[Nusantara] Kolom IBRAHIM ISA: BUSH YANG MENANTANG DUNIA!

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Sep 17 03:48:13 2002


olom IBRAHIM ISA
14 September 2002.
----------------------------
BUSH YANG MENANTANG DUNIA!
DAN SEDIKIT TENTANG - - -  APA ITU "KIRI" ,
- - - APA ITU "KANAN"
Boleh dibilang hampir semua media cetak dan elektronik
dunia  yang penting-penting telah meliput PIDATO BUSH
di SU-PBB pada tanggal  12 September y.l. Suatu pidato
yang oleh sementara fihak dikatakan sebagai pidato
yang  menampilkan " kasus yang kuat". Pidato Bush
sengaja diucapkan  --- ,  satu hari setelah Amerika
memperingati "9/11" (Nine Eleven)--, untuk memperoleh
dampak  yang diharapkannya.  Hal itu tidak kebetulan,
karena Bush sudah memastikan  strateginya untuk
menyerang Irak dengan kekuatan militer, dan
menggantikan rezim Sadam Hussein.  Soalnya bagi AS,
bagaimana mempresentasikannya kepada dunia.  Maka ia
memperhitungkan bahwa yang paling baik untuk
menghantam Irak, dan menggulingkan Sadam Hussein,
adalah dengan  mengkaitkannya dengan  masalah perang
melawan "terorisme" ,  dengan  peristiwa "9/11". Itu
semua dilontarkan dalam satu kali  hembusan nafas,
dalam pidatonya dimuka SU PBB.

Apa Bush berhasil?
Sebegitu jauh reaksi terhadap pidatonya itu, bukanlah
suatu prestasi;  -- kecuali adanya sementara fihak
yang merasa lega. Karena,  sekarang doanggap bahwa ada
"perubahan"  sikap AS. Tadinya AS "coute que coute"
mau bertindak sendiri; sekarang , karena tekanan
internasional maupun dari publik AS sendiri, Bush
mundur sedikit.  Ia bersedua  mengajukan  masalah Irak
kepada Dewan Keamanan PBB. Di lua ritu, sikap dunia
internasional  tidak menguntungkan bagi Bush.
Sementara politisi, seperti disuarakan dari Mesir,
mengkhawatirkan, bahwa Bush mengajukannya ke Dewan
Keamanan PBB, semata-mata sebagai taktik merebut
waktu. Akhirnya Amerika  tokh akan bertindak secara
unilateral.

Irak harus mentaati Resolusi Dewan Keamanan
Pandangan umum internasionl masih tetap seperti
semula. Di satu fihak, - - Irak harus melaksanakan
Resolusi Dewan Keamanan PBB, kongkritnya harus
mengizinkn Komisi Inspeksi Internasional masuk Irak,
untuk melacak apakah Irak masih memiliki atau
memproduksi senjata pemusnahan masaal. Irak juga harus
menghancurkan semua senjata-senjata tsb.

Di lain fihak siapapun, termasuk AS, tidak berhak
menggunakan penolakan Irak terhadap Komisi Ispeksi
sbagai dalih untuk secara unilateral melakukan
serangan militer terhadap Irak. Apalagi, dengan
serangan itu bertujuan untuk menggantikan pemerintah
Sadam Hussein dengan pemerintah yang berkenan di hati 
AS. Jadi, masalah Irak, tetap harus ditangani oleh
PBB. Bagi dunia internasional, Dewan Keamanan PBB
adalah satu-satunya badan internasional yang berhak
dan legitim untuk mengurus masalah keamaan dunia,
khususnya yang menyangkut  ancaman terhadap perdamaian
dunia. AS tidak punya hak apapun, untuk menentukan
sendiri bahwa sesuatu negeri, seperti Irak, merupakan
ancaman terhadap tetangganya dan terhadap dunia. Lalu,
 dari situ AS  bisa bertindak sendiri untuk
menanganinya. Seluruh dunia tahu, negeri-negeri
tetangga Irak sendiri, khususnyaya yang tergabung di
dalam Liga Arab, tegas menyatakan bahwa mereka menolak
suatu serangan militer AS  terhadap Irak, apalagi mau
menggantikan pemerintahan Sadam Hussein, dengan dalih
bahwa keamanan di wilayah itu terancam. Negeri-negeri
Arab tsb dewasa ini samasekali tidak merasa terancam
oleh Irak. Mereka telah mematahkan dalih yang diajukan
AS untuk menyerang Irak.

Bagi negeri-negeri Arab masalah yang lebih gawat,
ialah masalah pendudukan Israel atas Palestina, dan
kekerasan  militer sewenang-wenang Israel terhadap
rakyat Palestina, yang setiap hari menderita korban
jiwa.  Pendudukan Israel inilah yang membahayakan
perdamaian di Timur Tengah dan yang merusak kestabilan
politik di wilayah tsb. Negeri-negeri Arab dan banyak
negeri lainnya  mengaggap bahwa "politik Irak" AS
adalah untuk mengalihkan perhatian dunia terhadap
masalah pokok, yaitu  pendudukan Israel terhadap
Palestina dan perlakukan sewenang-wenang terhadap
rakyat Palestina. Tidak sedikit yang menilai bahwa
latar belakar "politik agresif AS terhadap Irak"
adalah untuk menguasai sumber minyak di Timur Tengah.
Tidak kurang dari  seorang  pejuang kemerdekaan
terkemuka dan negarawan senior Dunia Ketiga, Nelson
Mandela, secara pribadi sudah tampil menyuarakan
penolakannya terhadap serangan militer AS terhadap
Irak! Mandela mengingatkan AS bahwa bila AS melakukan
serangan militer terhadap Irak, hal itu akan
membahayakan kestabilan wilayah Timur Tengah. Kurang
apa lagi peringatan Mandela itu.

Tanggapan Paul Reynolds:
Disini menarik kiranya untuk  mengangkat satu contoh
lain. Yaitu tulisan PAUL REYNOLDS. Baru pertama kali
ini saya baca nama PAUL REYNOLDS. Dia adalah seorang
koresponden World Affairs dari BBC News Online.
Sengaja  saya singgung nama  PAUL RENOLDS, karena  
reportase dan tanggapanya yang disiarkan oleh BBC pada
tanggal 12 September terhadap PIDATO BUSH, pantas jadi
bahan pertimbangan. 

Saya anggap tanggapannya  itu "kena betul" . Isinya
sudah tercermin di dalam judulnya:  "BUSH'S DOUBLE
ULTIMATUM". Maksud penulisnya ialah bahwa, Bush
mengeluarkan ulitmatum ganda, yaitu terhadap dua
sasaran: Irak dan PBB itu sendiri. Tulis Renylods:
Menurut Bush, PBB itu hanya bisa gertak sambal saja
terhadap Irak, tetapi tidak bertindak apa-apa. Makanya
Bush, demikian laporan Reynolds, memberikan ultimatum
tidak saja kepada Irak tetapi juga kepada PBB. Bush
masih memberikan kesempatan terakhir kepada PBB, kalau
PBB tidak bertindak menurut apa yang AS kehendaki,
maka AS akan bertindak unilateral! - Disini kita
saksikan betapa arogannya  negara adi kuasa AS.
Hakikatnya Bush mengancam PBB.  Lagi  menurut
Reynolds: Tuntutan-tuntan AS kepada Irak, memang
dibikin sedemikain rupa agar ditolak oleh Sadam
Hussein. Dengan penolakan itu,  AS akan  punya
"alasan" untuk menyerang Irak,  dengan tujuan utama 
menggulingkan Sadam Hussein. Suatu tujuan yang tidak
"sempat"dirampungkan oleh Bush Senior sepuluh tahun
y.l. Reynolds bahkan menyamakan tuntutan Bush kepada
Irak, sama seperti tuntutan Austria kepada  Serbia,
dalam tahun 1914,  sehubungan dengan  dibunuhnya
Pangeran Ferdinand di Sarajevo. Tuntutan Austria itu 
begitu provokatifnya sehingga tidak mungkin bisa
diterima oleh Serbia. Penolakan ini  kemudian 
dijadikan alasan oleh Austria, untuk menyerang Serbia.
Peristiwa tsb tercatat sebagai awal  dimulainya Perang
Dunia I. Demikian Reynolds.

Tentang Masalah Kiri dan Kanan:
Saya kira Paul Reynolds bukan anti Amerika, juga
kiranya bukan orang Kiri. Karena, biasanya,
penulis-penulis tetap BBC, adalah pilihan. Mereka jaga
betul jangan sampai tulisan-tulisan yang disiarkan di
situ bisa dianggap  pro-Kiri anti-Kanan,  atau, 
pro-Kanan anti-Kiri. .   Mereka, BBC,  berusaha supaya
tulisan-tulisan yang disiarkan BBC, tetap "netral" 
tidak berat sebelah , dan tampil keluar sebagai
"obyektif". Di sini Reynolds seperti menghadapi suatu
dilema.  Karena Bush, adalah orang Kanan, maka yang
mengeritisi Bush bisa cepat dianggap orang sebagai
orang Kiri.

Tapi, kali ini orang tidak bisa begitu saja mencap
orang yang mengeritik Bush,  sebagai orang Kiri.
Karena, disamping Bush ada Tony Blair, PM Inggris,
ketua PARTAI BURUH, yang di Barat dinilai  sebagai
partai yang KIRI. - Catatan: Blair tidak bisa
meyakinkan "back benches"-nya sendiri yang mengeritik
sikap Blair yang ngeblok pada Bush mengenai masalah 
Irak.-- Nah, dewasa ini Tony Blair seperti  setali
tiga uang saja dengan Bush. Kedua-duanya berkehendak
untuk menggulingkan rezim Sadam Hussein. Di dalam
praktek kehidupan politik yang nyata,  suatu ketika
yang dianggap Kiri dan yang Kanan bisa berada di dalam
satu perahu.

Di negeri kita - kalau dibicarakan  masalah apa dan
siapa yang  Kiri, terus saja orang menghubungkannya
dengan Komunisme atau PKI. Apalagi kalau yang bicara
itu dari kalangan KOPKAMTIB, BAKIN, BAIS, Intel  atau
Golkar. Pada zaman jaya-jayanya ORBA
dulu,omongan-omongan seperti itu populer dan laku
sekali.  Kekuatan militer, birokrasi dan politik
semacam itu, dikenal sebagai kekuatan Kanan.  Sesudah
jatuhnya Suharto, pandangan  semacam yang diuar-uarkan
oleh KOMPKAMTIB, BAKIN, BAIS, dan Golkar itu  masih
tetap dipertahankan. Karena dirasa berguna untuk
menakut-nakuti orang, digunakan  sebagai pentung untuk
membungkam lawan politik. Perangai politik seperti itu
 pernah juga dilakukan  oleh Yusril Izha  Mahendra
(Ketua PBB) dan Suhardiman (embahnya GOLKAR), dan
sementara kalangan lainnya. Juga di  kalangan MPR ada
yang mengatakan bahwa hanya parpol yang menyebarkan 
faham Marxisme-Leninisme, yang dianggap sebagai faham
Kiri,  yang boleh atau harus dibubarkan. Partai lain,
meskipun adalah tiang penyangga rezim anti-demokratis
dan anti-HAM, lagipula yang  praktek korupsinya tidak
kepalang tanggung, seperti partai GOLKAR, umpamanya, 
tidak boleh dibubarkan.  Arogansi golongan Kanan
Indonesia ini sudah begitu mencuatnya, sehingga Akbar
Tanjung, Ketua Umum Golkar, sudah divonis tiga
tahunpun oleh Pengadilan Negei, masih bercokol terus
sebagai Ketua DPR, jalan-jalan pula ke luar negeri.
Suatu panorama politik Indonesia yang amat memalukan!
Pandangan seperti yang diutarakan oleh Golkar,
KOPKAMTIB dll itu diutarakan juga  oleh KOMPAS,   yang
baru-baru ini memukul canang tentang "bahaya" kaum
Maois, nun jauh di Nepal sana.

Lagi-lagi untuk menakut-nakuti dan membungkam oposisi,
partai politik yang belum begitu lama berdiri dan amat
kritis seperti PRD, termasuk yang digolongkan sebagai
parpol yang Kiri dan oleh karena itu dianggap
berbahaya. Juga ornop-ornop dan LSM-LSM yang berani
dan kritis terus saja diberi cap Kiri.
Tentu saja, itu semua anggapan atau penilaian
masing-masing,  yang titik tolak pendirian dan
pandangannya  juga berbagai macam. Juga untuk
kepentingan masing-masing. Dan di dalam alam
demokrasi, adalah hak setiap warga  untuk dengan
leluasa mengutarakan pendangannya masing-masing.

Kekuatan Kiri di dalam Pergerakan Politik.
Bila diteliti sejarah gerakan politik di  Indonesia,
maka jelaslah bahwa  kekuatan politik Kiri itu bukan
saja PKI, Partai Sosialis (Zaman Revolusi Agustus),
Partindo dan pelbagai ormas lainnya, tetapi bahkan
termasuk kekuatan politik yang diwakili oleh Presiden
Sukarno dan pendukungnya. Siapa tidak tahu tentang 
konsep politik Bung Karno yang terkenal dengan nama
NASAKOM. Isinya tidak lain daripada penerapan konsep
asli Bung Karno semasa perjuangan kemerdekaan pra
Perang Dunia II, mengenai keharusan menggalang 
persatuan nasional yang berintikan kekuatan
Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme. Hal mana
diperlukan untuk mencapai kemerdekaan nasional. 
Kekuatan politik inilah yang telah mampu mengakhiri
kolonialisme Belanda, melawan intervensi Sekutu yang
diwakili Inggris, membatalkan KMB, merebut kembali
Irian Barat, dan mengalahkan pemberontakan Darul
Islam/TII, RMS dan PRRI-Permesta.

Politik menghancurkan dan mengisolasi kekuatan Kiri
seperti yang dilakukan oleh Suharto dan Orbanya,
terbukti hanya memberikan peluang kepada kekuatan
Kanan yang korup, anti demokratis dan  anti Ham,
sehinnga bisa bersimaharajela, dan menjadikan
Indonesia suatu negeri yang berada dipnggir jurang
kehancuran secara ekonomi, politik dan moral. Ditambah
lagi  dengan beban utang luarnegeri yang mencapai 140
milyar USD lebih.

Di Belanda dan di Barat pada umumnya, tidak sama orang
memandang masalah Kiri dan Kanan, seperti di negeri
kita.  Pandangan politik Kiri adalah suatu pandangan
yang dianggap pertama-tama membela kepentingan rakyat
kecil, kaum pekerja dan rakyat biasa., membela
keadilan sosial.Mereka yang berpendirian Kiri, apakah
itu perorangan ataupun suatu partai politik,
beranggapan bahwa di alam demokrasi dimana semua bebas
punya milik, modal dan kebebasan berusaha, - - - - 
pemerintah punya kewajiban agar ekonomi pasar-bebas
(kapitalisme) tidak disalahgunakan oleh golongan
ekonomi kuat, yang menguasai modal dalam jumlah besar.
Kaum modal tidak boleh menguasai peri kehidupan
rakyat. 

 Maka dibuat undang-undang anti-monopoli dan
anti-kartel,  misalnya. Juga pandangan Kiri itu
mempertahankan prinsip "solidaritas"  masyarakat
terhadap golongan yang (ekonomis) lemah, golongan
rakyat kecil  di dalam masyarakat. Kaum penganggur
diperhatikan, diurus, dapat bantuan keuangan dari
Jawatan Sosial, selama masih menganggur, sehingga bisa
hidup relatif "normal". Orang-orang yang lanjut usia,
juga diurus, diberi tunjangan khusus dsb. Bahkan
mereka dapat uang libur segala! Pendidikan bagi
warganegara ditangani, agar tidak hanya yang kaya saja
yang bisa menikmati pendidikan (tinggi). Juga
kesehatan rakyat diperhatikan, menjadi tanggung jawab
pemerintah.  Asuransi kesehatan,  khususnya bagi kaum
minima adalah wajib. Di bidang perumahan, bagi yang
kurang atau tidak mampu, sewa rumah dapat subsidi dari
pemerintah .  Dsb, dsb. Sampai-sampai ketika situasi
dunia masih dikuasai oleh politik "perang dingin",
pernah ada komentar ironis  begini: Di seberang sana
secara formal didirikan Sosialisme, tetapi
sesungguhnya di negeri-negeri Barat sini, aspek-aspek
penting Sosialisme, secara  berangsur menjadi realita.
Tentu, itu bukan berkat kebaikan hati kaum modal,
tetapi adalah hasil perjuangan kaum pekerja dan
orang-orang serta parpol-parpol progresif.

Tulisan ini barangkali sudah agak "nyeleweng". Tapi,
ini disengaja, dan mungkin perlu, untuk menjajaki apa
sih yang dibilang Kiri dan apa yang dibilang Kanan,
dalam rangka membicarakan Bush yang mewakili politik
Kanan.

Negeri-negeri di Barat, yang begini ini,  yang
bertanggungjawab atas peri kehidupan dan kemakmuran
rakyat,  dikatakan sebagai  suatu negeri  WELFARE
STATE, atau  WELVAARTSTAAT.  Di atas segala-galanya
PEMERINTAH HARUS IKUT BERTANGGUNGJAW DAN TURUN TANGAN
dalam mengurus ekonomi negeri, bila diperlukan. Jadi
tidak membiarkan ekonomi pasar beroperasi semaunya
kaum modal  sendiri.

Di Barat sini pandangan Kanan, dianggap suatu
pendirian yang pertama-tama mewakili dan membela
kepentingan dunia bisnis. Yaitu dunia pengusaha,
golongan ekonomi kuat. Khususnya pengusaha besar.
Pandangan Kanan ini adalah suatu pandangan yang
menganggap bahwa setiap warga punya tanggungjawab
sendiri atas nasibnya masing-masing. "Kalau kau
miskin, ya,  itu berarti kau kurang rajin, atau
malas". Begitu logika mereka.  Artinya masalah
kemelaratan sebagian besar rakyat,  itu bukan urusan
negara, "it  is your problem", kata mereka. Negara,
pemerintah hanya mengatur saja, jangan sampai
warganegara melanggar peraturan dan undang-undang.
Agar keadaan tetap stabil, supaya kaum pengusaha, kaum
modal dengan aman dan tenang bisa beroperasi, bersaing
dengan leluasa,  mengejar untung sebanyak-banyaknya.
Ini semua demi pertumbuhan ekonomi negeri. Kalau
ekonomi tumbuh, maka negeri akan makmur, rakyat juga
akan "kecipratan"  kemakmuran tsb. Kecuali membuat
peraturan dan undang-undang yang menguntungkan dunia
usaha, kecuali itu,  pemerintah jangan mencampuri
jalannya ekonomi pasar-bebas. Di Barat pandangan ini
dikenal sebagai pandangan liberal, atau pandangan
Kanan.

Pandangan  Kanan ini bertolak belakang dengan
pandangan golongan yang memperjuangkan perbaikan
kehidupan rakyat, perbaikan nasib rakyat kecil.
Bertentangan dengan para penggiat ALAM SEKITAR YANG
BERSIH. Kaum Kanan, parpol Kanan,  tidak begitu
mempedulikan pengotoran udara dan alam sekitar yang
disebabkan oleh dunia usaha, asal saja EKONOMI TUMBUH
LAJU. Dan keuntungan masuk terus. Lihat saja sampai
dimana tanggung jawab perusahaan minyak raksasa SHELL,
 misalnya.  Di banyak negeri dunia ketiga,
perusahaan-perusahaan tsb  telah membikin rusak
ekologi dan alam sekitar dan membahayakan kesehatan
rakyat setempat. Tetapi itu tidak  mereka gubris.
Tengok saja bagaimana operasi pabrik-pabrik raksasa
dan industri-industri berat, betapa besarnya 
penggunaan bahan bakar oleh pesawat terbang dan
kendaraan pribadi di AS dan negeri maju lainnya  yang
secara besar-besaran  mengotori udara dengan semburan
asap beracunnya. Pemerintah Bush, misalnya,  tidak
ambil pusing terhadap msalah tsb. Bush menolak untuk
menandatangani PERSETUJUAN  KYOTO, yang berusaha untuk
mengatur, dalam rangka mengurangi pengotoran udara dan
alam sekitar demi menyelamatkan  bumi kita ini dari
pengotoran udara, pemburukan iklim dan bahaya bagi
generasi-generasi  manusia selanjutna. Persetujuan
Kyoto, adalah suatu "international understanding", 
dimana pemerintah AS  yang sebelumnya, yaitu
pemerintahan presiden Clinton, ikut membuatnya.

Kita kembali ke pidato Presiden George W. Bush dimuka
Sidang Umum PBB pada tanggal 12 September y.l. Bush
telah membikin jelas dua hal. Ketika ia mengatakan
bahwa "either you are with us, or you are with the
terrorists", memang seperti dinyatakan banyak orang
hubungan internasional tidak seperti dulu lagi.
Setelah  Bush memaklumkan "perang terhadap
terrorisme", - - - - bagaimana dunia ini diurus,
bagaimana hubungan internasional diatur dan diurus, 
itu sepenuhnya tergantung pada AS. Artinya, AS-lah
yang menentukan segala-galanya. PBB, suatu badan
internasional yang diakui dan didukung oleh seluruh
dunia, itupun harus tunduk di bawah kemauan AS.  AS
merasa punya hak untuk memberikan "ultimatum" kepada
badan internasional ini. AS mengambil hak ditangannya
sendiri untuk menentukan mana-mana negeri di dunia
ini, yang termasuk "negara syaitan"  dan harus
digulingkan, seperti Irak, umpamanya,  dan digantikan,
dan mana-mana negeri yang berkelakuan baik.

Marilah kita cermati, apa begitu kuasa negeri adi
kuasa AS, sehingga ia bisa menentukan sendiri
bagaimana nasib dunia ini selanjutnuya? Yang jelas,
setiap langkah siapa saja di dunia, khususnya AS, yang
sewenang-wenang  menentukan  sendiri pemerintah negeri
mana yang boleh eksis terus, dan mana yang harus
digantikan, wajib dikritik dan ditentang
habis-habisan! * * * * *

=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! News - Today's headlines
http://news.yahoo.com