[Nasional-m] Amien: Teroris Itu Musuh Islam

Ambon nasional-m@polarhome.com
Fri, 18 Oct 2002 22:34:06 +0200


Suara Merdeka
 Sabtu, 20 Oktober 2002 Berita Utama

Amien: Teroris Itu Musuh Islam
Kadin Janjikan Hadiah Rp 1 Miliar

DENPASAR - Ketua MPR RI Amien Rais menyatakan, siapa pun pelaku dan otak di
balik aksi pengeboman di Sari Club Jalan Legian Kuta Bali, jika tertangkap
harus diberi sanksi hukum sangat tegas. "Kalau perlu kasih sanksi lebih dari
hukuman mati, dan penjatuhan hukuman sangat berat kepada pelaku dan otak
pengeboman itu tak akan menyinggung perasaan umat beragama mana pun,
termasuk umat Islam," katanya, usai bertemu dengan PM Australia John Howard
di Radisson Hotel Sanur Bali, Jumat (18/10).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemarin mengadakan pertemuan
informal dengan orang pertama di pemerintahan Australia. Amien didampingi Dr
Rizal Sukma, salah seorang intelektul di PP Muhammadiyah dan peneliti
masalah internasional di CSIS.
"Jika nanti, misalnya, pelaku dan otak pengeboman di Bali itu kebetulan
orang Islam, justru umat Islam akan berterima kasih. Dan mereka tolong
dijatuhi sanksi hukum seberat-beratnya. Perasaan umat Islam tak akan
tersinggung kok," tandas politikus asli Solo ini.
"Sebab ini menyangkut masalah kemanusiaan dan teroris itu tanpa ideologi dan
agama. Mereka (teroris) itu musuh Islam. Jika mereka berbuat aneh-aneh dan
mengakibatkan kehancuran dan hilangnya nyawa orang lain, itu kan sama dengan
iklan buruk buat umat Islam. Makanya, kita berterima kasih jika pelaku dan
otak pengeboman Bali ditangkap, mereka dijatuhi lebih dari hukuman mati,"
tegas mantan ketua umum Muhammadiyah ini.
Karena itu, Amien mengingatkan pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri
dan pembantunya di kabinet untuk tak ragu-ragu mengambil sikap dan langkah
tegas menindak pelaku dan otak pengeboman di Bali. "Sebab, ini taruhan bagi
bangsa ini di mata internasional," jelasnya.
Indikasi
Berdasarkan informasi yang diterima Amien, kini tim penyidik dari Mabes
Polri yang dibantu polisi dan intelijen dari berbagai negara, seperti
Australia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan lainnya berhasil menemukan
indikasi sangat kuat soal orang atau kelompok orang yang diduga kuat terkait
dengan tragedi Malam Minggu Kelabu di Bali. "Doakan dalam tempo dekat
pelakunya tertangkap," katanya.
Apakah dalam pertemuan dengan PM John Howard persoalan Jamaah Islamiyah dan
KH Abu Bakar Basyir dibicarakan, konseptor kelompok poros tengah pada SU MPR
1999 ini menjawab, "Persoalan tersebut tak kami singgung sama sekali. Kami
membicarakan mengenai hubungan ke depan antara Jakarta-Canberra agar tak
menjadi buruk akibat tragedi di Bali ini."
Usai bertemu dengan Amien di Hotel Radisson, PM John Howard tak memberikan
keterangan sama sekali kepada wartawan. Ketika ada wartawati dari sebuah
televisi luar negeri meminta komentarnya, dengan langkah sigap sambil
menenteng jas di pundaknya, PM Australia yang kerapkali melontarkan
pernyataan politik yang memerahkan kuping beberapa elite di Indonesia itu
langsung masuk ke mobil Mercedes Benz yang dipersiapkan untuk membawanya ke
lokasi ledakan di Jalan Legian Kuta.
Perpu Antiterorisme
Saat menyinggung soal Perpu Antiterorisme yang segera diberlakukan
pemerintah, Amien mengatakan, instrumen hukum-politik yang bisa dipergunakan
pemerintah untuk menciduk orang atau kelompok orang yang berencana menggelar
aksi terorisme itu sebaiknya segera diajukan ke DPR dan kemudian bisa
diimplementasikan.
Dukungan untuk segera menerapkan Perpu Antiterorisme juga diungkapkan Ketua
Harian Komite Pemulihan Ekonomi Nasional Sofjan Wanandi. Saat berada di
Denpasar bersama rombongan Kadin Pusat yang dipimpin Abu Rizal Bakri,
konglomerat Orba ini menyatakan, tragedi Malam Minggu Kelabu di Bali ini
seyogianya dijadikan titik balik untuk melakukan pembenahan kehidupan bangsa
dalam perspektif komprehensif.
"Caranya bagaimana? Ya pemerintah harus menunjukkan kemampuan
leadership-nya. Jangan seperti selama ini," tegasnya. Dia melihat selama ini
Mega dan Hamzah sebagai pimpinan nasional belum mampu menunjukkan
kepemimpinan nasionalnya secara tegas dan mantap. "Makanya, Perpu
Antiterorisme itu segera diberlakukan. Kami dukung kebijakan tersebut dan
kalau bisa diselesaikan minggu depan."
Rp 1 Miliar
Sementara itu, pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berjanji
memberikan hadiah Rp 1 miliar kepada siapa saja yang memberikan keterangan
atau informasi kepada polisi, sehingga pelaku, otak, dan jaringan teroris
yang terlibat peledakan bom di Bali terungkap. "Kami tawarkan hadiah Rp 1
miliar bagi siapa saja yang memberikan informasi kepada polisi, sehingga
pelaku dan otak tragedi ini terungkap," kata Ketua Umum Kadin Abu Rizal
Bakri di Denpasar, Jumat (18/10).
Kadin Indonesia ini merupakan pihak kedua yang memberikan tawaran seperti
itu. Sebelumnya, Pemerintah Australia menjanjikan memberikan sejumlah hadiah
dalam jumlah besar kepada orang yang memberikan informasi kepada tim
penyidik, sehingga teroris dalam ledakan bom 12 Oktober di Bali terungkap.
Menurut Ical-panggilan akrab Abu Rizal Bakri-tawaran Kadin tersebut telah
dikonsultasikan dan dibicarakan dengan Kapolri Jenderal Pol Drs Da'i
Bachtiar. Dan prinsipnya orang pertama di Mabes Polri tersebut menyetujui.
"Selain itu, Kadin memberikan sumbangan Rp 1 miliar untuk mendukung
operasional polisi dalam mengungkap kasus ini, mendukung kegiatan keamanan
Kodam IX/Udayana, dan asosiasi pengusaha pariwisata di Bali," jelasnya.
Kehilangan 5.600 Kamar
Dari Bandung, Presiden Director Hotel Indonesia Natour AM Suseto kemarin
mengungkapkan, semenjak tanggal 16 Oktober hingga 1 November, pesanan atas
kamar-kamar dibatalkan para tamu baik secara perseorangan maupun oleh
rekanan biro perjalanan. ''Jelas ini satu pukulan yang tak main-main,''
katanya di Bandung. PT Hotel Indonesia Natour harus kehilangan 5.600 kamar
(room per night) pascaperistiwa memilukan itu.
Tamu-tamu yang semula akan menginap kebanyakan adalah wisatawan. Rata-rata
mereka datang dari Korea Selatan, Australia, dan beberapa negara Eropa.
Khusus Korea membatalkan pesanan 250 kamar, disusul Belanda yang mencapai
200 kamar. (ro,dwi-16t)