[Nusantara] "Syafei" : Bohong

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Sun Sep 22 12:13:02 2002


"Syafei" : Bohong 
 
"Dibohongi itu enak," begitu Paijo sering nyeplos
sambil guyon dengan teman-temannya, jika ada saat
mereka ngomong soal jujur, kejujuran, bohong dan
kebohongan.

Teman-teman Paijo yang sudah hapal lagu si bujang
gemblung itu paling cuman nyengir jika mendengar Paijo
mengulangi ocehannya. Tapi bagi yang baru pertama kali
mendengar biasanya akan protes. 

"Wong dibohongi kok enak. Enak apanya ?!" begitu
biasanya protes yang keluar.

"Ya enak ! Asal nggak ketahuan saja kalau dibohongin."

Begitulah. Jika orang yang protes sudah mengerti
maksudnya, Paijo akan berhenti hanya sampai di situ.
Tapi jika belum mengerti, maka Paijo akan menyebut
contoh yang sederhana.

Orang boleh saja menganggap ocehan Paijo itu sekedar
gurauan. Memang begitulah watak anak satu itu, sangat
demen bergurau, bercanda. Sedang serius-seriusnya
orangpun Paijo sering sempat nyeletuk dengan gurauan.
Biasanya dia bungkus dengan plesetan. Bisa
menjengkelkan memang, namun tidak jarang berhasil
menurunkan tensi ketegangan. Tidak begitu jelas apa
niat anak itu dalam gurauan-gurauannya. Namun jika
dicermati, kadang gurauan Paijo mengandung hal-hal
yang sangat serius. Salah satunya ya soal itu tadi,
enaknya dibohongi.

Pengertian sederhana dari bohong adalah menyatakan hal
yang tidak sebenarnya. Bohong lebih berkonotasi kepada
hal yang jelek, meski dalam konteks tertentu bohong
tidak bisa dianggap jelek jika punya tujuan yang jelas
dan bisa dipertanggung jawabkan. Menyelamatkan nyawa
orang dari kejaran orang lain misalnya, bisa
dimasukkan dalam pengecualian dari sifat jeleknya
bohong. Juga bohong dalam hal yang memang sudah
dimaklumi bersama bahwa itu bukan hal yang sebenarnya,
tidak selamanya melulu bersifat jelek. Dunia
entertainment dan canda sehari-hari adalah bohong
dalam jenis ini.

Kadar kejelekan bohong berbeda-beda. Tergantung dalam
hal apa seseorang berbohong dan dalam skup yang
bagaimana seseorang berbohong. Kebohongan dalam
pergaulan sehari-hari antar individu, tentu berbeda
dengan kebohongan terhadap publik. Baik sifat, akibat,
maupun sanksi yang akhirnya nanti akan kembali ke
orang yang berbohong. 

Salah satu hal yang biasanya menjadi bumbu kebohongan
adalah harapan. Harapan yang dijanjikan di balik
kebohongan, yang biasanya berupa sesuatu yang
indah-indah. Satu kebohongan biasanya juga akan
melahirkan kebohongan-kebohongan yang lain. Satu
kebohongan agar tidak terbongkar biasanya memerlukan
kebohongan-kebohongan baru guna menutupinya. Begitu
dan begitu terus, sampai kebohongan bisa terbongkar,
atau si pembohong berhasil meyakinkan obyek yang
dibohongi.

Membongkar kebohongan bukan sesuatu yang mudah,
apabila kebohongan itu dilakukan oleh orang yang
memiliki kekuasaan dan piawai menjajakan kebohongan
dengan membangun sistem canggih yang menopang
kebohongannya. Karena canggihnya, maka bisa membuat
orang banyak terlena, tanpa sadar hidup dalam
kebohongan serta memegang erat kebohongan.

Namun kebohongan tetap kebohongan. Cepat atau lambat
kebohongan akan terbongkar juga, meski untuk itu
diperlukan orang-orang yang setia menolak berada dalam
atmosfer kebohongan. 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com