[Nusantara] Kabinet Bintang Hasil Minimal

Ra Penak edipur@hotmail.com
Fri Aug 30 09:26:16 2002


"Ambon" <sea@swipnet.se>
29 Aug 2002 23:58:54 +0200
Kabinet Bintang Hasil Minimal

Kabinet Bintang Hasil Minimal

SEMAKIN kencang suara yang menginginkan perombakan kabinet. Siapakah
yang
diganti? Ada yang mengusulkan pergantian kabinet itu menyangkut tim
ekonomi
dan polkam. Ada yang sangat tajam, hanya tim ekonomi saja.
Yang pertama diusulkan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Roy BB Janis.
Alasannya, para menteri jajaran ekuin dan polkam tidak berani mengambil
keputusan dan cenderung hanya meminta petunjuk.
Padahal, di masa krisis seperti sekarang ini diperlukan para menteri
yang
mandiri, berani mengambil keputusan, berani bertanggung jawab terhadap
tugas
yang diberikan Presiden. "Kalau sekarang, kami melihat menteri-menteri
di
bidang ekuin dan polkam sering datang ke Presiden minta petunjuk," kata
Roy.
Pendapat kedua dilontarkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif.
Yang
diusulkan diganti adalah menteri yang tidak efektif. "Teliti orang di
ekonomi. Menurut saya, tim ekonomi ini kinerjanya seperti di
awang-awang,"
katanya.
Sebelumnya, kubu PDI Perjuangan di DPR juga telah mengusulkan agar
Sekretaris Negara Bambang Kesowo diganti. Bahkan, dengan alasan yang
seram,
berkaitan dengan dana banpres. Bambang Kesowo dinilai telah menyebabkan
reputasi dan kinerja presiden terganggu. Bukan sembarang pernyataan,
karena
berdasarkan hasil sebuah tim investigasi.
Namun, Presiden Megawati tetap tidak menggubris keinginan merombak
kabinet.
Ia pun tidak pernah terdengar bersuara sendiri mengenai perkara ini.
Kenyataannya, memang, setelah setahun lebih menjadi presiden, Megawati
tetap
mempertahankan Kabinet Gotong Royong.
Kabinet ini jelas disusun dengan kompromi. Tetapi, untuk tim ekonomi,
Presiden Megawati telah memilih tim terbaik. Orang bahkan menyebutnya
sebagai The Dream Team. Tim para bintang, bagai klub AC Milan di masa
jayanya.
Tetapi, sekarang tim ini diberi predikat sebaliknya. Bukan lagi The
Dream
Team, tapi The Dreaming Team. Tim yang hanya bermimpi, yang tidak
efektif,
yang di awang-awang. Yang lebih banyak berdebat ketimbang bertindak.
Jika tim penuh bintang kalah bertanding, apakah yang salah? Pasti,
bukan
kebintangannya yang salah. Mengumpulkan para bintang satu hal dan
menjadikannya efektif hal lain lagi. Untuk membuatnya efektif, jelas,
diperlukan manajer yang juga efektif. Tidak perlu manajer bintang,
apalagi
superstar. Meminjam perbandingan, banyak manajer sepak bola yang sukses
dan
hebat bukanlah berasal dari pemain yang cemerlang. Ia hanya pemain
biasa
saja, yang kemudian menjadi manajer yang efektif.
Sejujurnya harus pula dikatakan, sang manajer--Presiden
Megawati--sesungguhnya tidak punya banyak waktu untuk menggonta-ganti
susunan tim. Ia naik menjadi presiden di tengah jalan dan hanya tersisa
dua
tahun lagi.
Dalam waktu yang terbatas itu telah dicapai hasil yang minimal. Hasil
minimal untuk sebuah standar yang minimal. Suka atau tidak suka, untuk
masa
jabatan sekarang ini hasil yang minimal ini pun perlu dipertahankan.
Mengapa? Sebab, tidak ada garansi bahwa merombak kabinet sekarang ini,
mengganti menteri yang mana pun, akan memberi hasil yang lebih baik.
Tidak
ada jaminan menjadi lebih efektif. Bahkan, tidak ada penjudi sinting
sekalipun yang mau bertaruh bahwa hasilnya akan lebih baik.
Semuanya, memang, harus bersabar hingga 2004, saat semua standar yang
tinggi
dikerek dan berkibar-kibar



_________________________________________________________________
Join the world’s largest e-mail service with MSN Hotmail. 
http://www.hotmail.com