[Nusantara] "Hudojo" RE : [Nasional] Megawati: Salah Atau Benar, Bangsa Jangan Dijelekin

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Sep 19 06:48:18 2002


"Hudojo" RE : [Nasional] Megawati: Salah Atau Benar,
Bangsa Jangan Dijelekin 

Berikut ini adalah tangapan saya  terhadap ucapan
Presiden Megawati 
"Salah
atau bener, itu adalah
negara saya."

Ucapan Presiden Megawati  : " Salah Atau benar, Bangsa
kita Jangan
Dijelekin" . Ucapan semacam ini menurut
penangkapan saya, sama nilainya dengan ucapan : "Right
or wrong my 
Country".
Semboyan semacam ini seharusnya
jangan dipakai lagi, sebab di samping semboyan itu
adalah semboyan yang 
dulu
dipakai oleh kolonialisme Inggris pada
periode sedang ngetop-ngetopnyanya ideplogi "Social
Darwinism".
"Ideogi Sosial Darwinism" telah mengchalalkan
penjajahan dan pemusnahan
banyak negara.  Perusakan hutan-hutan
untuk ditanamikaret, Sawit dan Teh secara mono kultur,
untuk dapat 
memenuhi
kebutuhan bahan baku Industri
raksasanya Inggris. Pembunuhan manusia pribumi
Amerika, Australia dan 
New
Zeland secara besar-besaran; beserta
perbudakan yang  meraja lela.
Semua perbuatan itu dilakukan berdasarkan Ideologi 
"Social Darwinism" 
yang
berdasarkan  Survival of the fittest
yang juga di iringi oleh semboyan  "Rigt or wrong my
Country."
Setelah berachirnya perang dunia ke-II manusia
dinegerinegeri industri 
mulai
melihat kebodohan sembiyan-semboyan
tersebut, dan lambat laun kolonialisme hilang dari
permukaan bumi.
Jadi Semboyan "Rigkt or wrong my Country" adalah
seboyan kaum 
kolonialis
untuk mempertahankan semua perbuatan
jahatnya dan sekaligus  juga mengandung arti adanya
suatu pandangan 
nasional
yang sempit. Ini berarti satu pandangan
yang hanya memikirkan kepentingan nasionalnya sendiri,
seperti yang 
pernah
di pakai sebagai dasar ideologi
nasionalisme Jerman di jamannya  pemerintahan fasis
Hitler.

 Dalam rangka mengomentari tilisan dari pak Sophan
Sophian yang bertema
"Nasionalisme kita sekarang di Titik Nol"
saya juga telah mengajukan pendapat
Sebagai berikut. Saya kutip :
Sebagai dampak dari adanya demokrsi yang modern, maka
tidak hanya 
muncul
pandangan-pandangan tentang soverrinitet, menentukan
nasip sendiri dan
kebebasan, tetapi muncul  juga gagasan yang  memahami
tentang Negara, 
Rakyat
dan bangsa adalah merupakan suatu jaringan sosial yang
hidup dan 
dinamis
sehingga kemudian terjadilah watak Nasionalisme suatu
bangsa.
Dengan demikian  Nasionalisme dalam era demokrsi
modern itu dapat  saya
tandai dengan batasan-batasan sbb. :
1. Adanya Suverinitet, yang berarti adanya ketidak
tergantungan pada 
pihak
luar (asing) dan adanya kebebasan untuk menentukan
nasip sendiri.
2. Adanya negara dimana pemerintahannya disokong oleh
segenap lapisan 
Rakyat
dan adanya hubungan timbak balik dan saling 
ketergantungan antara
pemerintah dan Rakyatnya.
3. Adanya Integral politik yang tidak mementingkan
kepentingan dirinya
sendiri dan kelompok sendiri.
4. Adanya ikatan kebangsaan yang kokoh dan adanya
saling hubungan
timbalbalik dengan bangsa-bangsa yang lainnya yang ada
diluarnya.
Artinya Nasionalisme suatu bangsa itu harus dipandang
tidak terpisah 
dan
terisolsi dari nasionalisme bangsa-bangsa yang ada
diluarnya, dengan
demikian maka terjadilah suatu Nasional yang  kuat dan
tidak  
berpandangan
sempit (tidak chauvinistis).

Oleh karena itulah saya berpendapat bahwa semboyan
"Right or wrong my
Country" sudah
Tidak layak kita pergunakan lagi. Kalau kita masih
nekat mau 
menggunakan
semboyan ini,
maka itu berarti langsung atau tidak langsung telah
menjelekkan nama 
bangsa
Indonesia sendiri.
Salam perjuangan
Hudojo.
K U T I P A N .
17/9/2002 20:55 - Presiden Megawati mengajak
masyarakat bangga menjadi
> bangsa Indonesia. Megawati mempersilahkan orang yang
tak senang 
menjadi
> warga Indonesia meninggalkan Tanah Air secara
baik-baik.
>
> Liputan6.com, Jakarta: Presiden Megawati
Sukarnoputri mengajak 
masyarakat
> untuk bangga menjadi bangsa Indonesia. "Salah atau
bener, itu adalah
negara
> saya. Jangan itu dijembreng-jembrengin. Sepertinya
sekarang, itu
demikian,"
> kata Megawati dalam jumpa pers di Kairo, Mesir,
beberapa hari silam.
> Megawati mempersilahkan, orang yang tak suka menjadi
warga Indonesia
> meninggalkan Tanah Air secara baik-baik. "Jangan,
mencari makan, 
tidur,
dan
> bertempat tinggal di Indonesia. Tetapi, Indonesia
dijelek-jelekan. 
Ini
no,"
> tegas Megawati.
>
> Saat ini, Megawati menilai, bangsa Indonesia telah
menjadi bangsa
setengah.
> Sebab, rasa kebanggaan terhadap bangsa nyaris tak
ada lagi. Rahmat 
yang
> diberikan Tuhan, sehingga bangsa Indonesia berada di
antara 
bangsa-bangsa
> lain juga tak dirasakan lagi.
>
> Megawati pesimitis ucapannya akan disambut baik
media massa di dalam
negeri.
> "Kalo saya ngomong gini, koran-koran Indonesia
mengatakan terbalik. 
Tidak
> dengan bangga mengatakan, betul apa yang dikatakan,"
ujar Megawati.
Kendati
> tampak serius mengemukakan semua itu, Megawati masih
tak yakin 
ucapannya
> akan didengar. "Terkadang, saya suka bertanya,
sebetulnya perlu 
[atau]
tidak
> mengatakan ini. Sepertinya melempar ludah ke padang
pasir, dan dalam
sekejap
> kering," tutur Megawati dengan nada tak percaya.
>
> Seperti meneguhkan perkataan Megawati, Wakil
Sekretaris Jenderal DPP 
PDI-P
> Pramono Anung mengatakan kunjungan Presiden ke luar
negeri untuk 
membangun
> rasa percaya diri bangsa. Agar semua itu menjadi
kenyataan, termasuk
> kesepakatan yang telah dicapai, semua menteri dan
jajarannya
menindaklanjuti
> hal tersebut.(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)



=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com