[Nusantara] Omelan Seorang Pemimpi - Augustusan (2)
Gigih Nusantara
gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Aug 29 08:13:49 2002
"sidikpamungkas" <sidikpamungkas@yahoo.com>
28 Aug 2002 16:52:51 -0000
Omelan Seorang Pemimpi - Augustusan (2)
Kasus QSAR makin ramai, makin banyak komentar yang
dilansir oleh
pakar .. pejabat .. investor .. dan saya sendiri
termasuk. Memang hal
ini perlu segera ditindak lanjuti, karena usaha jenis
ini (walau lain
bidang) cukup banyak yang saat ini masih beredar,
hehehe ... jangan2
dalam waktu dekat bakal menyusul Titanic2 beQSAR
lainnya yang pada
ambrol dan menyeret kurban2 baru. Meneer Haz Hiz Huz
mestinya self
ngaca dong, hehehe anak beranak pada ombyokan ikut
menjadi investor
(dan pasti .. yakin .. investasi mereka sudah dilunasi
plus ditambah
keuntungan yang dijanjikan, lha wong memang dijadikan
tokoh
propaganda), hehehe apa ibu baru yang di dekat Pondok
Cabe
investasinya sudah kembali? Lha kalau pemerintah
ngusutnya kayak
uler kambang, nanya dulu bupati Sukabumi ... diskusi
dulu ...
melapor .. rapat, trus koordinasi dengan polisi ...
polisi turun ke
TKP2 ... mendata .. mencari keterangan ... terus ...
terus .. dlsb
dlsb .... hehehehe Ramli van ngAraby udah keburu
angslup pakai aji
welut putih (lha imigrasi sendiri ngaku belum mendapat
permintaan
untuk mencekal Ramli). Tinggal para investor bengong
kapan
investasinya bakal kembali, paling tidak separuh atau
seperempat,
asset2 QSAR yang disita atau ditahan oleh aparat kok
kayaknya bakal
ancur rusak dan menguap persis kayak asset konglomerat
di BPPN,
urusan bakal terkatung katung kayak kasus bank Bali.
Lha wong jelas
ada tokoh yang terlibat ... hehehe apa berani
menuntaskan segera?
Atau mesti mencari Dadang Sukandar dan Winfried
Simatupang lagi?
Oh sungguh lucu kondisi negara kita saat ini, semua
berlomba sok
suci .. sok patriotik .. sok bersih .. hehehe dibalik
itu berlomba
saling rebutan kekuasaan ... korupsi .. ngapusi ..
ngompas ..
meneror .. dlsb dlsb. Siang tadi saya menyaksikan
siaran TV yang
menayangkan kasus eks penyanyi cilik Yoan Tanamal
(yang terlibat
kasus pemakaian narkoba), sang jaksa dengan gagah
menuntut hukuman
mati atau seumur hidup. Salut bung .. salut, narkoba
mesti kita
perangi dan tumpas sampai habis, namun apa anda ndak
over acting?
Kalau semua pemakai kita hukum mati atau seumur hidup,
lha gimana
nasib orang2 yang di garuk polisi (yang sering kita
saksikan di
berita2 TV) yang kedapatan membawa atau memakai
narkoba? Kok ndak ada
kabar berita mereka dituntut hukuman mati atau seumur
hidup?
Kelihatannya aparat hukum kita memilih publik figur
yang lemah
posisinya (dan fulusnya) untuk dibuat iklan atau
propaganda .. betapa
tegasnya kita menegakkan hukum, namun dibalik itu
terjadi
persekongkolan .. kolusi .. negosiasi terhadap kasus2
yang berbau
duwit banyak. Hehehe pasal 82 anda katakan sebagai
dasar tuntutan
itu, lho itu rak 'barang siapa yang memperjual
belikan' ... hehehe
jadi si Yoan termasuk kategori 'beli', edan tenan ....
bukan saya mau
mbela Yoan .. lha wong sanak bukan .. kadang juga
bukan, cuma muak
saja lihat propaganda hukum kita. Memperjual belikan
itu rak sama
dengan pedagang, hehehe namun kalau dipotong potong
... hehehe
membeli (doang) juga dimasukkan, hehehe yang
memperjual belikan cat
tembok rak pedagang bahan bangunan .. lha kalau kita
membeli cat buat
dipakai sendiri apa termasuk kategori pedagang bahan
bangunan? Woalah
apa bener sih itu? Bapak jaksa ... jangan gitu ah ....
yang wajar2
saja dong, ndak perlu over acting. Keadilan baru
benar2 terlaksana
kalau kita menerapkan dengan baik dan benar, kapan
kasus korupsi
dituntut seberat itu?
Soal TKI di Malaysia berkembang ... tokoh2 angkat
bicara, ada yang
memaki pemerintah Malaysia .. ada yang malah bilang
orang2 Malaysia
yang di Indonesia di usir juga, malah bendera Malaysia
mulai dibakar.
Salah menyalahkan mulai merebak ... legislaitp
menyalahkan eksekutip
ndak tanggap bertindak, eksekutip menyalahkan
legislatip .. karena
belum ada undang2 tentang pengiriman TKI (yang ada
cuma keppres),
pakar menyalahkan kedutaan karena lamban
mengantisipasi, kedutaan
menyalahkan tekong2 yang menyalurkan TKI ... warakadah
... mawut deh
mawut. Kok kayaknya kasus TKI digemborkan ramai untuk
menutupi 'sesuatu' yang busuk yang lagi diam2 merayap?
Jangan sampai
hal ini berkembang sehingga mengganggu hubungan kedua
negara, bila
mau kenegara orang ya patuhi aturan negara yang mau
didatangi, kalau
mereka ndak suka jengkol .. ya kita jangan mbawa atau
makan jengkol
dinegaranya. Kenapa kita mesti ngotot, ya bikin aturan
yang
tertib ... pilih pelaksana yang disiplin ... kirim TKI
yang
trampil .. awasi dengan cermat dan seksama (jangan
cuma ngumpulin
amplop) ... dan ... hehehe kirim yang ndak suka bikin
ribut dinegara
orang. Terus terang kasus ini rak nyangkut usaha
perbaikan image sang
perdana menteri, perubahan dasar ekonomi (hingga
memerlukan tenaga
yang lebih terdidik) dan menjaga soal2 'radikal'
dinegara tetangga
kita, namun ya apa boleh buat ... itukan hak mereka,
kok kita ngotot.
Namun kayaknya wapres kita bisa membuat hubungan dua
negara menjadi
lebih baik, cari saja gadis sono ... kawini ....
hahaha rak
ketegangan jadi kendur, toh itu sudah merupakan salah
satu
keahlian .... Lha di Jeddah saja banyak yang bingung,
kok setiap
berangkat kesono .. pendamping selalu ganti baru,
setiap kali pasti
tambah muda melulu. Hidup Irexxx .............
Satu lagi kasus yang wajib diamati, sekarang hampir
setiap berita TV
selalu ada perampokan .. perampasan .. pencurian,
sampai beberapa
stasiun Tv menyediakan siaran khusus (kayak buser dlsb
dlsb),
perampok kelihatannya makin berani .. makin sering ..
makin canggih
(selalu pakai senjata api), belum lagi penangkapan
bandar2
narkoba ... pengedar uang palsu dlsb dlsb. Nah
fenomena ini membuat
kita berpikir, apa seringnya kejadian tadi masuk
berita karena TV
makin gesit ngejar berita, atau karena polisi makin
aktip melakukan
pengejaran dan penangkapan (makin yahud dan gesit
deh), atau
banditnya yang makin banyak dan berani, Nah ... kalau
yang ketiga
tadi ternyata yang betul, rak modar tho .. bisa2
polisi kedodoran dan
kita makin dicekam rasa takut. Kalau benar bahwa
kriminalitas makin
meningkat drastis, jelas itu disebabkan oleh ketidak
tegasan aparat,
akibat backing membacking (dalam kasus bandar narkoba,
senjata gelap,
uang palsu, penipuan, penyelundupan dan hiburan) dan
simpang siurnya
penerapan aturan ... plus membesarnya rasa ketidak
puasan dibanyak
kalangan soal kejahatan krah putih (seperti korupsi)
yang tidak
terjamah, itu mendorong napsu untuk mengambil jalan
pintas buat
kemakmuran dan kepuasan masing2. Hehehe lha pengacara
kondang Henry
Yoso aja bisa lepas kontrol .. sehabis jadi brigade
penumpas bandar
narkoba (percis di film street justice) ... hehehe
buntutnya langsung
bergaya koboi tembak2 an dijalanan cuma karena salip
menyalip mobil.
Apa hal ini akan dibiarkan terus menerus, saya ndak
senang si 'anu'
langsung kerahkan massa gerebek dan rusak rumahnya,
atau nyengkelit
pistol .. dor ... sikat dia, atau bikin issue palsu
besar2an fitnah
dia ... hehehe kalau jadi urusan rak bisa diatur,
damai ... rustig ..
rustig .. semua bisa diatur.
Kata tukang parkir dikomplek-ku, sekarang payah pak
.... kita mesti
lihat2 orang .. salah2 bisa kenak gampar, walau dia
yang salah
nyerempet mobil orang (waktu markir) .. eh ngamuknya
ke kita ..
galaknya bukan main, mentang2 punya backing atau punya
kedudukan
tinggi. Lha .. kamu tegang dong dalam menjalankan
kerjamu? Iya dong
pak ... kadang2 sampai stress, karena itu mending
sekarang santai
aja ... itu sebabnya saya kawin lagi. Oooo ....
ternyata kondisi
begini tho yang bikin banyak orang2 gede pada seneng
kawin lagi,
nyari daun yang lebih muda ... rupanya karena alasan
stress ... bukan
melaksanakan sunnah Rasul. Hehehe .. tapi kok sunnah
Rassul melulu
yang dikedepankan. Edan tenan ... edan ..... lama2 aku
gatel juga
sama janda bahenol dekat rumah, apa memang perlu untuk
menghilangkan
stress? Tapi rak itu memerlukan dana dan anggaran
belanja
tambahan ... trus dari mana ya sumber yang bisa
digali? Harta karun?
bisnis beQSAR? Korupsi? ... Ah bingung ah, masak sih
mau nutup stress
dengan membuat stress baru? Salah2 ... entar pingin
janda baru yang
lebih muda lagi buat ngilangi stress baru .. eh
buntutnya muncul
stress terbaru .. dst dst ... kok kayak suara tokek
aja.
SP
----
=====
Milis bermoderasi, berthema 'Mencoba Bicara Konstruktif Soal Indonesia', rangkuman posting terpilih untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia Baru, Damai, dan Sejahtera. http://nusantara2000.freewebsitehosting.com/index.html
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com