[Nusantara] Kasus Ambon
gigihnusantaraid
gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Oct 29 11:03:27 2002
Kasus Ambon
Keterlibatan Tentara dalam Kerusuhan Ambon Masih Diselidiki
Korban tewas akibat kerusuhan Ambon.
22/10/2002 20:20 - Mabes Polri masih menyelidiki keterlibatan anggota
TNI dalam
kasus kerusuhan Ambon, Maluku, pascapertemuan Malino I, November
2001.
Polri
belum menemukan motif di balik semua kerusuhan tersebut.
Liputan6.com, Jakarta: Markas Besar Polri masih menyelidiki
keterlibatan anggota
TNI dalam kasus kerusuhan Ambon, Maluku, pascapertemuan Malino I,
November 2001.
Saat ini, Tim Penyidik Polri masih memeriksa intensif 13 tersangka
yang
diduga
terlibat dalam 12 kasus kerusuhan di Ambon, termasuk penyerangan ke
Desa Soya
dan Lapangan Merdeka, Desa Porto. Demikian dikatakan Direktur Pidana
Umum Mabes
Polri Brigadir Jenderal Polisi Aryanto Sutanto di Jakarta, Selasa
(22/10) siang.
Aryanto menegaskan, kerusuhan Ambon adalah kejadian yang dirancang
aktor
intelektual. Namun hingga kini, Polri belum menemukan motif di balik
semua
kerusuhan tersebut [baca: Polri Mewaspadai Sebuah Kelompok Kerusuhan
Ambon].
"Ke-13 tersangka yang tengah diperiksa, diidentifikasi sebagai
anggota
kelompok
Berthy Loupatty, otak pelaku kerusuhan," kata Aryanto. Hingga kini,
Berthy masih
buron termasuk tiga rekannya: Hans Nanlohy, Martin Tomasowa, dan
Andrey
Polhapesy.(DEN/Susanti Jo dan Yuli Sasmito)
http://www.liputan6.com/fullnews/43650.html
© 2001 Surya Citra Televisi. ++++Sinar Indonesia Baru25/10/2002
Pengakuan Tersangka : Anggota TNI Terlibat Bom Ambon
Jakarta (SIB)
Nama TNI tercoreng lagi. Setelah disebut-sebut sebagai pemasok bahan
peledak
Omar Al Faruq. TNI juga disebut-sebut terlibat dalam sejumlah ledakan
bom di
Ambon. Tersangka kerusuhan Ambon yang jumlahnya 13 orang mengaku aksi
mereka
dibantu oleh anggota TNI.
Pengakuan 13 tersangka tersebut disampaikan Kabahumas Mabes Polri
Irjen
Pol
Saleh Saaf dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta
Selatan,
Rabu (23/10/2002).
"Ada indikasi kerjasama dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan
mengatur strategis penyerangan. Orang-orang yang terlatih ini masih
digali.
Jadi kami masih mendalami kasus ini. Tapi benar ada oknum TNI yang
disebutkan mereka (tersangka)," kata Saleh.
Saleh menegaskan pengakuan dari para tersangka itu belum merupakan
putusan
final. Keterlibatan oknum TNI itu, lanjut Saleh, baru berdasar
pengakuan
sepihak dari tersangka yang sekarang berada di ruang tahanan Mabes
Polri.
Menurut Saleh, pengakuan signifikan dari para tersangka justru mereka
merupakan pelaku teror bom sejak tahun 2001 di Ambon. Tujuan mereka
sejauh
ini yakni mengadu domba antara kelompok nasrani dan muslim untuk
mengacaukan
persatuan dan kesatuan. (dtc/w)