[Nusantara] PERANGKAP-PERANGKAP

Tangkisan Letug tletug27@hotmail.com
Tue Oct 29 11:00:08 2002


PERANGKAP-PERANGKAP
Oleh Tangkisan Letug

Kawan,
terorisme tampaknya menebarkan seribu perangkap
bagi kita, tidak hanya kini saja,
tetapi juga masa silam dan masa depan.
Bukankah teror membutuhkan triple agen?
Agen perancang, agen pelaku dan korban.
Di situlah persis perangkap itu berangkap.

Perangkap satu,
sebagai agen perancang,
ia tentu menguasai peta rencana,
ia tentu menguasai informasi tertata,
yang dengannya ia bisa merubah pelaku jadi korban,
dan korban menjadi pelaksana;
yang dengannya ia bisa menebar info tak terbantahkan
di mana kemungkinan teror dilaksanakan,
siapa kemungkinan pelaku diperankan.
Siapa bisa meramalkan sesuatu,
kalau bukan orang yang memang tahu?
Siapa bisa menuduhkan sesuatu,
kalau bukan orang yang memang jitu?
Siapa mahatahu di jaman global gila kita?
Siapa mahir jitu memerankan teror di negeri kita?
Dialah yang sedang membuat kita menjadi mangsanya.

Perangkap dua,
pelaksana teror bisa siapa saja,
jangan lengah hanya melihat fisiknya tua renta,
jangan lengah hanya melihat kesalehan agama,
sebab segala topeng bisa saja dikenakan semaunya,
sebab segala sarana bisa saja dipakai demi maksudnya.
Ketika ia berlindung di balik tatanan dan hukum,
perangkap sedang ditebarkan di pasal-pasalnya yang linglung.
Ketika ia berlindung di balik nama agama,
perangkap sedang direntangkan di ayat-ayat kitab dan
nama agung agama,
hingga para ulama pun bangkit membelanya,
dengan berapi-api melebihi advokat negeri yang hebat.
Ketika ia berlindung di kesalehan agama,
tidak hanya para pemuka agama yang terkecoh lena,
tapi seluruh umat yang lemah nuraninya pun kena,
bahkan ikut tersulut meneriakkan benci dan dendam
lalu pada gilirannya mereka ganti jadi pelaksana terornya.
Ini perangkap nyata,
ini perangkap sudah makin kentara ampuhnya,
agama sangat rentah dijadikan topeng teror penista manusia.

Perangkap tiga,
korban, korban dan korban.
Ketika perangkap-perangkap itu telah bekerja,
orang yang menjadi korban bisa tidak merasa,
bahkan ia percaya sebagai pembela sesamanya.
Korban mungkin adalah kita,
yang membela mereka yang meneriakkan ganyang teror di sana!
Korban mungkin adalah kita,
yang membela mereka yang memelas menjadi kambing hitamnya!
Korban mungkin adalah kita,
yang sok menjunjung sikap merdeka dan nasionalisme buta!

Kawan,
perangkap ada di sekitar kita,
perlulah kita waspada,
atas segala kata yang keluar dari mulut kita,
atas segala tindak yang kita buat tanpa tertata.
Bila dari mulut keluar permusuhan,
kaki dan tangan sudah siap terseret jadi agen kekerasan.
Bila dari mulut keluar penghakiman,
tubuh siap menjadi pelaksana penghukuman.

Kawan,
perangkap ada di tengah kita,
waspada dan bertekunlah terus dalam takwa,
bersatu bersama dalam zikir doa,
bahwa Sang Khalik Rahman tidak diam meninggalkan kita.

Oktober 2002





_________________________________________________________________
Broadband? Dial-up? Get reliable MSN Internet Access. 
http://resourcecenter.msn.com/access/plans/default.asp