[Nusantara] Alliq Mc Gellnow : UT Kelas Ekonomi #33: Kepada Yang Terhormat Wakil Rakyat

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Fri Oct 4 06:01:04 2002


UNIVERSITAS TERBUKA KELAS EKONOMI #33: Kepada Yang
Terhormat Wakil Rakyat

Sejak menjadi anggota DPR, kang Tejo - yang tadinya
seorang makelar sapi dan jurkam Pemilu sebuah partai -
jadi rajin 'ngantor'. Pergi kerja pagi-pagi sekali dan
selalu mengenakan baju safari. Kebetulan komisi tempat
kang Tejo ini bekerja saat ini termasuk komisi yang
membidangi masalah-masalah ekonomi. Suatu pagi ketika
saya 'terpaksa' harus berangkat kerja pagi-pagi, kami
- saya dan kang Tejo - bertemu di kelas UT.

"Tumben, dik ... kok pagi-pagi sekali berangkatnya?",
kang Tejo menyapa ramah kepada saya.

"Iya, kang. Nanti siang ada rapat, jadi saya harus
menyiapkan bahan rapat dulu sebelum acaranya dimulai!"
Saya menjawab sambil mengambil tempat duduk di pojok
seperti biasanya. Kang Tejo duduk di seberang saya di
pojokan juga. Minyak wangi yang dipakainya menebarkan
aroma harum. Minyak wangi mahal, pikir saya.

"Lha kang Tejo sekarang kok jadi rajin, sampe
berangkat kerjanya aja tiap hari pagi-pagi sekali?"
Saya menggoda kang Tejo.

"Oh, itu ada alasannya dik! Hehehe ..."

Kang Tejo tertawa sumringah. Saya tidak mengerti
maksud tertawanya itu apa, tapi saya ikutan tertawa
juga.

"Saya tuh kalo ada rapat-rapat komisi gitu ndak ngerti
yang dibicarakan itu apa! Wong saya ini sekolah cuman
sampe SMA thok! Jadi sebagai gantinya, saya selalu
datang paling pagi dan absen paling pertama, dik!
Hehehe ..."

Oooo ...

*****

Belakangan ini di universitas NKRI sedang ngeributin
soal absennya banyak anggota DPR pada sidang-sidang
komisi yang membahas banyak masalah penting. Daftar
kehadiran sering tidak sesuai dengan kenyataan
kehadiran. Yang mustinya dihadiri 100 orang, cuman
dihadiri 15-an orang. Ada yang mengatakan
ketidakhadiran anggota demikian mengakibatkan produk
UU yang dihasilkan menjadi cacat hukum. Gimana ndak
cacat, wong yang hadir aja jumlahnya ndak memenuhi
kuorum! Apalagi kalo dari mereka yang hadir itu
ternyata banyak yang ndak ngerti pentingnya isi
pembicaraan rapat itu apa. Iya ndak?

Ho-oh!

Tapi kita tidak perlu malu dengan anggota DPR
universitas NKRI yang hobi mbolos itu. Sebaliknya
justru kita harus angkat jempol untuk mereka dan
bangga. Kenapa? Karena ternyata mereka lebih suka
untuk berkiprah secara langsung dengan denyut nadi
kehidupan rakyat, menyingsingkan lengan baju dan
bekerja bahu-membahu bersama rakyat. Agar roda ekonomi
negeri ini berputar. Agar bangsa ini dapat segera
terlepas dari lilitan hutang yang mencekik.

Rapat-rapat komisi kalau tidak berhubungan secara
langsung dengan apa yang digelutinya ya buat apa toh?
Tidak ada gunanya, dan justru malah merugikan orang
banyak. Coba bayangkan, seandainya anggota dewan yang
terhormat itu adalah seorang pemilik pabrik dengan
ribuan karyawan, bukankah rapat-rapat komisi membahas
UU Penyiaran misalnya, malah tidak banyak membantu
pengentasan nasib karyawannya? Ndak nyambung kan?

Jadi, seandainya anggota dewan yang juga direktur
perusahaan itu malah buang-buang waktu di rapat-rapat
komisi di DPR, pekerjaannya memegang kendali
perusahaan justru akan terbengkalai. Ujung-ujungnya,
karyawan-karyawan perusahaannya pada berdemo-ria
menuntut kenaikan UMR! Urusan jadi runyam!

Jadi prioritas urusan pekerjaan harus diutamakan
terlebih dulu pada hal-hal mana yang berhubungan
langsung dengan kepentingan rakyat. Itu gunanya mereka
jadi anggota DPR, memikirkan kepentingan rakyat,
terlibat langsung dengan denyut nadi kehidupan rakyat
yang diwakilinya.

Lha rapatnya? Ndak perlu rapat-rapatan!

*****

"Oh, rapat itu justru perlu lho, dik! Soalnya kalo
ndak ada rapat, saya ndak dapet honor peserta rapat!
Wong saya sudah teken daftar hadir, je! Hehehehe ...!"

Oh iya, kang, lali aku! Jadi selain berkewajiban
memikirkan masalah rakyat, masalah hak pribadi sebagai
anggota dewan juga penting dan jangan sampai
tertinggal.

"Biarpun saya ndak ngerti materi pembicaraan yang
diomongin, tapi saya selalu berusaha hadir tepat
waktu, dan kalo bisa lebih awal, dik! Apa sih
susahnya, wong tinggal teriak setuju aja kok! Kalo mau
nyusun peraturan daerah atau apa, ya tinggal pesen aja
sama orang-orang universitas yang pada pinter-pinter
itu buat bikin peraturannya! Nanti kitanya tinggal
bayar berapa, gitu! Beres kan?"

Iya, kang! Beresin aja ... sak karep-karepmu!


Salam,
Alliq - Lulusan UT kelas Ekonomi jurusan pasca-sarjana
Serpong-Kota


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com