[Nusantara] "Mung Murbandono" : AM FATWA NGEMPLANG UANG TELPON
Gigih Nusantara
gigihnusantaraid@yahoo.com
Wed Sep 18 12:48:21 2002
"Mung Murbandono" : AM FATWA NGEMPLANG UANG TELPON
Pada ruang Kontak Pembaca Tempo 17 September 2002,
saya temukan berita, bahwa kalau Ketua DPRnya korup
dan terpidana, Wakil Ketua DPR suka ngemplang ...
KEPEMIMPINAN DPR
KALAU AKBAR KORUP, AM FATWA NGEMPLANG
Meski belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap,
faktanya Ketua DPR Akbar Tanjung telah divonis
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat 3 tahun hukuman
penjara, karena terbukti melakukan tindak pidana
korupsi dalam kasus dana bantuan non-bujeter Bulog.
Terlepas dari polemik hukumnya, yang jelas status
Akbar adalah terpidana.
Jika Akbar Tanjung yang notabene adalah Ketua DPR kini
berstatus terpidana, lain lagi dengan Wakil Ketua DPR
AM Fatwa. Tidak bisa dipungkiri bahwa ternyata AM
Fatwa pun berkelakuan amat buruk. Mau bukti?
Pertengahan Februari 2002, delegasi muhibah DPR
dibawah pimpinan Wakil Ketua DPR AM Fatwa singgah ke
Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah haji, setelah
memenuhi undangan Ketua Parlemen Kuba. AM Fatwa
bersama istri dan rombongannya menginap selama 2 hari
di Hotel Meriot Riyadh, dan selebihnya melanjutkan
perjalanan ke Jeddah untuk menunaikan ibadah haji.
Selama di Riyadh, AM Fatwa dan rombongannya memeroleh
fasilitas akomodasi dan transportasi dari Kementrian
Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia,, kecuali bill
telepon internasional. Setelah AM Fatwa check out dari
Hotel Meriot, pihak hotel mengajukan tagihan telepon
ke KBRI. Ternyata, AM Fatwa menggunakan telepon
internasional yang jumlahnya sekitar SR. 2.737 atau
sekitar US $ 739. Hebat bukan? Betapa sangat
memalukan, Wakil Ketua DPR ngemplang tagihan telepon
internasional di luar negeri. Alhasil, Bendaharawan
KBRI Riyadh-lah yang menyelesaikan pembayarannya.
Konon, di Jeddah, AM Fatwa pun mencoba "memeras"
Konjen RI di Jeddah untuk menyediakan fasilitas
akomodasi, transportasi, dan lain-lainnya. Namun,
Konjen RI hanya mampu menyediakan akomodasi di Mekah,
catering, dan kemah wukuf di Arafah. Selebihnya,
karena tidak berhasil "memeras" fasilitas di Jeddah,
AM Fatwa marah-marah kepada staf Konjen, sehingga
menimbulkan ketegangan. Kelakuan AM Fatwa yang
merendahkan martabat dan kehormatan DPR itu, sudah
bukan rahasia lagi bagi staf KBRI di Riyadh.
Melihat keburukan kelakuan AM Fatwa, saya menjadi
was-was, jangan-jangan Fatwa ikut merancang mosi tidak
percaya kepada Ketua DPR Akbar Tanjung, dengan ambisi
untuk menggantikannya. Jika ini yang terjadi, saya
hanya mampu memperingatkan kepada anggota DPR dan
rakyat, betapa bahayanya AM Fatwa. Sebab, Wakil Ketua
DPR yang seharusnya terhormat sebagaimana lembaga DPR
yang dihormatkan, ternyata kelakuannya tidak
terhormat. Sudah mantan Napi, tukang kemplang dan
tukang peras lagi. Naudzubillah mindzaliq.........
=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! News - Today's headlines
http://news.yahoo.com