[Nasional-m] SEMOGA saat ini semua

Ambon nasional-m@polarhome.com
Wed, 9 Oct 2002 22:42:45 +0200


Sriwijaya Post
Selasa,  08 Oktober 2002
Pembaharuan Pendidikan

SEMOGA saat ini semua komponen bangsa kita telah menyadari akan penting dan
strategisnya dunia pendidikan. Pendidikan adalah muara dari segala upaya
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Bidang pendidikan terkait dengan pembangunan peradaban bangsa. Sehingga,
perlu dikelola secara dinamis dan impresif. Karena itu, bidang pendidikan
menduduki peran yang sangat strategis dan harus mampu menjawab tantangan
pada era globalisasi ini.
Karena itu pembaharuan (reformasi) pendidikan sampai kapan pun harus tetap
dilakukan dengan kerja keras dan pantang berputus asa. Dalam proses
reformasi pendidikan di Indonesia, agar seluruh insan pendidik, pakar dan
praktisi pendidikan, untuk melakukan langkah-langkah nyata untuk membantu
komite reformasi pendidikan.
Karena itu, memang sudah seharusnya ketika menelaah pembangunan pendidikan,
bagaimana suatu proses tersebut dibangun secara konsepsional dan memiliki
visi dan misi yang jelas.
Kita bisa saja merencanakan bahwa guru SD itu harus sarjana, atau seorang
guru SD harus produk pendidikan luar negeri. Tetapi lebib penting lagi,
dasar pendidikan kita juga harus dimantapkan terlebih dahulu. Kalau dasar
dan paradigma pendidikan nasional sudah mantap, dan sudah benar memenuhi
harapan untuk peningkatan kualitas SDM, maka melalui proses yang benar pula,
Insya Allah hasilnya pun akan benar.
Untuk menentukan kualitas pendidikan kita, harus diakui banyak faktor yang
menentukannya. Di samping faktor guru, juga soal sarana, fasilitas mengajar,
dan teknologi media pendidikan.
Semuanya memiliki peranan yang penting. Jika salah satu faktor tidak
berjalan dan tidak berfungsi, maka sulit akan mencapai hasil yang maksimal.
Karena itu, bukan hanya guru saja yang harus ditingkatkan kualitasnya. Tapi
lebih dari itu, soal sarana dan fasilitas belajar.
Kasus robohnya SDN 392, yang berlokasi di Jl KH Wahid Hasyim Lr Terusan, 5
Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I menunjukkan perhatian terhadap sarana
pendidikan kita masih sangat rendah.
Di wilayah yang termasuk perkotaan pun atau relatif dekat dengan pusat
pemerintahan, kondisinya sangat memprihatinkan. Jangan dikira daerah
terpencil saja yang masih jauh tertinggal. Padahal SD, merupakan pendidikan
dasar yang sangat diperlukan menentukan arah- dan sikap serta imej anak-anak
terhadap sekolah.
Kondisi pendidikan di Sumsel dinilai masih memprihatinkan akibat tak
memadainya fasilitas penunjang pendidikan berupa sarana maupun prasarananya
dan Pemrop belum memberikan anggaran memadai bagi program peningkatan
kualitas serta kuantitas pendidikan.
Memang roh perjuangan tokoh pendidikan nasional kita, KI Hajar Dewantara,
harus terus dihidupkan. Bukan berarti bahwa guru yang mengajar dengan
kondisi apa adanya, dengan gaji yang pas-pasan, tapi kesejahteraan guru pun
memang harus layak. Apa yang menjadi perkembangan sekarang, penampilan
guru-guru sudah cukup layak. Bahkan ukuran secara materi, kelompok guru pun
telah lebih dari cukup.
Kembali kepada persoalan pembangunan sekolah yang sering tidak beres. Belum
waktunya sudah roboh, atau tidak sesuai dengan bestek. Karena itu seprtinya
sudah jadi budaya yang tidak baik, suatu proyek yang dikerjakan selalu
diselewengkan. Bagaimana seorang kontraktor, untuk mendapatkan suatu proyek
harus memberikan fee berapa persen. Akibatnya yang terjadi, proyek yang
dibangun seadanya dan tidak beres. Budaya memberikan fee persen, ini pula
sudah terjadi dimana-mana, dan dinilai sudah biasa. Bukanlah hal yang
dinilai penyimpangan. Inilah letak dasarnya, mengapa sarana sekolah yang
dibangun dengan dana terbatas, setelah itu banyak potongan-potongan.
Karena itu untuk mengatasi ini, bagaimana kita membersihkan praktik-praktik
yang tidak benar dan selanjutnya memantapkan tugas pendidikan, bahwa tugas
mendidik adalah untuk meningkatkan kualitas SDM dan pada akhirnya
meningkatkan daya saing bangsa di jajaran dunia internasional.
DARI REDAKSI
PEMBACA yang budiman. Redaksi Sripo menerima tulisan dari siapa saja yang
berminat menulis, dengan syarat diketik dua spasi sebanyak 5-6 halaman
kuarto. Penulis juga harus mengirim fotokopi identitas diri dan pasfoto.
Jika dalam waktu dua bulan tulisan yang dikirim tidak diterbitkan, maka
penulis boleh mengirim tulisan pada media lain. Tulisan akan dikembalikan
jika tak termuat, dengan syarat disertai perangko dan alamat yang jelas.
Bagi Netter bisa dikirim  lewat E-mail Sripo (sripo@mdp.net.id  atau
sripo@mdp.co.id), jangan lupa identitas yang jelas serta E-mail Anda. Kalau
ada rekening Bank BCA atau Bank Mandiri.