[Nusantara] "sidikpamungkas" : Re: Kita jadikan yang Plus yuk! --->Re: Omelan Seorang Pemimp

Ra Penak edipur@hotmail.com
Mon Sep 2 09:42:27 2002


"sidikpamungkas" : Re: Kita jadikan yang Plus yuk! --->Re: Omelan Seorang 
Pemimpi - Augustusan (2)
30 Aug 2002 14:02:06 -0000

Hehehehe sekali lagi matur nuwun kang DP, plus kang mBat, karena
setelah kubeberkan penjelasan anda2, maka temenku langsung  bisa
ketawa, alasannya .... hehehe untung aku masuk dipertengahan jadi
masih ada kesempatan mendapat kembali modal (plus keuntungan .. kalau
nasib lagi mujur), coba kalau masuknya dikelompok akhir ... keburu
gunungnya ambrug ... waladalah rak memble jadinya. Dan sebagai ucapan
trima kasih .. sempet aku ditraktir sop kaki ngebul plus wedang teh
manis. Buat kang DP dan kang mBat ... cukup khayalan sop kaki
doang .. soalnya ndak bisa dikirim via networking hehehehe .......
mau model NM kek mau DSCS kek .. mau liwat setrum kek ... mustahil
bisa mbagi untuk anda2.

Cuma ada pertanyaanku, terlepas dari soal kontra atau pro (Pro
Best .. Pro Pest .. Pro Test ... ) soal bisnis kayak gituan, yang
menjadi ganjelan adalah ... rak ya kasian tho nanti yang ketiban
buntut ... rak bisa nangis jejeritan. Lha ... kalau si korban sudah
ndak bisa nyari korban lagi ... si investor sudah keabisan mangsa ...
terus kepiye? Umpama, warga sak RT yang ada di pulau terpencil (jauh
dari sono sini) bikin bisnis kayak gitu. KDP .. ke saya .. saya nyari
kurban kang Gigih ( mau pakai 1 dan 2 .. sebodo lah) .. kang Gih
nyari kurban  .. kakang dan mbakyu mBat ... dst .. dst ... lha lama2
rak penduduk pulau itu yang cuma sak RT bakal kebagian jadi kurban.
Trus  cucuku ... mesti nyari kurban kemana lagi? Apa boleh ngikutkan
ikan2 dilaut sebagai anggota (korporasi .. atau koper nasi .. atau
koper trasi), rak iya tetep saja kepenthok stasiun akhir ...  dan
yang kepenthok ini pasti buanyak sekali ... lha satu beranak dua ..
dua beranak empat .. empat beranak delapan .. dst dst ... rak
buntutnya jadi sak ombyok, lha itu yang bakal jadi kurban .. kalau
gunung  Pro Best ambrol  (entah karena salah urus, entah karena ribut
didalam .. atau di ogrok2 preman yang iri .. atau diuyeg elite yang
diem2 pingin ikutan bikin gunung). Menurutku ini sih bisnis ndak
sehat babar blas, lha wong cuma ngandelkan rayuan manis .. propaganda
cangkem sama iming2 'harta karun', ndak ada komiditi nyatanya. Soal
MLM hehehe ... memang lebih masuk akal dan lebih 'sedikit' fair,
mengingat masih ada komoditi yang  dipakai sebagai basis bisnisnya,
namun rak iya tetep saja bikin orang lepas kontrol, mungkin dia perlu
sedikit namun maksa ngambil banyak2 agar target cepat tercapai, dan
ini juga sama kalau ikutnya pas dekat stasiun akhir ... hehehe gimana
nasibnya ya? Justru mereka yang jumlahnya paling banyak. Ah embuh
ah ... lha mikir QSAR (plus kl. 40 perusahaan sejenis nya) aja aku
sudah semlengeren puyeng.

Tadi aku lihat meneer Haz Hiz Huz minta menteri Pertanian dan
Koperasi (sang cs, nya Ali Marwan Hanan ... kebetulan sak hobby ..
ngumpulin yang muda2 dan manis) untuk mempelajari dan segera  apa
bila dianggap (dianggap lho .. embuh pakai itungan matematik atau
klenik atau wangsit) feasible ... agar bisnis QSAR diambil oper oleh
pemerintah. Hahahaha ... lha ngurusi bank2 yang sudah empot2
sekarat .. kita sudah kedodoran mubat mabit, mau ditambah dengan
kelompok beQiSAR (yang menurut kata sementara pihak punya kambrat
sejenis kl. 40 an perusahaan, yang mungkin saja bisa rontok se waktu
waktu) .. emang pemerintah sanggup? Duwit siapa lagi yang mau dipakai
buat nalangi?  Ngutang lagi? IMF? ADB? Memeras rakyat? Harta karun?
Lho lho ... apa ndak mikir pencegahan ... gimana bakal nasib QSAR-
QSAR lainnya? Apa mener Haz Hiz Huz ndak bisa mikir lagi? Atau karena
duwitnya banyak yang masuk di QSAR (hehehe ... mau diambil liwat
keterlibatan pemerintah nantinya), atau jangan2 ... hehehe bukan
sudhzon lho ...  ternyata salah satu pendiri/sponsor QSAR? Yang saya
bingung ... sampai saat ini sudah diperiksa dan ditangkap 5 orang,
Ramli van ngAraby sang presdir .. Mustafa Kamal sang pres kom ..
Endjang Muhammad sang vice  pres 1 .. Meliana sang direktur investasi
dan ... Warman P sang vice managing director, trus dalam rencana
pencarian (DPO) Ramlan Baskoro sang vice pres 2 (nb. adik Ramli
ngAraby) dan Yandi Sofyandi sang mantan director, lha .. lha .. nama
Tedy Setiadi sang managing director kok ilang? Hahahaha ..... siapa
yang keberatan ya  ... jawab dong pak Dai Bachtiar? Hehehe jawab dong
pak Haz (anda kan yang kelihatan paling sibuk soal QSAR ini .. mbak
Mega kok malah diem saja) ... jangan kalian membisu. Aku ingat nama
itu kok mirip2 dengan seseorang  yang di era tahun 80 an dekat
dengan .... ah ... ndak mau nyebut ah. Kalau mau nuntaskan jangan
pakai tambah kurang dong , sekali ditambah Dadang Sukandar dan
Winfried Simatupang ... eh sekali dikurangi Tedy Setiadi, mana bisa
pas dong rak hasilnya salah melulu. Semoga saja pejabat dan elite
kita kali ini lebih waras dalam menjalankan lakonnya,
semoga ...............

Karena hasil kasus2 yang mirip yaitu
- kasus YKAM tahun 1987 dengan dalang Jusuf Handoyo bidang koperasi
kl. 20 m. dihukum 15 tahun
- kasus PT. Banyumas M.A. tahun 1998 .. dalang Abd. Muthalib bidang
MLM kl. tidak tahu  prosesnya tidak pernah tuntas
- kasus KOSPIN  tahun 1998 dalang Suparman Iskak bidang MLM kl. 800 m
prosesnya tidak pernah tuntas
- kasus PT. Era Catur (New Era) tahun 1999 dalang Abahok Bahamas
bidang MLM kl.1 trilyun prosesnya ... dalang lari
- kasus PT Rosindo  tahun 1999 dalang M. Daud Sirait bidang MLM kl. 7
m prosesnya ... dalang kabur
- kasus Yayasan MI Ahlusunnha Waljama'ah tahun 2000 KH.Abd. Rahman
bidang harta karun kl. ndak tahu .. proses sedang berjalan
- kasus PT.QSAR tahun 2002 dalang Ramli araby bidang agrobisnis kl.
500 m prosesnya ..... semoga tuntas

Kok kayaknya kasus yang terjadi di era orba malah prosesnya tuntas
(15 tahun penjara) .. lha yang terjadi di era repot nasi .. eh
reformasi kok belum ada yang tuntas babar blas, emang kita banyak
punya pemain sulap yang bisa menghilangkan perkara atau menghilangkan
orang?. Monggo bapak2 dan ibu sekalian mari kita lihat dan berdoa
saja, semoga petinggi2 kita lebih waras. Tuh rekening bank QSAR ada
7 di Sukabumi dalam rupiah (bank Jabar, BRI, BNI, Mandiri,Lippo,
Danamon dan BCA), ada  6 di Jakarta dalam rupiah (Syariah
Mandiri,BCA, Mu'amalat, Mandiri, Universal, Citibank) dan ada 1 dalam
dollar di Sukabumi (BCA) plus 3 dalam dollar di Jkt (HSBC,Bangkok
Bank, Citibank) .... mosok kadispen Polri bilang dana yang
disita/ditahan baru 6,7 juta rupiah .... hehehe itung lagi dong pak.
Please usut yang betul .. buka semua tabir secara gamblang .. ingat
lho banyak investor yang menderita, jangan ada dusta diantara
kita ... kata Dewi Yull dan (alm) Broery Marantika.


Ah ... enakan aku selonjor sambil ngligo (membuka) baju didipan
kesayangaku, buat mengurangi panasnya sang surya yang sangat ganas
disiang ini , sambil berharap semoga negeri ini tidak sloyar sloyor
jalannya .. dan semoga penggede2 kita menjadi lebih waras .. ndak
cuma pingin bermain melulu ... sesekali serius dong ........ wis ah.

SP
-----


_________________________________________________________________
Join the world’s largest e-mail service with MSN Hotmail. 
http://www.hotmail.com