[Nusantara] Gus Dur : Pemerintah Tidak Hargai HAMMuhtadin AR : Pemimpin dan Moralitas Bangsa
gigihnusantaraid
gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Oct 15 10:12:16 2002
Pemerintah Tidak Hargai HAM, Jika Tolak Rekonsiliasi Nasional
Jakarta, gusdur.net
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendesak pemerintah untuk segera
mengadakan rekonsiliasi nasional sebagai cara untuk menghindari
disintegrasi bangsa. Rekonsiliasi nasional itu adalah konsekwensi
dari pengembalian hak asasi berjuta warga negara Indonesia yang telah
dirampas pada masa Orde Baru.
"Rekonsiliasi nasional adalah sesuatu yang rasional. Jika pemerintah
tidak menyambut hal ini, maka mereka patut dinilai tidak menghargai
HAM," kata Gus Dur saat memberikan sambutan pada deklarasi
Solidaritas Korban Pelanggaran HAM (SKP-HAM) di auditorium gedung
Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta, Sabtu (12/10) pagi.
Gus Dur yang juga menjabat sebagai Penasehat SKP-HAM, menyatakan
pelanggaran HAM atas bangsa ini terus terjadi sejak beratus tahun
lalu.
"Pelanggaran HAM dimulai dengan adanya pengelompokan manusia menurut
ras. Kerajaan di Indonesia pun pernah melanggar HAM, dengan mengutip
upeti terhadap pengusaha yang berlainan ras. Kita juga pernah
merasakan diperintah oleh orang-orang kanibal yang memakan warganya
sendiri," papar Gus Dur.
Karena panjangnya rentang waktu dan banyaknya kasus pelanggaran HAM
di Indonesia, Gus Dur mengajak para pejuang HAM untuk merumuskan
darimana periodisasi awal pemulihan HAM.
Gus Dur melanjutkan, Ia melihat permasalahan HAM di Indonesia sangat
kompleks. Tidak hanya penghilangan nyawa manusia dan penyiksaan di
penjara. Tetapi lebih luas, yaitu hak ekonomi, kultural, politik dan
warga negara yang dianggap penjahat oleh mereka yang berkuasa tanpa
pengadilan yang jelas.
Saat ini pun, kata Gus Dur, pelanggaran HAM masih terjadi di
Papua. "Anggota Polri dan TNI di Papua masih seenaknya menembak orang
dengan dengan dalih mereka terlibat Papua Merdeka, tanpa proses
pengadilan di Aceh pun begitu."
Namun demikian, Gus Dur meminta para aktivis HAM untuk mengkritisi
kriteria pelanggar HAM di Indonesia. Gus Dur berpendapat pelanggar
HAM tidak bisa digeneralisasi.
"Banyak pelanggaran HAM yang dilakukan anggota TNI dan Polri, tetapi
kita tidak dapat mempersalahkan kepada TNI dan POLRI sebagai
institusi. Jika memang ada anggotanya terbukti melanggar HAM, itu
saja yang dihukum bukan institusinya," kata Gus Dur.
Dalm akhir sambutannya, Gus Dur mengatakan bahwa perjuangan
menegakkan HAM adalah perjuangan paripurna yang berjangka
panjang "Dan itu memerlukan kekuatan kita untuk terus berjuang."
Ia menyatakan lembaga-lembaga penegak HAM yang telah dibentuk agar
berjuang untuk bangsa ini dan terutama berjuang untuk peri
kemanusiaan.