[Nusantara] "Nadirsyah Hosen" : Relasi Agama-Negara di Indonesia Mengambil Jalan Tengah
Gigih Nusantara
gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Sep 17 10:24:15 2002
"Nadirsyah Hosen" : Relasi Agama-Negara di Indonesia
Mengambil Jalan Tengah
Relasi Agama-Negara di Indonesia Mengambil Jalan
Tengah
Jakarta, Kompas - Relasi antara agama dengan negara di
Indonesia
menganut model middle way (jalan tengah), di mana
negara mengakui
eksistensi agama dalam konstitusinya dan pada saat
yang sama politik
agama tidak menguasai negara. Indonesia tidak
sepenuhnya sekuler,
tetapi juga bukan negara agama atau teokrasi.
Salah satu kesimpulan dari seminar internasional Islam
and the West
One Year After September 11, 2001; Obstacles and
Solutions in Search
for a New World Civilization, yang berlangsung tiga
hari di Jakarta,
adalah Indonesia harus mempertahankan model relasi
antara agama dan
negara. Model jalan tengah itu diyakini dapat
menghindarkan terjadinya
konflik dalam negara seperti yang terjadi di Timur
Tengah (Timteng).
Menurut Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Prof
Dr Azyumardi Azra, pendekatan moderat yang dilakukan
di Indonesia
dapat menjadi model pada negara-negara lain.
"Pendekatan moderat
seperti itu dapat meredam terjadinya gerakan-gerakan
radikal atau
gerakan-gerakan ekstrem yang mengatasnamakan agama
tertentu, yang
ingin mengubah bentuk negara menjadi negara agama,"
kata Azyumardi
kepada Kompas, Jumat (13/9), setelah menutup seminar
yang
diselenggarakan The Center for Languages and Cultures
(CLC) UIN Syarif
Hidayatullah, bekerja sama dengan
Indonesia-Netherlands Cooperations
in Islamic Studies (INIS) dan Konrad Adenauer Stiftung
(KAS).
Namun demikian, Azyumardi mengakui bahwa jalan tengah
belum berjalan
secara ideal di Indonesia, terutama akibat pancaroba
politik setelah
jatuhnya rezim Soeharto. Akibatnya, masih terjadi
ekses-ekses seperti
konflik sosial mengatasnamakan agama di berbagai
daerah. Dalam kondisi
seperti ini, kata Azyumardi, seharusnya masyarakat
Indonesia,
khususnya organisasi nonpemerintah, kelompok agama,
civil society,
ikut mendorong keselarasan antara demokrasi dan
penegakan hukum.
"Middle way harus jalan sejajar dengan pemberdayaan
demokrasi,
pemberdayaan penegakan hukum, tata ketertiban, dan
perbaikan kondisi
ekonomi. Tanpa itu, saya kira middle way itu pada
akhirnya tidak akan
terwujud dengan baik," papar Azyumardi.
Prof Dr Bassam Tibi dari Universitas Gottingen
(Jerman) optimistis
Indonesia akan menjadi model negara Islam yang
demokratis, di mana
modernisasi dapat diterima sementara radikalisme agama
juga meningkat
sejak kejatuhan rezim Soeharto. "Wajah Islam Indonesia
lebih
fleksibel. Saya yakin Indonesia dapat mengalami
pembaruan yang lebih
baik dibanding yang terjadi di negara-negara Muslim
lainnya," ungkap
guru besar hubungan internasional itu.
Dialog peradaban
Kesimpulan lain dari seminar Islam and the West
menyebutkan bahwa
Peristiwa 11 September 2001 tidak mengubah dunia,
melainkan mengubah
persepsi manusia tentang dunia. Hingga saat ini agama
tidak lagi
dianggap sebagai bagian penting dari hubungan
internasional.
"Kita harus mempertimbangkan berbagai pandangan
mengenai kebudayaan
dan peradaban. Kita harus senantiasa memunculkan
berbagai isu tentang
kebudayaan dan peradaban, baik di Barat maupun di
negara-negara
Muslim," kata Tibi.
Menurut dia, antara dunia Barat dan dunia Muslim harus
senantiasa
terjalin dialog tentang kebudayaan dan peradaban. Jika
satu sama lain
tidak berbicara untuk membuat saling pengertian, hal
itu akan
menghasilkan konflik berkepanjangan.
"Untuk itu, perlu terjadi dialog antarperadaban dan
antarbudaya, di
samping mencari cara untuk menjembatani perbedaan
peradaban dan budaya
itu. Tata dunia baru harus pluralistik, tidak boleh
lagi ada dominasi
oleh Barat, dan keadilan dunia harus dijunjung
tinggi," tutur Tibi.
(lam)
=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! News - Today's headlines
http://news.yahoo.com