[pdiperjuangan] Fw: RI, Komitmen JoŽburg dan Mandela ke RI

Olga nebo Sylvie Gondokusumo pdiperjuangan@polarhome.com
Sat Sep 7 17:20:50 2002


> Indonesia Adopsi Komitmen Joburg, MANDELA ke RI
   -------------------------------------------------------------------------
--
>
> Johannesburg, Kompas (05/06/2002) - Pemerintah Indonesia bersama dengan
> pemerintah negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
mengadopsi
> Plan of Implementation WSSD atau Komitmen Joburg dan Deklarasi Politik
> mengenai Pembangunan Berkelanjutan. Peristiwa ini terjadi sebelum WSSD
> secara resmi ditutup oleh Presiden Afrika Selatan (Afsel) Thabo Mbeki yang
> juga Presiden WSSD di Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu (4/9) sekitar
pukul
> 18.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB.

> Dalam konferensi pers setelah itu, Presiden Megawati Soekarnoputri seperti
> dilaporkan wartawan Kompas Maria Hartiningsih dan J Osdar mengatakan,
banyak
> kepentingan Indonesia yang terakomodasi sehingga Indonesia merasa perlu
> melaksanakan Agenda-21 dan Komitmen Joburg.

> Untuk itu, akan segera diambil langkah-langkah persiapan tindak lanjut
hasil
> WSSD di tingkat nasional, antara lain melalui pengarusutamaan
> (mainstreaming) konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Propenas dan
Repeta,
> peningkatan koordinasi antar-instansi, dan penguatan kemitraan antara
> pemerintah, swasta, civil society, dan pelaku utama lainnya.

> Presiden juga menjelaskan 11 kepentingan Indonesia yang berhasil diamankan
> dalam perundingan WSSD, yakni prinsip-prinsip Rio, pengentasan kemiskinan,
> perlindungan HAM, hak perempuan dan hak-hak pekerja, pendidikan, air
bersih
> dan sanitasi, kelautan, kehutanan dan keragaman hayati, energi, pola
> produksi dan konsumsi, pendanaan, perdagangan, dan kelembagaan pembangunan
> berkelanjutan. Di bidang kemitraan, delegasi Indonesia telah memanfaatkan
> WSSD untuk meraih peluang kerja sama kemitraan dengan AS, Australia,
Jepang,
> Inggris, Finlandia, Uni Eropa, Kanada, dan badan-badan PBB.

> Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda kepada wartawan mengatakan,
> Rancangan Plan of Implementation sangat luas, namun pihaknya bersama-sama
> dengan departemen lain akan segera menyosialisasikan hasil-hasil WSSD. Ia
> menolak terlalu banyaknya konsesi dalam perundingan Rancangan Plan of
> Implementation, namun dikatakan, kepentingan negara berkembang cukup
banyak
> diakomodasi.

> Kunjungan Mandela

> Mengenai pertemuan Megawati dengan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson
> Mandela, Menlu Hassan Wirajuda antara lain mengatakan, pertemuan ini lebih
> menekankan untuk pembaruan persahabatan antarkedua negara dan bangsa.
> Sebelumnya Mandela akan datang bulan November 2002, tetapi karena saat itu
> adalah bulan puasa, kunjungan diundur setelah Idul Fitri. Kedatangan
Mandela
> ke Indonesia, antara lain mengampanyekan proyeknya untuk anak-anak cacat
dan
> yang terkena berbagai penyakit, seperti malaria dan AIDS.

> Dalam pertemuan di tempat menginap Megawati di Johannesburg, Mandela juga
> menyampaikan sikapnya tentang kemungkinan Amerika Serikat (AS) menyerang
> Irak. Mandela beberapa kali menegaskan sikapnya menentang tindakan sepihak
> oleh AS.
>
>
>
>