[Nusantara] Jemaah Islamiyah Ada di Indonesia

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Sun Nov 24 10:01:14 2002


Jemaah Islamiyah Ada di Indonesia 

JAKARTA - Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil
kembali menyatakan keyakinannya bahwa jaringan teroris
internasional, Jamaah Islamiyah (JI) ada di Indonesia.
Itu dibuktikan dengan tertangkapnya aktivis JI,
sebagai tersangka pelaku aksi teroris di Indonesia,
termasuk pengeboman di Bali, 12 Oktober lalu. 

Ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/11)
petang, Menhan mengatakan, saat ini semakin terungkap
bahwa JI berada di balik aksi pengeboman di Bali.
"Yang namanya Amrozy, Sumarno, dan Indra Samudra itu,
mereka-mereka adalah aktivis JI," ujarnya. Menurutnya,
meskipun hubungan dengan kasus Pimpinan Pondok
Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Ustad Abu Bakar Baasyir,
secara hukum belum tampak nyata, korelasi para
tersangka pelaku peledakan bom di Bali dengan JI yang
bermarkas di Malaysia sudah jelas. "Kalau kita
analisis dengan logika politik, hampir suatu hal yang
mustahil kalau sejumlah aktivis organisasi terlibat
dalam banyak soal, lantas organisasi itu tidak
tahu-menahu. Itu tidak mungkin," tandasnya. 

Di tempat yang sama Presiden Megawati Soekarnoputri
menyampaikan penghargaan dan pujian kepada polisi yang
berhasil menangkap tersangka kasus bom di Bali, Imam
Samudra. Pada kesempatan yang sama Presiden juga
mengingatkan polisi agar terus mempertahankan sikap
profesionalitas dan tetap menjungjung tinggi hukum
dalam menjalankan tugasnya. Pernyataan Presiden
Megawati Soekarnoputri itu diungkapkan Kapolri
Jenderal Pol Da'i Bachtiar kepada pers usai melaporkan
hasil wawancaranya dengan Imam Samudra di Istana Ne-
gara hari Jumat (22/11) petang. 

Dai menjelaskan, pesan presiden harus diartikan bahwa
hasil yang dicapai polisi akan berkurang nilainya jika
aparatnya menyalahi peraturan ketika menjalankan
tugasnya. "Di Cilegon saya juga memberikan arahan
kepada petugas di lapangan agar tetap bersikap
profesional dan berdasarkan hukum," kata Kapolri. 

Kapolri mengaku bangga mempunyai petugas-petugas
lapangan yang handal sehingga bisa menangkap Imam
Samudra. "Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada
yang Maha Kuasa atas pertolongannya. Juga berterima
kasih kepada dukungan berbagai instansi pemerintah,
lembaga-lembaga masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat,
lembaga keagamaan, saudara-saudara pers yang terus
menerus mengikuti perkembangan dan memberikan kritikan
atas kinerja kami dari hari ke hari lewat pemberitaan.
Semuanya itu kami jadikan sebagai motivasi dalam
mencari dan menemukan tersangka," ujarnya. 

Bahasa Sunda 

Kapolri mengungkapkan semula Imam Samudra menolak
memberikan keterangan ketika diperiksa polisi. Imam
sama sekali belum mau memberikan keterangan mengenai
struktur kelompoknya apalagi pimpinan aksi-aksinya.
Namun setelah Kapolri yang berasal dari suku Sunda
mengajak tersangka berbicara dalam bahasa Sunda, Imam
akhirnya mau memberikan sedikit keterangan. 

Pendekatan yang dilakukan Dai Bachtiar membuahkan
hasil setelah Imam Samudra memberikan keterangan
seputar masalah perampokan toko emas di Serang. Imam
Samudra memang tidak mengakui telah melakukan
perampokan. Imam hanya mengaku bahwa dirinya
menawarkan gagasan untuk merampok toko emas."Tapi saya
(Kapolri-Red) bilang kepada dia, bahwa gagasan itu
sama saja dengan menyuruh," kata Da'i. 

Ketika ditanya apakah mereka yang menangkap akan
diberikan penghargaan kenaikan pangkat, Kapolri
mengatakan hadiah atau penghargaan akan diberikan
setelah semua semua persoalan yang berkaitan dengan
ledakan bom di Legian Bali terungkap. 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus – Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com