[pdiperjuangan] Fw: [Nasional] Presiden Megawati:Koordinasi TKI Tugas Wapres

Olga nebo Sylvie Gondokusumo pdiperjuangan@polarhome.com
Sat Sep 7 17:20:31 2002


----- Original Message -----
From: "panca" <panca@arcor.de>
To: "nasional" <national@mail2.factsoft.de>
Sent: Thursday, September 05, 2002 8:18 PM
Subject: [Nasional] Presiden Megawati:Koordinasi TKI Tugas Wapres


> -----------------------------------------------------------------------
> Mailing List "NASIONAL"
> Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
> eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
> -----------------------------------------------------------------------
> STOP Exodus TKI !!  STOP Exodus bangsa kita  !!   STOP Exodus TKI !!
> -----------------------------------------------------------------------
>
> Presiden Megawati:Koordinasi TKI Tugas Wapres
>
> Pretoria, Kompas (05/08/2002) - Presiden Megawati Soekarnoputri
mengatakan,
> sebelum meninggalkan Tanah Air, ia telah menugaskan Wakil Presiden
(Wapres)
> Hamzah Haz menangani masalah kembalinya tenaga kerja Indonesia (TKI)
ilegal
> ke Indonesia, termasuk yang lewat Nunukan, Kalimantan Timur.
>
> "Sebelum saya meninggalkan Indonesia, tugas ini telah saya serahkan kepada
> Wakil Presiden untuk bisa mengoordinasikannya dengan Menko Kesra (Menteri
> Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) yang juga telah membuat tim. Saya
> dapat laporan terus-menerus bahwa sekarang telah berjalan dengan
> dikirimkannya kapal-kapal untuk mereka," kata Presiden menjawab pertanyaan
> Siska, seorang pelajar SLTP, warga Indonesia, yang berada di Afrika
Selatan,
> Selasa malam waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia Barat
(WIB).
> Dalam kaitan itu, Megawati minta dibedakan antara presiden dan pemerintah.

> Megawati memang belum ke Nunukan, tetapi pemerintah sudah berbuat banyak
> soal penanganan TKI ilegal.
>
> Tanya jawab tersebut, menurut laporan wartawan Kompas J Osdar, berlangsung
> dalam acara dialog antara warga Indonesia di Afsel dengan Presiden di
> kediaman Dubes RI untuk Afsel.
>
> Menurut Presiden, Tim yang dibentuk Menko Kesra Jusuf Kalla juga
menanyakan
> asal para TKI yang pulang tersebut. Ternyata, tidak jelasnya identitas
para
> TKI itu menyulitkan penanganannya. Misalnya, kata Megawati, banyak TKI
yang
> mengatakan berasal dari Jawa Timur (Jatim), tetapi ternyata setelah
diteliti
> mereka hanya transit di Jatim. Padahal mereka datang dari Flores, Nusa
> Tenggara Timur (NTT).
>
> Megawati mengatakan, menurut pihak Pemerintah Malaysia, TKI yang
bermasalah
> adalah mereka yang ilegal. Berdasarkan peraturan yang berlaku di Malaysia,
> katanya, TKI ilegal inilah yang diminta untuk segera kembali ke negara
> asalnya.
>
> "Sebelum saya berangkat ke luar negeri, berita-berita semacam ini sangat
> mencuat di koran-koran Jakarta dan memang mulai begitu banyak yang keluar
> dari Malaysia dan menuju ke beberapa tempat. Hanya, yang terekspose secara
> kuat adalah yang lewat Nunukan, karena konsentrasinya di sana memang cukup
> besar," kata Megawati.
>
> Siang kemarin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda mengatakan,
> Presiden sempat menerima Wakil Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi.
> Menurut Menlu, "Masalah TKI ini sebenarnya bukan masalah yang baru, tetapi
> masalah lama yang sudah kita tangani." Ia menekankan, masalah TKI harus
> tetap ditempatkan pada konteksnya.
>
> Dijelaskannya, kerangka pengaturan TKI ilegal ini bukan hanya
mengembalikan
> mereka ke kampung halaman, tetapi juga mengatur kembalinya mereka ke
> Malaysia dengan memberi dokumen resmi karena permintaan dari majikan
mereka
> di Malaysia.
>
> Menurut Menlu, ada komitmen dari pihak Malaysia untuk mempermudah
pulangnya
> TKI ke Malaysia secara legal.
>
> Ia menunjukkan sekitar 50 persen dari 180.000 TKI ilegal di Malaysia telah
> kembali sebelum 31 Juli 2002. "Sisanya sekitar 30 persen ada masalah
karena
> mereka umumnya menunggu sampai batas waktu 31 Juli. Hal ini disebabkan
> antara lain karena pilihan mereka sendiri dan ada pula yang karena ditahan
> oleh majikan mereka di Malaysia yang mengkhawatirkan kehilangan tenaga
> kerja," katanya.*
>
> -------------------------------------------------------------
> Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
> Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
> Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
> Nasional-m: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
> Nasional-a: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
> Nasional-f:http://redhat.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-f
> ------------------Mailing List Nasional----------------------
>