[Nusantara] Capres Dibatasi Kasihan Amien Rais

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Feb 11 05:00:25 2003


Capres Dibatasi Kasihan Amien Rais 

JAKARTA (Suara Karya): Cendikiawan Prof Dr Nurcholish
Madjid menyatakan tidak setuju apabila dilakukan
pembatasan terhadap calon presiden (capres) dalam
Pemilu 2004 mendatang. Alasan dia, pembatasan seperti
itu tidak sesuai dengan norma demokrasi. "Kalau begitu
kan kasihan Pak Amien Rais (Ketua Umum DPP PAN-red),"
katanya seusai pertemuan dengan tokoh agama yang
tergabung dalam Gerakan Moral Nasional Indonesia di
kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta, kemarin. 

Menurut Cak Nur, demikian dia biasa dipanggil, seleksi
capres lebih baik dilakukan secara alamiah. "Jangan
dibatasi, biarkan seleksi alamiah yang akan
memunculkan siapa capres dan cawapres yang layak,"
katanya. 

Dalam RUU Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang
diajukan pemerintah kepada DPR disebutkan, usulan
pasangan capres dan cawapres oleh parpol atau gabungan
parpol hanya boleh dilakukan oleh parpol atau gabungan
parpol peserta pemilu yang memperoleh suara dalam
pemilihan anggota DPR secara kumulatif nasional
sekurang-kurangnya 20 persen. 

Cak Nur mencontohkan, di Pilipina Fidel Ramos hanya
membentuk partai dalam waktu tiga minggu, tetapi
karena dia dicintai publik maka hal tersebut tidak
masalah dan akhirnya dia terpilih menjadi presiden.
"Jika UU melakukan pembatasan, sangat ironis sekali,"
ujar Rektor Universitas Paramadina ini. 

Dalam kesempatan terpisah, budayawan Emha Ainun Nadjib
(Cak Nun) juga menyatakan tidak setuju dengan
pembatasan capres dan cawapres. Ia menyebut hal
tersebut tidak demokratis. 

"Itu hanya akal-akalan Yusril (Menkeh dan HAM yang
juga Ketua Umum DPP PBB Yusril Ihza Mahendra-red)
untuk mengurangi saingan," kata Cak Nun di sela-sela
diskusi rutin yang digelar KAHMI di Jakarta, Rabu. 

Dengan pembatasan itu, menurut Cak Nun, tokoh yang
hanya dicalonkan oleh partai kecil, meskipun
kemungkinan mempunyai peluang, tidak akan dapat turut
bersaing dalam pemilihan capres dan cawapres. 

Sementara budayawan yang juga pengusaha, Setiawan
Djody, menilai setiap parpol seharusnya mampu
menggalang partisipasi dari anggotanya dan jangan
menggalang pendanaan melalui cara berkolusi dengan
pengusaha, apalagi mengkorup uang rakyat. 

Ia menyatakan bahwa rakyat merupakan benteng yang
menyimpan tenaga dahsyat. Karena itu, kata dia, harus
dibangkitkan kesadaran pada rakyat bahwa mereka adalah
benteng dengan segala potensinya. "Suatu potensi yang
dapat membawa kejayaan juga kehancuran sebuah negara,"
katanya. (Ant/M-1) 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
YANG BARU : http://nusantara.b3.nu/ situs kliping berita dan posting pilihan demi tegaknya NKRI. Mampirlah !

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com