[Nusantara] Memahami "keyakinan" orang lain

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Nov 26 04:24:14 2002


Memahami Keyakinan Orang Lain 

(renungan oleh  Niken Setiasih)

Kalau kita mau tahu benar "keyakinan" orang lain ,
janganlah menggunakan ukuran yang berlaku bagi driri
sendiri. Cobalah selalu berusaha memahami apa adanya
"keyakinan" orang lain itu , lepas anda setuju atau
tidak. Belakangan ini kasus terroris peledakan bom di
Bali yang bagian bagian pentingnya berhasil  di
bongkar oleh POLRI kita dengan gemilang telah membawa
kualitas percakapan  di kalangan masyarakat umumnya
meningkat. Mereka umumnya, bangga dan memuji POLRI
kita  ternyata nggak kalah dengan polisi AS, jika AS
belum tuntas mengungkap jihad yang  menghancurkan WTC,
POLRI  kita dalam tempo relatif pendek sanggup
membongkar pelaku di lapangan dan pelaku utama kasus
Bom Bali. Dari berbagai polling media massa cetak dan
elektronik nampak penghargaan pada profesionalisme
polisi disertai kepada acungan jempol pada POLRI KITA.
Sementara tak sedikit orangpun mulai mengejek gaya
atau perilaku sementara media dan sementara kalangan
yang mengaku sebagai pejuang demokasi dan pembela HAM
yang tak jemu jemunya menyangsikan semua laporan
publik oleh polisi yang secara runtut 
menjelaskan buah investigasi dan tindakan penangkapan
mereka. 

Dari bahan bahan di media, termasuk wawancara dengan
media elektronikdan cetak dengan para pelaku pemboman
Bali ini , rasanya terdengar dan terbaca jelas apakah
jati diri sejatinya dari "keyakinan" atau katakan
"ideologi" mereka. Saya bukannya orang  yang suka 
mengklaim keyakinan atau ideologi saya itu paling
benar sendiri, sedangkan yang lain itu musuh saya dan
harus dihancurkan. Saya sadar betul, bahwa benar kata
Bung Karno, "orang tak bisa membunuh ideologi orang".
Kita tahu, bila ideologi itu telah memotivasi dan
menggerakkan pikiran orang untuk menghancurkan
ketertiban dan keamanan umum, main hakim sendiri
terhadap orang lain atsnama hukum dan kekuasaan
negara, maka reaksinya semua orang yang waras dan
sadar betul akan proses hukum pasti  akan bangkit
bergerak menghadapi kaum yang main hakim sendiri  ini
yang dikenal ddngan main hakim sendiri atau
menggunakan cara cara terrorisme. 

Saya tertarik akan formulasi Imam Samudra, bahwa
"kelompok  Serang" ini harus merampok toko emas untuk
mencari dana bagi proyek pembomannya. Samudra
keberatan atas penggunaan "kata merampok" oleh Kapolri
 Da'i Bachtiar . Dia "meluruskannya" dengan menyanggah
kata perampokan, sebab untuk tujuan yang benar  atau
JIHAD. segala cara adalah sah dan benar.

Amrozy  mengaku menyesal bahwa yang banyak jadi korban
adalah  warganegara Australia. Padahal yang ia
inginkan adalah Amerika. Ia sempat mengaku bahwa ini
berkat keputusan Samudra yang mengubah sasaran 
peledakan. Amrozy  merasa kesal sekali atas 
kekeliruan target utamanya itu. 

Pengakuan Samudra cukup mengejutkan , tatkala dia tahu
bahwa salah seorang anggota POLRI yang menangkapnya
itu NON MUSLIM , dia membentak, menurut harian rakyat
Merdeka seperti lagaknya seorang ideolog sejati :
'KAFIR  LU". 

Dalam pengakuan Samudra , untuk pertama kali muncul
istilah BOM BALI  dan BOM NATAL.. Ternyata beberapa
aksi terror oleh kelompok Imam Samudra ini a.l. "

Jakarta : Pembacokan Ketua Umum PKB  Matori Abdul
Djalil. Peledakan bom Gereja Koinonia, Gereja
Anglikan, Gereja Oikumene Halim, gereja Katedral,
Gereja Santa Yosef, Gereja Kanisius dan Plaza Atrium
Senen.

Bandung : Rumah berlantai dua (merangkap sebagai
bengkel dan ruang pamer mobil).

Batam : Peledakan bom di gereja Pantekosta di
Indonesia (GPDI), Gereja Kristen Protestan Simalungun
(GKPS) , Gereja Bethany.

Sedangkan peledakan bom di  gereja gereja lain, diakui
Samudra dilakukan oleh kelompok lain

Dari kalangan umat kristen  yang sempat kami temui,
mereka menceriterakan  kesaksiannya betapa waktu
musim "bom Natal" itu hati mereka terasa hancur 
luluh(bahasa Jawa nya  kekes dalam  doanya mengadu
pada Tuhan, "kalau kami mendirikan gereja saja
dihambat dan dipersulit  itu , janganlah gereja kami
atau kami dibom". Sekarang, mereka berdoa:" Ya Tuhan
terima kasih Tuhan bahwa Tuhan menyelamatkan bangsa
kami dan boleh berharap bahwa Natal mendatang ini kami
akan tenang dan sentosa melakukan kebaktian dalam
gerejamu ". Sebagian dari umat ini juga mendoakan, "
Ya Tuhan, semoga Tuhan mengampuni mereka yang telah
melakukan pemboman di mana mana. Semoga Roh Kudusmu
dengan kasih dan ampunannya, mengubah hati  mereka
kembali pada hati anak manusia yang mengenal cinta
kasih sesamanya dan memuji Tuhan yang telah menciptkan
umat  manusia ini serba majemuk dalam kebangsaannya,
agama dan keyakinannya". 

Mungkin yang cukup menarik headline Kompas hari ini,
Minggu 24 Nopember" keterangan Kapolri bahwa 'BELUM
DITEMUKAN KAITAN DENGAN BA'ASYIR DAN JEMAAH ISLAMIYAH"
tetapi kalau anda membaca sub judul Lulusan Ngruki
anda bisa saja membayangkan indikasi lain yang patut
ditertanyakan  atau mungkin saja telah menjadi garapan
telaah polisi selama ini. 

Inilah a.l. kata kata Kapolri dan penyidik lainnya:"
Memriksa Imam Samudra itu enak. Orangnya sportif ,
enggak kayak memeriksa perampok. Dalam pemriksaan
awal, Imam Samudra samasekali tidak menyesal melakukan
pemboman di Kuta karena para korban memang target
utama. MEREKA ITU ORANG KAFIR". 

"Lalu kami bilang ke dia, bahwa yang jadi korban juga
banyak orang kita. Eh, dia jawab," Salah sendiri
kenapa mereka datang ke tempat maksiat." Jadi, dia itu
benar benar teguh dengan keyakinan dan perjuangannya.
Tapi dia sportif, kata polisi itu. 

Kepada penyidik, Imam Samudra juga mengaku ketika Abu
Bakar Ba'asyir masih dirawat di RS Muhammadiah
Surakarta,  Imam Samudra dengan TIM OPERASI BALINYA 
berada di Solo dan ingin menjenguk Ba'asyir. Imam
Samudra mengaku anggota Timnya lengkap, namun tak
terani masuk karena banyak anggota polisi berjaga di
sana. Jadi mereka hanya kumpul2 dalam mobil di halaman
parkir. 
Yang masih jadi pertanyaan, siapa sejatinya sosok Abu
Bakar Ba'asyir  di mata Tim lengkapnya Imam Samudra
dan tim operasi Balinya yang lengkap itu. Seperti
diakui Amrozy, dalam "pertemuan Solo" itulah diambil
keputusan tantang hari H pemboman Bali, dan pembagian
tugas dan pekerjaan diantara anggota tim  lengkapnya
itu, 

Menarik tulisan Kompas tentang perjalanan rohani dua
anak desa (hal. 1 dan 11)

Imam Smudra seperiti halnya Amrozy , lahir dari
keluarga yang taat beragama. 
Amrozy agak pemberang di usia remaja, sedang Imam
Samudra sangat patuh dan disiplin. Semasa di SMA N I
Serang, Samudra sudah fasih berbahasa Inggris.
Perubahan dalam kedua mereka terjadi setelah mereka
marantau ke negara jiran dan kemudian melanjutkan ke
AFGHANISTAN. Para pembaca bisa membayangkan sendiri
betapa beratnya alam diberbagai musim. Mereka baru
sadar betapa dahsyatnya kondisi alam di negara yang
dua dekade dilanda perang saudara. 

Ditempa selama dua setengah tahun dengan cara hidup 
secara islami di Afghanistan dan Peshawar , kota
perbatasan Afghanistan - Pakistan, MEREKA DISIAPKAN
MENJADI MUJAHID YANG AKAN BERJIHAD DAN SIAP UNTUK 
SYAHID. 

Disini mereka dilatih menggunakan berbagai jenis
senjata,merakit bom , meledakkkan bangunan, membuat
identitas palsu, taktik kamuflase kontra intelijen 
dengan penyerangan dalam kelompok kecil seperti
pasukan komando, Inilah para mujahidin, garda terdepan
menghadapi sya'itan besar, yakni AMERIKA SERIKAT DAN
SEKUTUNYA.

Imam Samudra  dan Amrozy hanyalah dua sosok anakdesa 
dari sekitar 300 warga Indonesia lainnya yang 
melakukan perjalanan rohani yang sama . Mereka
mengalami kejutan budaya yang amat sangat dahsyat. 
atau secara harfiah disebut PENCUCIAN OTAK DAN ROH'. 
Dua setengah tahun hidup mirip pertapa bukanlah masa
singkat, Tapi, semuanya itu  sudah cukup melahirkan 
manusia yang terbebas dari derita terik kemarau atau
salju yang membeku. Manusia yang dapat menahan lapar,
sembari berjalan tegap diatas bongkahan batu kapur
didaerah pegunungan. Manusia yang lepas dari
rangsangan materi dan kebutuhan manusiawi. 

Maka ketika mereka keluar dari negeri yang penuh
misteri dan mitologi, itu tiba tiba saja dunia menjadi
asing. Lingkungan desa yang tadinya akrab  berubah
menjadi rimba kaum murtad. Di Pekalongan , tak satupun
tetangga Dulmatin  alias Amar Usman , salah satu
pelaku peledakan bom di Kuta, mengetahui apa pekerjaan
pria ini. Keluarga Dulmatin selalu mengurung diri.
Kalau keluar rumah , isterinya mengenakan cadar. 

Inilah produk pendidikan Afghanistan. Mereka
diciptakan tahan menghadapi gelombangperadban modern
yang penuh DOSA       . Mereka memang terkucil , namun
tidak sendiri. Mereka memiliki jaringan yang
melahirkan komunitas RAHASIA. Jaringan mereka di
SELURUH JAGAD. 

Banyak orang terperanjat ketika media menyebutkan
betapa Samudra selalu membawa laptop dan menggunakan
internet untuk komunikasi jaringannya. Bahkan konion
peledakan di Kuta itu digerakkan melalui sinyal  HP
dan internet. Roy Suryo pakar ahli komunikasi UGM 
juga mengatakan bahwa POLRI kita juga memiliki
fasilitas untuk melacak seluruh percakapan HP di
Indonesia. Karena itu Kompas juga menyisakan sebuah
pertanyaan : Bagaimana mungkin Imam Samudra dan Amrozy
dua pribadi yang rapuh berlenggang kangkung dengan bom
bom maut tanpa terdeteksi keberadaannya.

Yang tak kurang pentingnya untuk memahami makna
keyakinan atau "ideologi" mereka ialah pengakuan Imam
Samudra  bahwa selain keterlibatannya dalam ledakan
bom di  Bali 12 Oktober  2002  dan di malam Natal  24
Desember 2000, ia juga tegas mengungkapkan bahwa
ledakan besar di  Paddy's Cafe di Kuta Bali beberapa
detik sebelum ledakan besar di  Sari Club, merupakan
BOM BUNUH DIRI DARI IQBAL, anggota tim operasionalnya
Imam Samudra. .

Agar lengkap, perlu diketahui bahwa manusia Amrozy dan
Imam Samudra juga sangat romantis. Amrozy sempat ada
puisinya buat orang orang tercinta.a.j. ada bai bait
terakhirnya :

Maka jangan menangis
Saat aku meninggalkan mu

Dan ingatlah 
Waktu yang terbaik 
pernah kita lalui
Maka kauakan bangga
karena telah mengenalku


Dan inilah surat terakhir Imam Samudra buat isteri
tercintanya : 

Bismillahirrohmanirrohim

Dari Abdul Azis 
Kepada  Zakiyah Daradjat
Al- Fauzan  

Apa kabarnya nich....
Semoga Ajeng dalam keadaan
sehat walafiat.
Ajeng, Aa (kakak) amat mencintai dan 
menyayangi Ajeng
Sebentar lagi akan lahir anak
kita yang keempat
Ada perubahan yang nampak
dalam diri Ajeng yaitu
semakin cantik dan montok 
Aa jadi gemes dan geram. 
Ingatlah......bahwa kehidupan ini 
teramat panjang
meletihkan dan amat berat
Aa sangat bersyukur 
memilikimu sayang

I love you , I love you

Para pembaca Wahana yang budiman. Demikianlah catatan
dan rangkuman kami dari pembicaraan umum, siaran media
massa cetak dan elektronik, dan bahan bahan yang
sampai kami dari banyak kawan melalui telpon. Banyak
harapan  meyakinkan bahwa kasus  bom Natal dan Bom
Bali ini, isya Allah akan segera ditutup berdasarkan
kebenaran dan hukum serta keadilan, sehingga Indonesia
bisa pulih kembali sebagai negara yang sentosa, damai
dan sejahtera. Terima kasih dan selamat berhari
Minggu. 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com