[Nusantara] Rachmawati Tantang Mega Berdialog Soal Nasib Bangsa
Ra Penak
edipur@hotmail.com
Fri Aug 30 09:11:25 2002
"Ambon" <sea@swipnet.se>
Rachmawati Tantang Mega Berdialog Soal Nasib Bangsa
29 Aug 2002 23:49:00 +0200
Deklarasikan Partai Pelopor
Rachmawati Tantang Mega Berdialog Soal Nasib Bangsa
Jakarta, KCM
Adik kandung Presiden Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri
akhirnya mengikuti jejak adiknya turun ke panggung politik. Hari ini,
Kamis
(29/8), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, ia mendeklarasikan
berdirinya
Partai Pelopor. Di hadapan 2000-an simpatisan partainya, ia menantang
Megawati untuk berdialog mengenai nasib bangsa.
"Di sini, dari atas mimbar ini, sekarang juga, saya ingin mengajak
saudara
saya, Megawati Soekarnoputri, untuk berdialog memikirkan nasih bangsa.
Pikirkanlah nasib bangsa," ujar Rachmawati saat mengakhiri pidato
politiknya. Acara deklarasi ini dihadiri oleh mantan Presiden Indonesia
Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dalam susunan kepengurusan partai, Gus Dur
bersama Rachmawati dicantumkan sebagai anggota Dewan Presidium.
Namun, usai acara Gus Dur mengatakan, ia tidak bisa duduk dalam
kepengurusan
partai baru itu. Sebab, menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga
(AD/ART) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dimana Gus Dur duduk sebagai
Ketua
Dewan Syuro, tidak diperkenankan pengurus partai merangkap jabatan
sebagai
pengurus di partai lain. Selain Gus Dur, presenter televisi Tiurmada
Tampubolon juga tercatat sebagai ketua di jajaran Dewan Pimpinan Pusat.
Selanjutnya, Rachmawati yang juga menjadi Ketua Umum sekaligus anggota
Dewan
Presidium partai mengatakan, partainya ini sepenuhnya melandaskan diri
pada
ajaran Bung Karno. Dalam misinya disebutkan, partai ini ingin membangun
kekuatan nasionalis yang religius dan kekuatan religius yang
nasionalis.
Berasas pada Pancasila 1 Juni 1945, partai ini juga memiliki ideologi
Ketuhanan Yang Maha Esa, sosio nasionalisme, dan sosio demokratis.
Nama Partai Pelopor sendiri diambil dari buku karangan Bung Karno "Di
Bawah
Bendera Revolusi" halaman 304. Dijelaskan, dalam buku itu Bung Karno
menyebut "kaum sana" dan "kaum sini". Yang dimaksud sebagai "kaum sana"
adalah bangsa penjajah yang hanya memiliki kepentingan untuk menindas
rakyat
jelata. Sementara, "kaum sini" adalah adalah rakyat Marhaen yang dalam
keadaan apapun selalu menjadi kelompok yang ditindas oleh "kaum sana".
"Oleh karenanya, bila kita menyimak pikiran Bung Karno tentang "kaum
sana"
dan "kaum sini", hal tersebut masih sangat relevan dengan keadaan
sekarang
yang kita alami. "Kaum sana" hanya melaksanakan politik dagang sapi.
Itulah
para elite politik kita sekarang. Apakah si Marhaen sejak 57 tahun
merdeka
sudah merasakan apa yang diminta oleh Bung Karno yaitu masyarakat yang
adil
dan makmur?" ujar Rachma yang langsung disambut oleh tepuk tangan
simpatisan
Partai Pelopor.
Selanjutnya, kepada pers usai acara deklarasi, Rachma mengungkapkan,
Megawati merupakan cermin dari "kaum sana". Mega dinilai hanya anak
biologis
Bung Karno, tidak mewarisi ideologi bapaknya. Ia dinilai tidak peduli
dengan
wong cilik. "Mega hanya anak biologis. Ia sudah sangat menyimpang dari
ajaran Bung Karno. Ia tidak memiliki keberpihakan kepada wong cilik,
kelihatan sekali dari beberapa kasus. Partainya yang dulu dikenal
sebagai
partai wong cilik kini berpaling dari wong cilik," ujar Rachma.
Ditanya wartawan, apakah partainya akan berkoalisi dengan Partai
Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Mega, ia menjawab, "Saya hanya
akan
menanyakan dimanakah keberpihakannya, apakah berpihak kepada "kaum
sana"
atau "kaum sini". Ini garis yang jelas apakah kita akan berkoalisi atau
tidak." (mbk)
_________________________________________________________________
Join the world’s largest e-mail service with MSN Hotmail.
http://www.hotmail.com