[Nusantara] Hermawan: Hasil Investigasi Bom Bali Bukan Rekayasa

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Nov 19 03:00:44 2002


Hermawan: Hasil Investigasi Bom Bali Bukan Rekayasa 

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengamat politik dan
peneliti Hermawan Sulistyo menyatakan, hasil
investigasi pihak kepolisian terhadap pengeboman di
Bali bukan rekayasa. “Saya lihat dari dekat kok semua
dari jam-jam pertama saya lihat,” kata dia, usai acara
pemaparan hasil investigasi kasus pengeboman, di Hotel
Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (14/11) sore. Peneliti
ini mengaku terlibat langsung sebagai relawan membantu
polisi dalam proses investigasi itu. 

Mengenai adanya perbedaan pemaparan hasil investigasi
yang dilansir di media massa, menurut peneliti Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia ini, disebabkan proses
investigasinya dilakukan secara induktif. Jadi diawali
dari serpihan- serpihan yang ditemukan di lapangan,
bukti fisik forensik, dan kesaksian demi kesaksian di
lapangan, serta belum terfokus pada siapa pun. 

Akan tetapi, ketika tim investigasi berhasil menemukan
pelakunya, lanjut peneliti yang akrab dipanggil Kiki
ini, sudah berkembang opini publik melalui
analisa-analisa akademik, intelijen, dan
komentar-komentar tentang jaringan dan sebagainya.
“Kalau ini kebetulan cocok, nggak ada masalah. Tapi
ini kebetulan nggak cocok,” kata dia dengan nada
prihatin. 

Pelaku kasus ini yang tidak bisa menghindar, lanjut
Kiki, karena telah ditemukan sidik jari, bukti, dan
residu bom yang mengarah ke dirinya. Oleh sebab itu,
agar hasil investigas itu layak menurut standar
internasional, maka dia menyarankan polisi menerapkan
prosedur investigasi yang benar. Semisal harus
mengikuti hukum nasional. Kalau ditahan maksimum tujuh
hari, jangan delapan hari. Itu kalau Perpu yang
digunakan. Kalau KUHP, ya, sehari. Selain itu adalah
tidak boleh ada intimidasi terhadap saksi. "Kalau ada
kesaksian yang diintimidasi, itu kesaksiannya menjadi
tidak berlaku lagi,” ujar dia. 

Sejauh ini, menurut mantan ketua Tim Gabungan Pencari
Fakta Kerusuhan Mei ini, pemeriksaan dilakukan secara
terbuka di posko di Wina Cottage, yang letaknya hanya
300 meter dari media center. Ini untuk menepis
anggapan adanya intimidasi. Malah ada saksi yang
membantu dengan mengetik sendiri Berita Acara
Pemeriksaannya karena mereka sendiri merasa terganggu
kehidupannya akibat pengeboman yang menewaskan 186
orang itu. 

Sebelumnya, Direktur Research Institute of Development
and Peace (RIDeP) ini, dalam pemaparannya menyebutkan
tentang seseorang yang menjadi kemungkinan jadi kunci
terkuaknya kasus pengeboman yang terjadi Sabtu (12/10)
tengah malam itu. Menurutnya sosok yang kini masih
dalam pencarian polisi itu adalah rekanan bisnis dari
Amrozi. Sosok yang disebutnya itu adalah warga
Indonesia itu menjadi koordinator lapangan operasi
peledakan dan mempunyai keahlian khusus. Namun, orang
ini dinilainya begitu licin sehingga polisi sampai
saat ini hanya mempunyai foto masa kecilnya saja. Foto
di Kantor Urusan Agama pun tidak ada. 

Namun Kiki menolak mengungkapkan lebih lanjut mengenai
keberadaan tokoh sentral ini. Menurutnya, itu bukan
wewenangnya. Saat ini sang tokoh masih dalam proses
pengejaran. Tetapi dia mengungkapkan bahwa sebuah
media pernah menyebutkannya, akan tetapi tidak
ditelusuri lebih lanjut oleh media yang bersangkutan.
Ketika dikonfirmasikan apakah sang tokoh yang dimaksud
bernama Muchlas, tokoh yang disebut-sebut calon
pengganti Hambali memimpin Jemaah Islamiyah, lagi-lagi
Kiki menolak menjawab. 

Mengenai perbedaan pemaparan mengenai bahan peledak
yang digunakan, menurut Kiki, itu memang bisa saja
terjadi. Semisal, awalnya polisi mengatakan bahwa bom
itu berjenis C4, lalu disebut RDX dan TNT. Semua itu,
baik RDX maupun TNT, menurut dia, bisa menjadi
komponen untuk membuat C4. “Tapi yang jelas
kategorinya high velocity, low speed,” kata dia.
(Deddy Sinaga- Tempo News Room) 



=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Web Hosting - Let the expert host your site
http://webhosting.yahoo.com