[Nusantara] "sidikpamungkas": Omelan Seorang Pemimpi - segitiga ;

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Wed Sep 18 12:48:01 2002


"sidikpamungkas": Omelan Seorang Pemimpi - segitiga 
         
Suatu siang yang cukup menyengat panasnya, aku
terbaring di bangku 
kebesaranku yang terletak pas persis dihalaman depan
rumah yang 
berukuran mini, sambil mikir soal mBush mau nyerang
Sadam. Untuk 
mendukung maksud tadi maka dibuatlah drama, hehehe
drama menutup 
beberapa kedutaannya di Asia Tenggara karena (katanya
lho) diancam 
teroris, nah lho .. Ngostralipun ikutan kedutaannya di
Timor Timur 
pun tutup dan dijaga pasukan loreng2, wallah modar
tenan .. apa ya 
bener seserius itu ancaman teroris .. atau cuma untuk
membikin intro 
awal lagu perang yang enak dan sesuai.  Kebetulan
liwatlah mas Bledug 
yang baru saja kembali dari ibadah umroh plus, yaitu
ibadah umroh 
dengan ekstra dijalan jalankan ke Mesir dulu .. baru
pulang ketanah 
air. Terjadilah tegur sapa yang disusul dengan
mampirnya mas Bledug 
dalam rangka ngobrol santai tentang pengalaman umroh
plus-nya.

Dia menggebu cerita tentang piramid yang dilihatnya di
Mesir, dia 
mengagumi betapa kuat benda tersebut, tidak rusak oleh
badai gurun 
pasir yang ganas, tidak lekang dimakan waktu yang
berjalan, serta 
tetap tegar ditempat dia didirikan. Nah .. nah disitu
mas Bledug jadi 
dapat inspirasi tentang teori segitiga, menurut
beliau, piramid itu 
rak kayak empat segitiga yang ditempel jadi satu
(menurut bentuk yang 
dilihat dari luar) ... nah ternyata konstruksinya jadi
kuat untuk 
menahan badai gurun, laksana bonnet protector mobil
... menangkis .. 
atau lebih tepatnya menyibak dan menetralkan tekanan
angin atau batu 
yang melanda .. supaya mobilnya ndak penyok .. tetep
utuh gitulah. 
Teori  ketangguhan si segitiga tadi yang menggebu
keluar dari mulut 
mas Bledug. Menurut dia karena bentuk itulah maka
bangunan piramid 
(dan juga candi mBorobudur) bisa bertahan lama. Hehehe
.. saat ini 
(saat ini lho) menurut beliau format atau bentuk atau
model segitiga 
lah yang jadi favorit, coba mas untuk melanggengkan
fungsi  
pengasapan dapur secara langgeng dan baik, ya pakai
teori 
segitiga .... pendapatan yang konsiten ...
pembelanjaan yang cermat 
dan pengolahan yang higienis, nah baru kita bisa
sehat. Makanya 
banyak negara yang memakai sistem trias politika, agar
saling 
kontrolnya bisa kuat serta jalannya pemerintahan bisa
stabil serta 
hasilnya baik untuk rakyat (kok Indonesia malah mawut
ya?). dan untuk 
memberi tanda buat mobil mogok rak yang dipakai
segitiga pengaman 
tho ... bukan segiempat .. bukan segi lima ... dlsb
dlsb. Panjang 
lebar lah mas Bledug mengagulkan teori segitiganya,
sampai akhirnya 
beliau pamitan.

Hehehe .. sambil liyer2 aku ikutan mikir teori mas
Bledug  tadi, apa 
iya tho? Coba kalau dipikir secara sempit ... memang
sih banyak 
bentuk segitiga yang dipakai untuk mencegah abrasi air
laut ... walau 
tangan dari benda yang dipakai mungkin lebih dari
tiga, namun kalau 
dipandang dari satu sisi memang nampak segitiga.
Terpandang olehku 
atap bangunan rumah, emang sih kuda2nya condong kearah
bentuk 
segitiga kalau dipandang dari satu sisi. ah lebih luas
lagi .... 
etika seorang politikus juga mesti segitiga juga, satu
sisi  adalah 
janji sebelum dia dipilih/diangkat, satu sisi lagi
adalah kiprah yang 
dilakukannya selama dia pegang peran, dan satu sisi
lagi adalah 
kontrol nuraninya dalam menjalankan perannya, dan itu
semua mesti 
sama panjangnya. Kalau salah satu lebih panjang atau
lebih pendek ... 
hehehe emang jadinya segitiga bolong .. alias embuh
segi apa deh, 
kalau toh mesti ada yang lebih panjang namun untuk
tetap berbentuk 
segitiga mesti ada aturan bakunya, ndak semuanya
sendiri. Namun 
politisi dan elite kita hehehehe kok ndak pakai teori
itu ya, pakai 
teori segi banyak, hehehe kayak banyak sejenis bebek,
asal  
teriak ... asal nyosor (apa saja disosor) dan asal
ngecret ... 
dimanapun cret keluar ... hehehe -nya. Lha kan itu
tiga juga, asal 
nguap .. asal nyosor .. asal ngecret. Wuaduh ....
modar tenan  teori 
segitiga mas Bledug. Lhah lha kembali soal negara ...
soal trias 
politika, yakni legislatip .. eksekutip dan yudikatip,
lha masing2 
harus jadi semacam segitiga juga. Legislatip harus
punya misi dan 
visi (mungkin yang disebut janji sebelum dipilih),
kemudian harus 
punya dedikasi dan usaha (sesuai atau mendekati
janji2nya) dan mesti 
punya batasan dan nurani (untuk mengontrol tindakan
dan kiprahnya). 
Lha eksekutip begitu juga seperti itu, juga yudikatip
(lha ini agak 
beda dikit walau mirip, harus punya visi dan ilmu,
harus punya tekad 
dan keberanian, dan juga harus punya batasan dan
nurani buat ngontrol 
kiprahnya). Lha batasan2 itu lah yang disebut secara
macro sebagai 
UUD, dan micronya dijabarkan dalam undang2 dan aturan2
(entah kepres, 
entah TAP MPR/DPR entah yurisprudensi dlsb dlsb) serta
hukum negara, 
lha nurani tadi termasuk aturan dan batasan sesuai
religi yang dianut 
masing2 pribadi si aktor. Kalau tatanan tadi ndak
dibikin pas, 
batasan2 tadi ndak dibikin baku dan tepat, serta
nurani masing2 sak 
karepe dewe njabarkannya ... ya bakalan mawut. Coba
kita lihat, kita 
rak punya undang2/aturan tentang bagaimana mengangkat
dan menurunkan 
(kapan saja) eksekutip, kita punya aturan2 bagaimana
mengangkat dan 
menurunkan (kapan saja) anggota yudikatip, lha apa
kita punya 
aturan/undang2 yang baku gimana menurunkan anggota
legislatip? 
Lhoh .. lhoh ...? Ada ndak ya .. aku kok bodo banget,
barangkali kita 
sudah punya .. ah embuh ah, rasanya  salah satu kaki
segitiga kok 
bolong. Apa karena itu orang2 Yahudi memunculkan
simbol dua segitiga 
jungkar jungkir, jadi segi enam? Orang2 Cina pakai
judul Triad dalam 
membuat kelompok gangsternya?

Ah ... gila juga lha kok ngomelnya cuma masalah
segitiga, tapi 
teringat lagi dibidang internasional, suatu negara
kalau mau moncer 
dan stabil atau disegani oleh negara lain, ya mesti
punya tiga (atau 
minimal dekat2 tiga), kekuatan bidang ekonomi  ..
kekuatan dibidang 
politik .. kekuatan dibidang angkatan bersenjatanya.
Nah ... kita 
lihat aja kayak Ngamrik, bila bidang ekonominya agak
ambruk .. mulai 
dia gunakan bidang politik dan angkatan bersenjatanya
buat  
gronjalan ... hehehe dan buntutnya menggerakan ekonomi
kembali. Teori 
sama dijalankan oleh ngOsama ... cuma bidang politik
diganti dengan 
religi, bidang angkatan bersenjata diganti dengan
model gerilya dan 
bom2 .. lha bidang ekonomi ya sama. Hehehe kok jebul
sama ya, yang 
dituduh maupun yang menuduh.  Teori itu teori tua,
sudah dilakukan 
jauh sebelum era mBush dan ngOsama, lihat saja Hitler
(yang 
keblondrok remuk2an), Napoleon, juga bung Karno 
menerapkan hal itu 
waktu ganyang Malaysia, ngInggris juga melakukan di
Malvinas, 
Ngostrali (saat pengangguran dinegerinya meningkat ..
harga2 
meningkat) juga bikin nggronjalan di Timor Timur (yang
gila ya 
politisi ngIndonengsiah, entah goblok atau dibikin
goblok dengan 
sesuatu, kok malah setel yakin bikin referendum) dan
malah dapat 
konsesi minyak celah Timor .. lho ..lho  kok kayaknya
mendukung teori 
segitiga mas Bledug. Karena dengan bikin gronjalan
maka ekonomi akan 
bangkit (kata beliau2 yang menjalankannya lho) karena
aktivitas 
gronjalan tadi, dan bantuan akan mengalir (baik dari
sekutunya maupun 
dari negara2 yang sugih duwit namun takut gelut dlsb
dlsb). Juga 
apabila kita lembek angkatan bersenjatanya, dengan
duwit dan politik 
kita bisa menutupi kelemahan tadi, contoh Jepang,
ngArab, Kuwait, 
Brunei dan Korea selama ini. Lha sama juga bila
ekonomi kuat plus 
angkatan bersenjata kuat .. heheh rak kita bisa bikin
politik stabil, 
contoh wak Sadam, Iran, Israel dlsb dlsb. Hehehe ...
minimal kita 
bisa pasang aksi ... mlintir kumis bila salah dua dari
kaki segitiga 
tadi kita miliki, dan itu bisa digunakan untuk
memperbaiki yang 
ambruk.

Namun kalau kita lihat ngIndonengsiah ... hehehe ...
ekonomi 
weladalah ambruk, politik.. wuaduh awut2an, angkatan
bersenjata ... 
woalah dikurungi dan dikebiri malah peralatannya saja
mulai usang 
dimakan zaman, ditambah berkembangnya para
Juranggrawah dan Dursasana 
yang nggaglak duwit negara .. serta 'monopoli' bisnis
yang merugikan 
rakyat, lha terus gimana kita mau disegani ... gimana
kita mau 
berkiprah didunia internasional .. gimana kita mau
gronjalan buat 
memperbaiki yang ambruk? Hehehe ... ah embuh ah, kan
bener  ... kalau 
sudah mulai ngomel ..  buntutnya rak ngawur .. sasaran
tembaknya 
embuh kemana mana ... ngawur lagi. Ah mending nyeruput
teh yang sudah 
adem .. sambil liyer2 ngantuk.

SP
----
Selalu gronjalan kalau lihat cancut
segitiga.


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! News - Today's headlines
http://news.yahoo.com