[Nusantara] "Daniel H.T." : Perploncoan: Sarana Pelampiasan Naluri Primitif

Ra Penak edipur@hotmail.com
Mon Sep 2 09:17:34 2002


"Daniel H.T." : Perploncoan: Sarana Pelampiasan Naluri Primitif
31 Aug 2002 06:01:40 -0700

Perploncoan hanya sarana menyalurkan nafsu primitif manusia. Mungkin
karena masih banyak orang kita yang memang berjiwa primitif sampai2
perploncoan begitu bisa dipertahankan eksistensinya. Padahal manfaatnya
sama sekali tidak ada. Selain sarana penyaluran nafsu primitif itu.
Seperti senang melihat orang lain menderita/terhina. Kita lihat saja
akibat dari perploncoan ini telah beberapakali terjadi korbannya sampai
cacat atau bahkan meninggal dunia. Tetapi, kasusnya tidak pernah sampai
ke pengadilan dan pelakunya dihukum. Seolah-olah itu merupakan sesuatu
yang lumrah. Maka para petinggi dan para yang berwenang pun memang pada
dasarnya naluri primitif masih mendominasi mereka. Sehingga sesuatu yg
sedemikian memprihatinkan dianggap hal yg biasa saja.

Bayangkan rektornya bilang,  kalau mahasiswanya terbukti mengakibatkan
matinya yuniornya itu, Universitas akan memberi sanksi administrasi
berupa skorsing 1-2 semseter! Jiwa manusia hanya dihargai dng 1-2
semester! Bagsa apa sebenarnya kita ini?

SUARA PEMBARUAN 30 Agustus 2002

--------------------------------------------------
Buntut Kematian Mahasiswi Undip

Dokter dan Perawat RS Dr Kariadi Diperiksa
SEMARANG - Petugas Unit Bunuh Culik Poltabes Semarang, Kamis (29/8),
memeriksa dokter dan perawat RS Dr Kariadi berkaitan dengan kematian
mahasiswi Undip, Cisilia Puji Rahayu (19), yang tewas seusai mengikuti
Pengenalan Kehidupan Ilmiah Kampus (Pekik). Kasatserse Kompol Drs
Jafriedi mengaku belum bisa memberikan penjelasan mengenai hasil
pemeriksaan berikut nama dokter dan perawat yang diperiksa.

"Pemeriksaan masih seputar cara penanganan, belum sampai obat-obat yang
digunakan," kata Kasatserse. Pihak RS Dr Kariadi yang ditemui wartawan
juga terkesan tertutup. Kepala Humas dan Pemasaran, Jayadi, menolak
berkomentar dan mempersilakan wartawan menghubungi langsung Direktur
Pelayanan Dr Tjenol Poeger. Namun, Tjenol sulit dihubungi.

Menurut Kasatserse, orangtua korban, Y Tubini dan Siti Asrohah, juga
datang ke Poltabes untuk dimintai keterangan berkaitan dengan kasus
kematian anak mereka. Sebelumnya, Poltabes sudah memeriksa Dekan
Fakultas Peternakan, Dr Ir Bambang Srigandono MSc, di kampus Tembalang,
dilanjutkan dengan Pembantu Dekan II dan III.

Pemeriksaan dilakukan seputar kegiatan mahasiswa baru yang berlangsung
di Fakultas Peternakan. Seluruh kegiatan itu yang bertanggung jawab
adalah dekan. Selain pejabat fakultas, polisi juga memeriksa empat
mahasiswa yang diduga mengetahui kejadian tersebut. Mereka adalah Ketua
Pelaksana Kegiatan dari BEM Fakultas Peternakan, Heri Purwanto.

Tiga lainnya adalah mereka yang mengantar korban ke RSUP Dokter
Kariadi,
yakni Yanuar Kurniawan dan Fitri Agustina, mahasiswa Program Teknologi
Hasil Ternak dan Nutrisi Fakultas Peternakan, serta Yulia Kusuma Indah
dari Politeknik Kesehatan.

Sementara itu, Rektor Undip Prof Ir Eko Budihardjo menyatakan
permintaan
maaf dan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada orangtua dan keluarga
korban berkaitan dengan kasus tersebut.

Pihaknya berjanji untuk menindaklanjuti permintaan mereka agar
tahun-tahun mendatang Undip tidak lagi menyelenggarakan kegiatan
semacam
Pekik yang dinilai masih berbau perpeloncoan bagi mahasiswa baru.

Dia juga menyerahkan kasus tersebut untuk ditangani secara hukum oleh
pihak kepolisian, sedangkan sanksi akademis kepada para mahasiswa
panitia Pekik pasti akan diberikan jika benar-benar terbukti melakukan
pelanggaran. Sanksi yang diberikan berupa skorsing 1-2 semester. (142)



_________________________________________________________________
MSN Photos is the easiest way to share and print your photos: 
http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx