[Nasional-m] Gubernur Dukung Warga Gugat Menteri Agama

Ambon nasional-m@polarhome.com
Mon Aug 26 23:12:08 2002


Pikiran Rakyat
27/08/02

Gubernur Dukung Warga Gugat Menteri Agama

BANDUNG, (PR).-
Gubernur Jabar HR. Nuriana mendukung penuh aspirasi masyarakat Jabar yang
menolak penggalian situs Batutulis yang dilakukan Menteri Agama Said Aqil
Al-Munawar beberapa waktu lalu. Gubernur menilai, penggalian situs
bersejarah telah mengusik perasaan warga Jabar.
”Penggalian itu sangat disayangkan karena itu saya dukung aspirasi
masyarakat Jabar. Itu betul-betul mengusik perasaan orang Jabar,” kata
Nuriana di sela sidang Paripurna DPRD Jabar, Senin (26/8) kemarin.
Ketika ditanyakan, apakah ia juga mendukung keinginan sebagian warga Jabar
untuk melakukan gugatan class action pada Menag, Gubernur mengatakan,
sepanjang itu aspirasi masyarakat Jabar silakan saja. ”Sesuai keinginan
masyarakat Jabar, silakan saja ditangani,” katanya singkat.
Namun demikian, tambahnya, penyelesaiannya merupakan tanggungjawab pihak
berwajib. ”Masalah bagaimana diselesaikannya, saya kira pihak berwajib ‘kan
tahu,” ujarnya.
Pernyataan senada dikemukakan Ketua DPRD Jabar, Eka Santosa. Eka menilai,
apa yang dilakukan Said Aqil Al-Munawar itu kurang bijak dan kurang tepat
dilakukan oleh seorang menteri. ”Apapun alasannya, tindakan itu telah
dipandang sebagian masyarakat sebagai sikap yang kurang bersahaja dan
memprihatinkan. Ibaratnya masuk rumah orang tanpa ketuk pintu dulu. Karena
itu saya paham dan maklum kalau masyarakat bersikap seperti itu,” tutur Eka.
Meskipun demikian, tambahnya, kasus itu tidak perlu disikapi secara
emosional. Tapi hendaknya didekati dengan kacamata budaya. ”Kita harus lihat
juga keikhlasan dan ketulusan menteri dalam meminta maaf. Mudah-mudahan saja
kasus ini tidak dijadikan komoditas politik,” katanya.
Semula, Eka mengaku tidak percaya kalau Menteri Agama melakukan itu. Apalagi
menongkrongi penggaliannya. Tetapi setelah mendengar lebih jauh lagi
laporan itu, ternyata benar Menag nongkrongi dengan mobil Volvonya. Walaupun
demikian, Eka yakin penggalian itu bukan kebijakan pemerintah.
Dalam kesempatan itu Eka mengakui, heboh penggalian situs itu sempat
dibahasnya dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar, Memet H.
Hamdan. Saat itu kebetulan datang staf khusus Menteri Agama menjelaskan
persoalannya.
Menurutnya, ada dua kemungkinan mengapa Menag melakukan penggalian itu.
Pertama, memang benar-benar mendengar bisikan dari paranormal. Kemungkinan
kedua, mungkin justru karena paranormalnya ngotot, Menteri akhirnya ingin
membuktikan kebohongan itu.
Missing link
Sementara itu, menyinggung soal ditemukannya candi di kawasan Rancaekek,
Nuriana menyatakan, penemuan itu merupakan hal penting karena bisa jadi
mengungkap missing link antara candi Cangkuang, candi di Jateng, dan candi
di Batujaya Karawang.
Dikatakannya, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Jabar sudah mengeceknya ke
lapangan. Dalam kesempatan itu Nuriana mengharapkan, pusat akan turun
menanganinya.
”Sayang lokasi sekitar sudah banyak pabrik. Namun demikian akan ada
pengamanan karena ini barang berharga,” tandasnya.
Sementara itu, Eka Santosa berpendapat, penemuan candi itu merupakan hal
yang sangat spektakuler dan mengagumkan. Eka menyatakan penghargaannya atas
penemuan itu.
”Saya harap pihak terkait, terutama Disbudpar agar secara sungguh-sungguh
melakukan pengamanan dan penelitian. Temuan candi ini akan melengkapi
penemuan budaya di Jabar, seperti juga halnya di Karawang. Ini adalah simbol
kebesaran Jabar. (A-95,A-53)***
————————