[Nasional-m] Danau Sentani Mendangkal Lima Meter Setiap Tahun

Ambon nasional-m@polarhome.com
Mon Sep 30 02:12:18 2002


Kompas
Senin, 30 September 2002

Danau Sentani Mendangkal Lima Meter Setiap Tahun

Jayapura, Kompas - Rata-rata proses pendangkalan Danau Sentani mencapai lima
meter setiap tahun terhitung sejak tahun 1999. Penyebabnya adalah
pengendapan bahan sedimentasi yang mencapai 90 ton per tahun.
Kepala Sub-Bagian Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Papua Chris Wayoi di
Jayapura, Sabtu (28/9) pekan lalu membenarkan hal itu. Diakuinya,
pendangkalan Danau Sentani hingga saat ini mencapai sekitar 15 meter atau
lebih kurang lima meter per tahun.
Dijelaskannya, pendangkalan terjadi hampir merata, mulai dari permukaan
sekitar tepi danau. Menurut catatan, Danau Sentani seluas 9.630 hektar (ha),
sejauh ini merupakan sumber hidup bagi sekitar 5.000 keluarga di sekitarnya.
Danau itu juga telah diprogramkan Pemerintah Kota Jayapura sebagai obyek
wisata kota.
Chris menjelaskan, bahan sedimentasi itu berupa pasir, batu, kayu, plastik,
botol plastik, kaleng, sampah penduduk kota, dan besi bekas tertumpuk di
dasar danau. Sebagian bahan sedimentasi itu bersumber dari penggalian,
penambangan, penebangan hutan, pembukaan lahan, dan pembangunan jalan di
Pegunungan Cycloops.
Danau Sentani merupakan satu kesatuan dengan cagar alam Pegunungan Cycloops
(Jayapura) yang berareal 245.000 ha. Pegunungan Cycloops yang berbatasan
dengan Kota Jayapura ditetapkan menjadi cagar alam (tahun 1995), sebagai
pusat penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Di sana terdapat
berbagai jenis tumbuhan, hewan endemik, dan serangga khas Papua.
Selain air hujan, Danau Sentani mendapatkan suplai air dari sekitar 32
sumber mata air dari pegunungan. Pihak aktivis lingkungan hidup mengumumkan
sekitar 13 sumber air di antaranya dinyatakan telah mengering akibat
penebangan, permukiman penduduk, dan kemarau panjang.
Tingkat kedalaman danau itu 175 meter lebih, kini diperkirakan sisa 160
meter. Sejak lama penduduk sekitar memanfaatkan danau sebagai tempat
menangkap ikan dan udang untuk dijual ke pasar.
"Karena itu Pemerinah kabupaten harus membentuk tim penyelamat danau dan
Pegunungan Cycloops. Apabila kondisi ini tidak segera diatasi, danau itu
satu ketika akan lenyap, sekaligus melahirkan persoalan serius bagi
masyarakat asli di sekitar danau. Ini, tentu sangat merugikan semua pihak,"
kata Wayoi.
Papua memiliki sekitar 12 danau, antara lain Danau Paniai dengan luas 14.150
ha, Danau Rombebani 13.470 ha, Yamur 10.500 ha, Tigi 5.000 ha dan Danau
Ayamaru 3.000 ha. Terdapat 50 sungai antara lain, Sungai Tami, Wirawori,
Biri, Tor, Mamberamo, Geseroi, Lemsuri, Oruto, Uta, Setakwa, Blumbu, Dumas,
Digul, Bian, Maro dan Balim. (KOR)