diadili
JAKARTA--MIOL: Anggota Komisi I DPR, Yuddy Chrisnandi, berpendapat tak
semua rakyat Indonesia menghendaki mantan Presiden Soeharto diadili, namun
memang ada aspirasi yang menuntut penguasa Orde Baru itu hadir secara fisik
di persidangan.
"Proses hukum di Indonesia memang tidak membedakan status apakah rakyat
biasa, pejabat atau mantan pejabat. Namun proses hukum terhadap Soeharto
butuh pengertian yang adil," katanya usai menjenguk Soeharto yang sedang
dirawat di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Minggu malam.
Ia lebih jauh berpendapat, perlu pertimbangan jaksa mengenai usia dan
kondisi kesehatan serta jasa-jasa mantan presiden ke-dua itu.
------------------------ c u t --------------------------
SBY Diminta Beri Amnesti kepada Soeharto & SBY mencium kening Suharto
Jakarta - Nasib Soeharto di tangan SBY. Segala dosa yang diperbuat
selama 32 tahun memerintah dapat lebur dengan surat amnesti yang diteken
SBY.
Hal ini disampaikan pengamat politik UGM Riswanda Himawan usai
peluncuran buku Rosihan Anwar di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa
(10/5/2005).
"Yang memberikan amnesti kan presiden. Maka, SBY sebaiknya memaafkan
Soeharto. Karena di zaman Soeharto dulu tidak pernah mengadili Presiden
Soekarno," kata Riswanda menjawab pertanyaan wartawan mengenai
permintaan sejumlah pihak untuk memaafkan kesalahan Soeharto.
Menurut dia, dibutuhkan nyali besar bagi SBY untuk memaafkan
Soeharto."Jadi SBY harus berani melawan arus, karena yang berhak
memberikan amnesti adalah presiden. Pemerintahan terdahulu, selalu kalau
mau diperiksa kasusnya pasti hilang begitu saja dan tidak diadili,"
ujarnya.
"Mengenai Soeharto itu sakitnya sakit bener, saya bukan bela Soeharto.
Tetapi, kalau misalnya pemerintahan Soeharto kita sikat, maka
pemerintahan sekarang harus berani nyikat pemerintahan sebelumnya.
Termasuk dia sendiri yang disikat, karena pemerintahan yang ada
sekarang adalah pemerintahan yang waktu di zaman Soeharto perdagangan
baik.
Mereka loyal pada Soeharto sehingga mereka diberi kepercayaan untuk
memperluas usahanya," papar Riswanda.
"Kalau yang tidak loyal seperti AM Fatwa yang pernah dijebloskan,
karena memang AM Fatwa yang pembangkang terhadap Soeharto,"
imbuhnya.
sumber: detikcom
More information about the Marinir
mailing list